Bagian 3

112 7 1
                                    


Beberapa menit kami berkeliling sudah ada 3 buku yang kami dapat, kemudian kami langsung kembali kemeja yang kami duduki tadi. "heh, aku cari novel dulu ya" tanpa menunggu jawaban dari mereka aku langsung lari kelantai 2, menghiraukan teriakan protes di belakangku. 

Di lantai 2 penuh dengan novel dan bacaan seru lainnya, ini salah satu yang membuat aku betah di perpustakaan selain makanan di kantin tentunya. Hanya butuh waktu 15 menit sudah ada 3 novel yang berhasil aku dapat, dengan senyum yang tidak terlepas dari bibirku aku langsung kembali keteman-temanku. "yuk balek kampus!" ajakku bersemangat kepada mereka tanpa memperdulikan wajah masam dan tatapan membunuh dari mereka. "hahahaha jangan cemberut gitu dong, tolong ngertiin aku yayaya" rayuku sambil mengedip-ngedipkan mata kearah mereka. "iya iya, yuk ah balek" jawab jessica akhirnya.

Kami berempat melangkahkan kaki menuju pintu keluar, suasana perpustakaan sangat hening, Mahasiswa lain sibuk dengan urusannya masing-masing, begitupun kami tidak sedikitpun mengeluarkan suara, semuanya sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tit tit tit tit tit....! suara sirene yang memekakkan telinga itu berhasil membuyarkan keheningan yang sempat terjadi beberapa menit yang lalu. aku resflek menutup telingaku dengan kedua tangannku, suara apa itu? Apa terjadi kebakaran? Aku melihat kesekelilingku waspada, ingin segera melarikan diri dari tempat ini. "Astaghfirullah!! kebakaran!! kebakaran!!, ayo lari!! Lari!!" teriak ku panik kepada teman-temanku.

"hey! Kamu! Tetap disana!" seorang laki-laki berlari kecil menghampiri kami, siapa itu? Perasaan pernah liat pikirku. "Ya Allah Nasha, bikin maluuuuu!!" teriak Jessica sambil menutup wajahnya dengan tangannya, "Itu bukan sirene kebakaran,dodol! itu kamu lupa meminjam bukunya di mesin peminjaman" sambung Putry gemas. aku terdiam, mencerna perkataan yang baru saja aku dengar.

Astagfirullah aku lupa, dengan wajah yang sudah memerah aku melihat ke arah orang-orang yang berada di perpustakaan, mereka semuanya menertawai aku dan ada juga yang melihatku dengan tatapan sinis dan mengejek, aku benar-benar malu saat ini, bagaimana aku bisa lupa dan seceroboh ini, benar- benar hari yang memalukan.

Perpustakaan di Universitasku, wajib meminjamkan bukunya terlebih dahulu di mesin peminjaman, sebelum buku tersebut di bawa pulang. Jika Mahasiswa tidak melakukan itu, maka secara otomatis sirene yang tadi akan menyala dengan sendirinya, seperti yang terjadi sekarang kepadaku.

"hey kamu pencuri buku! Ayo ikut aku!" laki-laki yang memanggilku tadi sekarang sudah berada didepanku, dengan sorot mata yang tajam, seakan aku benar-benar menjadi tersangka disini. "Apa kamu bilang? Aku bukan pencuri, tapi aku lupa meminjam bukunya" sekarang aku sudah tau siapa lelaki ini, dia adalah lelaki menyebalkan beberapa hari yang lalu. "nggak percaya! mana KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) kamu saya mau lihat" ternyata lelaki ini bukan hanya menyebalkan, tapi benar-benar menyebalkan.

 Dengan perasaan yang kesal aku mengambil tas ransel ku, dan mulai mengaduk-aduk isi dalamnya, dimana sih KTMNya, tadi ada kok disini, aku langsung melihat kearah temanku yang sekarang sudah menjadi penonton disana, bergabung dengan Mahasiswa yang lain, benar-benar jahat mereka, temannya disini lagi susah, mereka malah nontonin saja.

"Jess KTM ku ada sama kamu nggak?" tanya ku ke Jessica. "nggak ada, Nash" jawab Jessica lesu, aku memandang Della dan Putry, mereka serempak menggelengkan kepalanya prihatin. "itukan nggak ada, ayo ikut aku!" lelaki menyebalkan itu mulai mengeluarkan suaranya lagi dan ingin menarik tanganku, resflek aku langsung menjauhkan tanganku darinya "stoppp!! Jangan pegang-pegang!" aku memandang lelaki itu ngeri, sambil menjauhkan diriku darinya. Lelaki itu seketika menatapku terkejut, mungkin dia bingung dengan penolakanku.

 "kamu mau kabur ya?" tanyanya geram. "nggak kabur kok, lagian kamu siapa sih seenaknya nuduh-nuduh aku" mendengar pertayaanku, lelaki itu menunjukan kartu tanda pengenal yang melingkar dilehernya, oh pengurus perpustakaan, tapi gayanya sudah seperti polisi, umpatku dalam hati. "aku beneran nggak mencuri, tadi KTM ku ada kok di dalam tas, tapi aku nggak tau sekarang KTMnya dimana. Bisa nggak kamu bebasin aku sekarang, soalnya setengah jam lagi aku dan teman-temanku mau maju presentasi." Terangku panjang lebar, dan sedikit menggunakan ekspresi memelas andalanku. "nggak peduli!" jawabnya, benerankan aku bilang lelaki ini memang nggak bisa di baik-baikin.

Seorang bapak-bapak menghampiri kami, dan berhasil menyelamatkanku, Alhamdullilah Allah menurunkan malaikatnya untuk menolongku dari jin terkutuk ini. " yaudah adik besok balik lagi kesini ya" kata bapak itu akhirnya, setelah melakukan negosiasi yang panjang. "iya baik pak, terimakasih banyak ya pak" jawab ku sopan sekalian pamit dari sana dan tidak lupa aku melihat lelaki itu dengan pandangan kemenangan dan di balasnya dengan ekspresi yang ingin membunuhku.

"awas saja kamu kalau nggak datang, aku cariin sampai dapat" kata-kata itu beneran membuatku naik darah, siapa dia yang berani-berani memerintah aku. dasar aneh pikirku. 

"sabar Nasha, lagian kamu sih ceroboh" mendengar perkataan dari Della ingin rasanya aku menangis sekarang, benar-benar lelah hati ini. "iya Nash, jangan di pikirin kali. nanti kamu datang lagi saja keperpustakaannya, In Syaa Allah masalahnya cepat clear kok, jadiin saja hari ni sebagai pelajaran buat kamu jangan sampai ceroboh lagi"  sambung Putri dan diiyakan oleh Jessica. Huft mendengar motivasi dari mereka semangatku yang tadinya hilang sekarang kembali lagi. "iya teman, terimakasih ya" ucapku tulus kepada mereka. "yeee nangis, terharu ya dengan kata-kataku, hahahaha" itukan sudahku duga, sahabatku beneran sudah gila.

 **

Terimakasih ya, yang sudah mau mampir dan baca cerita ku. ini cerita pertama yang aku posting disini. masih jauh banget dengan kata-kata sempurna, mohon bimbingannya juga ya. 

jangan lupa tinggalkan Vote dan Komentarnya. Terimakasih!

Ketika Cinta MenghampirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang