(1)

217 54 26
                                    

Kringgggggggggggggg.................
     Bel pulang sekolah yang sedari tadi ku nantikan akhirnya berbunyi juga, dengan cepat aku membereskan buku dan alat tulis yang  baru saja kugunakan, kali ini ini aku sangat bersyukur karena guru Bahasa Jerman yang mengajar pada jam pelajaran terakhir kelasku langsung keluar kelas begitu saja tanpa menunggu salam dari kami. Wajar saja aku bahagia karena cacing-cacing perutku sejak tadi sudah berteriak teriak ingin makan. Istirahat tadi pun aku tidak ke kantin karena harus belajar untuk ulangan kimia setelah jam istirahat. Ini semua karena tadi pagi aku tak sempat sarapan hanya karna Bi Inah telat membangunkan ku.

     Segera aku keluar dari kelasku menuju kelas 12 IPA 1, mataku sibuk mencari Riska diantara banyak orang yang berhamburan dari kelas itu, sekalian modus lihat Christian juga sih,hehe. Hingga akhirnya ada sebuah tangan melambai ke arahku yaitu tangan Riska. Dia menghampiriku, kurasa dia juga sedang lapar, wajahnya berbeda, dia terlihat lesu.

"Ada rencana makan ga Ra? gue laper banget nih"katanya pada ku
"Gue juga udah laper banget nih, yaudah kita ke kafe deket sini aja deh, langsung ke parkiran aja yok Ris, mobil gue disana" ajakku.
   "Lah, kok lo bawa mobil?bukannya biasanya di jemput sama Tian ya?" Tanya Riska
   "Semalam Tian chat gue bilang kalo motornya lagi rusak, dia bilangnya supaya besok gue dianterin sama Kang Parto, tapi gue lebih milih buat bawa mobil soalnya nanti gue kan ke rumah lo dulu" Jawab ku.
    Riska mengangguk pertanda mengerti, lalu kami langsung berjalan ke arah parkiran.

     Aku sangat senang melihat pengunjung kafe ini yang tak terlalu ramai seperti biasa. Tak perlu lama menunggu makanan yang kami pesan, sekarang sudah siap untuk disantap, jika saja kafe ini ramai kurasa aku dan Riska akan mati kelaparan karna menunggu pesanan kami.

     Sebagaimana yang dilakukan orang lapar, aku dan Riska menghabiskan makanan kami dengan cepat. Kami tak langsung pulang karna sehabis dari sini, kami akan ke rumah Riska untuk membahas soal soal UN yang tak lama lagi akan kami hadapi.

    Riska memecah keheningan diantara kami,
"Ra, gue dah tau kalau lo udh nolak salah satu cowo sekelas gue berkali kali cuma karna lo lebih milih Tian"kata Riska padaku yang sukses membuatku sangat terkejut akan maksud hal yang baru saja Ia sampaikan.
bagaimana Riska bisa tahu? batinku.

"Maksud lo apaan?setau gue, gue ga pernah tuh nolak cowo dan alasannya karna Christian "kata ku berbohong.
"Udah deh lo ga usah pake acara nutup nutupin segalanya dari gue, tadi Vino curhat sama gue, dia udah jelasin semua mulai awal dia suka sama lo sampe akhirnya dia nyatain perasaan beberapa kali dan berujung dengan penolakan lo. Lo kenapa sih nolak dia? Lo ga tau apa perjuangan dia selama ini buat deketin lo?Vino kurang apa coba?gue jujur deh kalo yang dibandingin dari sisi tampang, dia sih ga kalah kalah amat sama Tian, nah udah gitu dia cintanya betul betul tulus lagi" ucap Riska pada ku.

     Kata-kata yang baru saja di ucapkan Riska sukses membuat ku diam seribu bahasa, aku tak pernah menduga kalau Riska akan tahu ini semua, aku tidak berniat untuk menyembunyikan hal ini dari Riska, tetapi aku merahasiakannya karena keingininan Vino lah yang memintaku agar tak menyebarkan hal ini pada siapapun, tapi ternyata dia lah yang menceritakan segala nya pada Riska, maunya apa coba?-_-

     Selama ini ku pikir menyembunyikan segala hal itu baik tapi ternyata tidak, hari ini sahabatku Riska sudah tahu hal yg kututupi dan kuatur sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan kesan curiga banyak orang. Karna bagiku cukup aku, Christian,Vino dan Tuhan lah yang mengetahui ini semua tapi semua telah diketahui oleh Riska, tak apalah lagipula Riska juga sahabatku tak baik jika aku menyembunyikan hal ini padanya.
               
                      💮💮💮

       Hai teman-teman😁 ini cerita pertama aku nih, jangan lupa Vote ya,heheh. Berhubung ini cerita pertama aku, aku butuh komentar atau saran dari kalian. Maaf kalo cerita nya ga bagus dan banyak typo, wajar masih amatiran heheh. Jangan lupa baca part selanjutnya ya,,, see you ^^

Aku atau Dia?   [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang