Don't Believe

791 81 5
                                    




Pikiran Taehyung sekarang entah melayang kemana. Yang difikirkan saat ini adalah tentang Jungkook, ia sungguh tidak tahu kenapa semuanya terasa sanggat menyakitkan,apa salahnya. Dia hanya ingin dekat dengan sosok 'malaikatnya' itu.

.

.

Air mata terus mengalir membasahi pipi indahnya, matanya sembab karena menangis terlalu lama. Ia bahkan tak ingat berapa lama dia berada di atap sekolah, untuk saat ini dia butuh waktu untuk menenangkan pikiran dan hatinya yang kacau. Setelah lama merenung, akhirnya dia membulatkan tekad yang selama ini tidak ingin dia lakukan. Taehyung sudah lama menanggung penderitaan ini sendiri dan disaat menemukan alasannya untuk tetap hidup menjalani hidup yang keras, ternyata takdir menamparnya begitu keras agar dia terbangun dari mimpi yang takkan pernah bisa terwujud itu.

.

.

.

.

"Baiklah, tidak apa-apa Tae, ini sudah saatnya. Berhentilah menangis dan....hufft. aku siap. Maafkan aku Tuhan".

.

.

.

Ini sudah seminggu semenjak kejadian Jungkook menampar Taehyung. Namun ada yang berbeda pada Taehyung, dia tak lagi mengikuti Jungkook, membawakannya bekal, mengajaknya mengobrol*yahh walaupun tidak pernah ditanggapi oleh Jungkook, kini malah Taehyung terlihat biasa-biasa saja setelah hari itu, bahkan dia seperti menggangap hal itu tidak pernah terjadi. Sekarang Taehyung tidak memperhatikan Jungkook lagi dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh namja itu. Seperti saat ini.

"Taehyungie~~~~ pinjam buku prmu yahh, aku lupa membawa buku prku" lisa bertanya padanya saat ia baru saja datang .

"oh, baiklah. Tunggu sebentar, ini terimalah"ucap Taehyung sambil memberikan buku prnya.

"terima kasih TaeTae, kau sangat baik"ucap lisa dengan aegyonya yang menggemaskan.

"sama-sama"ucap Taehyung dengan senyum simpulnya yang kelewat manis. Semua siswa di kelas terlihat sangat gemas dengan Taehyungie. Namun ada satu orang yang murung dan memberikan tatapan yang sulit diartikan kepada Taehyung.

.

.

.

Taehyung lantas berjalan menuju mejanya setelah terlibat obrolan kecil dengan Lisa tadi. Bagai angin yang lewat Taehyung bahkan sama sekali tidak menatap Jungkook dan mengabaikan kehadiran Jungkook, yang memang duduk di depannya. Setelah itu ia langsung mengeluarkan headset dari dalam tasnya dan memutar lagu acak sambil membaca buku.

Sementara itu, Jungkook sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, dia merasa bahwa Taehyung sengaja menjauhinya dan mengabaikannya. Hatinya terasa kalut dan gelisah, bahkan tadi saat Taehyung memberikan senyum manisnya pada anak-anak dikelas, dia merasa agak sedih karna Taehyung tak menunjukkan senyum manisnya itu dihadapannya dan bahkan tak menatapnya sama sekali."kenapa ini, ada yang salah dengan diriku. Aku..a-aku merindukannya,Taehyung a-aku merindukannya. Pasti ini salah aku tidak pernah punya perasaan seperti ini.".

Tes

Tes

tak disadari airmata menetes dipipi Jungkook dan menyebabkan anak-anak dikelas keheranan karena sebelumnya mereka tidak pernah melihat jungkook seperti itu.

"kook-ah, ya!! Kau menangis, huhh??" perkataan Yoongi membuatnya tersadar dan buru-buru menghapus jejak airmata di pipinya.

"ani, aku hanya kemasukan debu tadi, ada apa hyung?"Tanya jungkook heran karna sebelumnya yoongi tak datang ke kelasnya, mereka hanya akan bertemu di rumah atau tempat nongkrong.

"aku hanya ingin memberitahumu, apa kau ingin datang ke klub malam ini?. Kau sudah lama tidak ikut kumpul bareng anak-anak lain. Apa kau ada masalah?"

"sepertinya tidak hyung, aku butuh waktu untuk berpikir akhir-akhir ini."

"baiklah terserahmu saja"yoongi langsung pergi keluar kelas,dan jungkook yang melamun kembali.

hai readers, i'm backㅠㅠsetelah lama akhirnya dapat ide juga wkwkwk. untuk chapter ini aku tak yakin alur ceritanya benar dan menarik. harap maklum saja ini ff juga sekedar  curahan ide-ide saya yang kelewat aneh karna orang yang buat juga aneh so selamat membaca dan berimajinasii.




I Know I Love You Tae.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang