(3)

133 46 25
                                        

"gini, lo kenapa kasih tau semua tentang kita sama Riska?bukan nya kemaren lo ya yang pengen supaya gue ga bilang sama siapa-siapa?sekarang kenapa lo yang jadi ceritain semua sama Riska?kalo yang lain sampe tau bisa-bisa gue dibilangin php in lo lagi karena gue udah nolak lo dan tetep deket sama lo"
Vino bungkam, dari wajahnya Ia tampak gugup dengan pertanyaan ku.

"gu..gue, maksudnya, ngg guee, jadi gini Ra gue ga bermaksud buat kasih tau sama Riska tentang kita, awalnya gue memang curhat sama dia tentang perasaan gue ke seseorang tapi ga sengaja gue keceplosan nyebut nama lo, gue udah nyoba banyak cara buat bohongin Riska tapi lo tau sendiri kan Riska hebohnya gimana, yaudah akhirnya gue jujur dengan syarat Riska ga bakal ceritain hal ini sama siapapun, please, lo jangan marah ya Ra, maafin gue karna gue udah keceplosan, gue janji ga bakal nyebarin hal ini sama siapa-siapa lagi"

Aku terdiam sejenak,
"yaudah deh, gapapa, gue maafin lo kok Vin"

"Seriusan nih Ra?makasih banyak ya Ra, sumpah lo baik banget deh, gue jadi makin sayang sama lo"
Mendengar hal itu, aku langsung mencubit pinggang Vino yang membuat kami tertawa bersama.

Di waktu yang sama tak sengaja Christian lewat dari taman belakang. Ia melihat kedekatan Clara dan Vino.
"ternyata Rara bahagia banget ya kalo lagi deket sama Vino"batin nya.
Tak bisa dipungkiri sebenarnya hati Christian sangat sakit melihat kedekatan sahabat nya Vino, dengan Rara.
Christian bergegas pergi dari taman belakang, Ia tak ingin kehadiran nya mengganggu kebahagiaan Vino dan Rara. Ia juga takut kalau hatinya akan semakin sakit karena harus tetap melihat kedekatan mereka berdua.

"yaudah, gue balik duluan ya Ra, ntar Tian nyariin gue lagi" ucap Vino.

"Oke, gue juga mau nyariin Riska nih, bye" ucap ku sambil melambaikan tangan.

Riska POV
"Rara kemana sih, kok ninggalin gue sendirian?" batin ku dengan kesal.
Aku menyapu mata ku ke setiap sudut kantin namun Rara tak kunjung kutemukan. Ku urungkan niat ku untuk memesan makanan, aku yakin sebentar lagi Rara pasti akan datang ke sini. Ku fokus kan kembali mata ku pada novel yang sedari tadi ku pegang.

"Dorrrrrrrrrrr.......... "
Rara mengejutkan ku yang membuat ku nyaris berteriak minta tolong. Melihat ku terkejut Rara tertawa bahagia, Aku melihat Rara dengan tatapan kesal, namun Rara sama sekali tak menggubris nya.
"lah, kok lo belum mesan makanan?" tanya Rara

"gue nungguin lo dari tadi" jawab ku masih dengan ekspresi kesal.

"yaelah Ris, gitu aja lo ngambek nya udah kayak singa ga makan setahun, yaudah deh sebagai permintaan maaf gue, gue yang bayarin makanan lo di kantin hari ini"

Tatapan ku berubah menjadi senyum smirk,
"Oke, uu makasih banyak Rara sayang nyaaa eunggg siapa ya?Tian atau Vino nihh?"
"Ih apaan sih lo, udah ah gue mesan dulu"

Rara kembali dengan nampan berisi makanan pesanan kami. Kami makan dengan lahap hingga akhirnya bel masuk berbunyi. Kami berjalan meninggalkan kantin
"lo abis darimana sih, kok ga nungguin gue?"tanya ku.

"gue abis ketemu sama Vino di taman belakang bicarain sesuatu, dan lo ga perlu nanya sesuatu yang gue maksud apa,oke?"

hahh,ucap ku acuh. Memang Rara jarang memberi tahu ku tentang masalah nya dengan pria. Terkadang sakit hati juga sih kalau dia seperti tidak percaya begitu pada ku. Tapi itulah tabiat Rara tidak terlalu terbuka pada semua orang. 💫💫💫

Clara POV
Setelah bel pulang aku tak menemui Tian ke kelas nya, aku langsung menuju parkiran, kurasa lebih baik jika aku menunggu nya disana.
Dari kejauhan ku lihat wajah Tian tampak murung, aku tak tahu apa yang terjadi pada nya. Dia mendekat masih dengan wajah yang sama dia juga tak menyapa ku sama sekali.

"Tian, lo kenapa?lagi ada masalah?"
Christian masih terdiam, tak ada respon sama sekali yang di berikan nya pada ku. Sesaat, Tian menunduk ke arahku dikarenakan tubuh nya yang lebih tinggi dari ku.

"lo kenapa?kalo lo ada masalah lo cerita sama gue, gue bakal dengerin atau kasih lo saran" kata ku lagi.

"sejak kapan lo pacaran sama Vino?"

Hai teman-teman, maaf kalo part ini pendek plus gaje. Maaf juga buat typo yang bertebaran :v buat teman-teman pembaca yang masih pengen cerita receh ini dilanjut, tolong kasih komentar ya, jangan lupa buat vote cerita ini juga, ai wuff yu^^



Aku atau Dia?   [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang