Sebelum nya aku ngucapin pynuyer buat readers yang masih baca cerita akuu, maap udah telat ngucapin plus lama ngepublish cerita receh ini :v maafkeun segala kesalahan daku yang sengaja mopun tak sengaja -happyreadingg-
"sejak kapan lo pacaran sama Vino?"
Ku kerutkan dahi ku pertanda aku bingung dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh Tian.
"maksud lo apaan?"
Ra, jawab! Gue nanya sama lo,
"lo pacaran sama Vino?""engga. Lo kenapa nanya gituan?"
"kalo Lo sama Vino ga pacaran, terus kenapa tadi lo sama Vino berduaan di taman belakang?" tanya nya dengan nada yang menurut ku itu merupakan nada cemburu.
"Lo salah paham Tian, tadi kita ketemuan di taman belakang karna semalam gue-"
"Stt" Potong Tian sambil meraih tangan ku dan menggenggam nya dengan erat, hal yang kubenci jika Tian bersikap begini adalah keadaan jantung ku yang bisa berdetak 1000 kali setiap detik nya, mungkin karena Tian jarang seperti ini jadi kurasa jantung ku masih belum terbiasa.
"Gue sayang sama lo Ra, gue ga mau kalau ada orang lain di hati lo, gue ga suka kalo lo terlalu deket sama cowo lain, gue takut kalo sampai ada orang lain yang rebut lo dari gue, gue takut kalo lo bakal ninggalin gue, gue takut kehilangan lo Ra, jujur, gue cemburu" lanjut Tian.
Aku terpaku mendengar kata demi kata dari mulut Tian, semua nya sukses membuat ku meleleh, sesaat ku tatap wajah Tian kemudian aku tersenyum
"Gue juga sayang sama lo, lo ga perlu takut, gue sama Vino cuma temenan doang, ga lebih, gue juga ga bakal ninggalin lo, gue ga bakal pergi, gue bakal tetap disini, gue janji"
"Janji?" kata Tian sambil mengacungkan jari kelingking nya.
"Janji" jawab ku sembari mengaitkan jari kelingking ku dengan nya.
"Yaudah kita pulang yuk"ajak ku.
Tian mengangguk kemudian naik ke atas motor disusul oleh ku."ga mampir ke rumah dulu?" tawar ku setibanya di depan pagar rumah.
"lain kali aja ya Ra, aku ada janji sama Vino juga yang lain, gapapa kan?" jelas nya.
"Iya gapapa"
"yaudah aku balik ya, salam buat om juga tante, bye" ucap tian sembari mencubit gemas pipi kanan ku.
"Iya, hati-hati ya, bye"Mata ku mengikuti punggung Tian hingga akhirnya pada persimpangan perlahan punggung nya menghilang dari pandangan ku.
Aku berbalik hendak menuju rumah, namun langkah ku terhenti. Dari kejauhan aku melihat orang yang belum pernah ku temui selama aku menetap di lingkungan ini. Pria yang menurut ku masih sebaya dengan ku itu berjalan ke arah ku dengan tatapan seolah ingin mengatakan sesuatu pada ku.
Entah mengapa rasa takut dan pikiran aneh menghantui ku, kini Ia berjalan semakin dekat pada ku, aku berdiri layak nya patung tepat di depan pagar rumah ku. Aku berharap pria ini adalah pria baik-baik. Aku berfikir keras menyusun berbagai strategi jika saja dia berani macam-macam pada ku."Hey, ada apa dengan mu?apa kamu takut padaku?aku ini pria baik-baik, tenang lah aku tak akan berbuat jahat pada mu"
Aku menghela nafas panjang, ku tenang kan diri ku dan kemudian ku arahkan pandangan ku pada pria yang sekarang berdiri sebelah ku. Kesan yang pertama kali ku dapat saat aku melihat wajah nya adalah t-a-m-p-a-n.
"Bagaimana dia bisa tau aku takut pada nya?" batin ku.
"Kamu siapa?" tanya ku.
"Perkenalkan nama ku Michael Erwin Elleon kau dapat memanggil ku Erwin" Ia menjulur kan tangan nya pada ku dan dibalas oleh ku.
"Oh, hai Erwin, nama ku Clara Putri Alyenza"
"Aku baru saja pindah dari Semarang karena pekerjaan papa ku yang mengharuskan aku dan keluarga ku untuk ikut pindah juga, rumah berpagar biru itu adalah rumah ku" jelas nya seraya menunjuk rumah yang hanya berjarak kira-kira 20 meter dari rumah ku.
Bibir ku membulat membentuk huruf O pertanda bahwa aku paham maksud dari ucapan nya.
"Senang berkenalan dengan mu Clara, maaf tadi aku membuat mu takut, tapi aku tak bermaksud begitu, tadinya aku hanya ingin keliling kompleks saja, tapi tadi aku melihat mu turun dari motor dan hendak masuk rumah ini, ku pikir mencari teman baru di tempat baru adalah sesuatu yang baik karena itulah aku menemui mu"
"iya tak apa"
"oh ya apa kita bisa bicara tak seformal ini, ku rasa bicara santai lebih baik"
"oh bisa kok, santai aja"
"Yaudah deh, gue mau balik nih, makasih udah sempetin buat ngobrol ya"
"iya sama-sama, gue masuk dulu ya, bye" jawab ku sambil membuka pagar rumah ku.💫💫💫
"Hai ma"
sapa ku pada mama yang sedang sibuk mengotak atik ponsel nya di sofa.
"Halo sayang, baru pulang ya?buruan ganti baju juga makan siang gih, supaya kita bisa ke rumah sakit"
Aku mengangguk kemudian melangkah menuju kamar ku sehabis mengenakan pakaian aku beranjak ke dapur untuk makan siang."aku dah siap nih ma, berangkat sekarang aja yuk" ajak ku.
"yaudah, capcussss!!" kata mama seraya menggandeng tanganku yang di iringi oleh tawa ku dan mama.
💫💫💫Aku dan mama berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar rawat inap teman mama yang beritahukan perawat tadi. Ruang VIP blok Melati no. 15. Di depan kamar ini lah aku dan mama berdiri sekarang. Mata ku fokus pada seorang pria yang sedang duduk meringkuk di kursi yang berada di depan kamar itu.
"ayo masuk sayang" ajak mama
"Mama duluan aja, Rara ada urusan bentar"
"Oh yaudah deh, hati-hati ya sayang"
"Iya ma"Aku mendekati pria tadi. Dari postur tubuh nya sepertinya aku mengenali nya.
"Vino?"
halohaii😁 JANGAN LUPA VOMENT NYA YA!!! maaf kalau ada typo :v Jangan lupa follow ig @steffiyohana_ juga
@dessepardosi . sampai ketemu di part selanjutnyaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku atau Dia? [SLOW UPDATE]
Jugendliteratur-CLARA PUTRI ALYENZA- Salah satu gadis most wanted di SMA TUNAS JAYA. Bagaimana tidak? Dia seorang yang nyaris mencapai kata sempurna, tak hanya cantik, dia juga cukup pintar, rendah hati,dan termasuk orang yang mudah bergaul, siswa kesayangan guru...