Prolog

313 4 4
                                    

Di sore hari itu langit memaparkan cahaya jingga yang menyejukkan hati siapapun yang melihatnya, angin juga berhembus halus membisikkan kata-kata pujian kepala Allah SWT. Sang maha pencipta.

Aku berdiri di suatu tempat, tempat yang tidak pernah aku datangi sebelumnya dan tidak tahupun aku dimana, "indah dan sepi" kata itu yang hanya bisa aku deskripsikan dari tempat ini, aku melihat daun yang dengan anggunnya berjatuhan ke tanah basah itu, seakan dia pasrah akan takdir yang telah mencatatnya untuk jatuh "Ya Allah dimanakah aku"aku mulai merasa takut, ku lingkarkan tangan untuk melindungi tubuhku, angin yang halus serasa seakan menggigiti kulit halusku, kabut yang tebal mulai memperlihatkan kesunyian tempat ini, pepohonan dengan asal melambai-lambaikan rantingnya di pencakar langit dan dedaunanpun berlomba-lomba berjatuhan ditanah.

Aku mulai menyusuri tempat ini, melihat sekelilingnya berharap aku menemukan seseorang atau pemukiman yang bisa menolongku disini. Ketika sedang melihat-lihat, terlihat olehku cahaya putih di ujung jalan sana walaupun samar-samar aku melihat jelas cahaya itu. Aku mulai berjalan menuju cahaya terang itu, aku melihat seseorang di ujung sana, "Alhamdullilah ya Allah" ucap syukurku dalam hati, aku mulai melebarkan langkah kakiku tidak sabaran ingin segera sampai kesana. Tiba- tiba langkah kakiku mulai berkurang, merasa ragu untuk menghampiri seseorang atau lebih tepatnya seorang lelaki yang sedang membelakangiku. Lelaki di depanku ini sangat tinggi, dengan punggung lebarnya yang terlihat kekar dari belakang dan menggunakan pakaian serba putih, hah? Tunggu! Apa makhluk didepanku ini manusia? Atau jangan-jangan, "astaghfirullah" aku mulai merutuki diriku yang akhir-ahir ini sering menonton film horor yang menyeramkan itu. Lelaki didepanku ini sedikitpun tidak bergerak dari tempatnya, angin yang dingin seakan tidak mampu menggangu tempat pendiriannya, "kuat sekali lelaki ini"pikirku. Aku mulai curiga apa jangan-jangan dia beneran hantu? Imajinasi gilaku mulai menakuti-nakuti.

Ketika aku sedang berperang dengan pikiranku, tiba-tiba aku melihat pergerakan dari lelaki itu, dia membalikkan tubuh kekarnya kehadapanku,jantungku mulai bereaksi secara berlebihan dan perutku sakit seakan ada yang mellilt. Lelaki ini menatap mataku dengan tajam, seakan kehadiranku telah mengganggunya, sekarang apa? Apa dia akan menyakitiku? Memutilasiku ? atau lebih buruk lagi dia akan memakanku hidup-hidup, ah mana mungkin, maksudku, bagaimana bisa lelaki tampan ini melakukan hal yang menjijikan itu, aku buang jauh-jauh hayalan mengerikan itu. "menikahlah denganku" seketika tubuhku menegang mendengar kata-kata yang keluar darimulutnya, hah? Apa? Barusan dia bilang apa? "menikahlah denganku" dia mengulang perkataanya seakan dia bisa mendengar isi pikiranku. Astaghfirulah, ini lebih mengerikan dari bayanganku sebelumnya. "ma..maksud ka..kamu?" aku merutuki diriku yang sekarang terlihat gugup ah bukan terlihat tapi beneran gugup, coba lihat bagaimana tubuhku sekarang gemetar, aku mulai menyesali sikap cerobohku menghampiri lelaki ini. Dia tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya menatapku dengan tatapan tajam seperti tadi bahkan ini lebih tajam dari yang pertama. Kalau tatapan bisa membunuhku mungkin aku tidak bernyawa lagi sekarang. Kenapa dia menatapku seperti itu? Apa pertanyaanku salah? Ah mana mungkin. Ya Allah makhluk apa didepanku ini.

Ketika Cinta MenghampirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang