Bagian lima

745 115 12
                                    

Tadinya mau publish epilog suddenly tapi di undur karena belum pas waktunya.. Wkwkwk

Happy reading~~~


Jaejoong tengah berendam dalam bath tube, menikmati harum aromatherapy yang menguar dari dalam air hangat tempatnya berendam, Ia butuh ketenangan, tubuhnya butuh relaksasi.

Praangg~~~

Terdengar suara benda jatuh dari luar kamarnya, ia mengabaikannya, mungkin maid menjatuhkan sesuatu saat bersih-bersih, itulah pikiran jaejoong.

Namun suara benda jatuh itu terus berulang hingga membuatnya mau tidak mau menyudahi acara berendamnya, menyambar bathrobe lalu memakainya, mengikat tali bathrobe itu ke depan perutnya.

Jaejoong berjalan mengelilingi ruang tamu, rambutnya masih basah. Matanya bergerak liar mencari keberadaan maid yang bekerja di rumahnya yang nampak kosong.

" ahjumma ahn, kalian dimana ?" Teriak Jaejoong memanggil kepala pelayan di rumahnya, namun nihil tak ada balasan suara apapun.

Jaejoong penasaran, Ia kemudian memeriksa setiap sudut rumahnya, Tanpa sengaja kakinya menginjak serpihan pecahan guci keramik kesayangannya.

" awhh, sshh..." Erang jaejoong dengan lirih. Tangannya mencabut serpihan itu dari kakinya, Ia menahan sakit terlebih saat mencabutnya.

Braakk~~~

Lagi, suara seseorang menendang benda padat memekakan telinga Jaejoong, yeoja itu berdiri dengan menahan perih di telapak kakinya, darah segar mengalir dari luka di telapak kakinya.

" ahjumma, seulgi, dimana kalian. Aku takut." Cicit jaejoong yang mulai ketakutan, tubuhnya gemetaran menahan rasa takutnya.

Jaejoong kemudian memeriksa kamar ayahnya yang kosong sejak  kim hyun joong meninggal. Jaejoong menyalakan mampu kamar itu, matanya terbelalak lebar saat matanya membaca sederet kalimat yang sengaja di tulis di atas sprei putih kasur ayahnya.

' tinggalkan seoul, menghilanglah dari kehidupan putraku. Atau aku akan membunuhmu secara perlahan.'

Pikiran Jaejoong langsung tertuju hanya pada seseorang, jung tae hee yang melakukannya. Jaejoong sangat yakin akan hal itu.

" kau benar-benar keterlaluan wanita tua, aku tidak akan tinggal diam." Desis Jaejoong tajam, matanya berkilat penuh api dendam.

Jaejoong lalu meninggalkan kamar ayahnya. Ia harus menemui seseorang.

Selama Jaejoong berdandan hatinya terus bertanya-tanya, seseorang di rumahnya bekerjasama dengan tae hee, tapi siapakah orang itu, ia belum mengetahuinya.

" siapapun orangnya aku bersumpah akan membalasnya, jangan harap kalian bisa lepas setelah menghianati kepercayaanku." Jaejoong bermonolog di sela kegiatannya mengancing kemeja polos warna soft pink yang membalut tubuh langsingnya.

" ya tuhan !!"

Jaejoong memekik kaget ketika Ia baru membuka pintu rumahnya, Ia hampir bertabrakan dengan yunho yang berdiri di depan pintu rumahnya.

" yunho... " panggil jaejoong heran. Ada apa gerangan yang membawa yunho datang ke rumahnya.

" jae..." Sapa yunho salah tingkah. Tadinya ia hendak mengetuk pintu terlebih dulu namun siapa sangka orang yang di tujunya ternyata sudah berdiri di hadapannya.

" masuklah yun..." Jaejoong menyingkir, mempersilahkan yunho untuk masuk ke dalam rumahnya, namun pria itu menggeleng.

" kita bicara di luar saja." Ucap yunho datar. Matanya mengawasi gerak gerik seorang yeoja yang mengintipnya, mata yeoja itu menyiratkan kejahatan, yunho yakin yeoja itu punya niat jahat pada Jaejoong. Ia akan menanyakan perihal yeoja itu pada Jaejoong nanti.

Oh ! My Lady...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang