Saat ini aku mendengar ocehan ayah lagi...
Kalian tau mendengar suaranya sebentar saja membuatku muak hingga aku memutuskan untuk kesekian kali meninggalkan dia yg sedang berbicara, aku tak mau mendengar perkataannya
Disinilah aku berjalan mengikuti kaki melangkah
Membuang gejolak yg ada
Berusaha menenangkan fikiran
Aaahh kapan semua ini berakhir fikirku
Semua ini terjadi karena kejadian itu...
Flashback
Malam itu...
Ayah dan ibu sedang berdebat hebat aku hanya diam meringkuk disudut dinding sambil mendengarkan percakapan mereka
Diam dan diam tak bisa apa-apa
Hanya mendengarkan tak bisa melihat
Suara pintu kamar terbuka menampakkan sosok wanita yg bercucuran air mata dan terdapat darah disudut bibirnya
Aku menghampirinya dan langsung memeluknya, dia pun juga memelukku sangat eratnya
"ibu kenapa?"
"gak papa nak, kamu akan aman disini ibu akan pergi membeli makanan"
"tidak apa-apa aku tidak lapar ibu disini saja"
"tidak bisa nak ibu harus pergi"
"tapi... kenapa ibu bawa tas?"
Wanita itu menghela nafas kemudian langsung pergi meninggalkaku sendiri didalam rumah yg cukup berantakan
aku memutuskan menunggu orang tuaku sambil duduk disofa
Satu hari...
Dua hari...
Aku hanya memakan makanan yg ada
Aku menunggu dan terus menunggu tapi mereka tak kunjung menampakkan keberadaan mereka
Hingga dihari keempat seseorang menerobos masuk aku sangat senang ternyata itu hanyalah nenek bukan orang tuaku tapi aku amat bersyukur saat itu
Nenek melihatku dengan keadaan yg amat mengenaskan, kelaparan tak terurus
Aku menitikan air mata lalu tersenyum kemudian pingsan begitu saja
Flashback off
Sudahlah mengingatnya amat menyakitkan bagiku
Sehingga kejadian itu membuatku berubah
Aku selalu berhalusinasi bahwa orang disekitarku mengajakku untuk bermain
Mereka tertawa, bergembira bersama dan sambil mengajakku aku hanya bisa menghela nafas dan membuang fikiran itu saat fikiran itu terbuang semuanya berbeda dengan kenyataan mereka berjalan melewatiku tanpa memperdulikanku berbeda dengan halusinasiku tadi
Aku masuk ketempat yg akhir-akhir ini aku sering datangi orang-orang didalam juga sudah kenal denganku
Mereka mencoba akrab denganku tapi hanya ada beberapa yg aku percayai
Aku terkenal dengan julukan berhati dingin itu yg pernah aku dengar alasannya karena aku mempunyai wajah tanpa ekspresi dan berbicara seperlunya
Aku pernah mendengarnya disekolah tapi aku tak mengiraukannya banyak juga gosip lainnya
"ada masalah lagi?" tanya om-ku saat aku memasuki ruangan. Hanya dia yg pernah aku ajak menjadi tempat curhat selain nenek dulu sebelum dia meninggal
"ya sepertinya..." aku menghela nafas
"kau tak mau cerita?"
"tidak"
"hmm... baiklah, kau mau lagu apa kali ini?"
"apa saja yg ingin aku nyanyikan"
"baiklah" om mengelus rambutku lalu pergi dari ruangan, aku mulai memilih lagu-lagu yg ingin ku nyanyikan yg menurutku mewakili perasaanku saat ini ya sekarang aku sedang ditempat karaoke om yg akhir-akhir ini sering aku kunjungi
Aku mulai bernyanyi mengeluarkan uneg-uneg yg ada dan mulai menangis
Satu jam...
Dua jam...
Setelah perasaanku mulai membaik aku pergi dari tempat itu
Aku mulai berjalan menuju jalan pulang seperti biasa aku berhalusinasi bahwa orang-orang yg melewatiku tersenyum ramah padaku aku hanya menunduk melihat jalan yg sedang aku tapaki ini
Tiba-tiba hujan langsung turun dengan derasnya aku langsung berlari mencari tempat berteduh
Disinilah aku berteduh dihalte bersama orang-orang yg tersenyum dan tertawa padaku
Tapi...
Ada satu orang yg sepertinya halusinasiku tak berpengaruh padanya, aku mulai melihatnya perlahan dia seperti patung dalam halusinasiku lalu aku mulai mengerjapkan mataku dua kali berusaha menghilangkan halusinasi yg mengganggu ini
Aku melihatnya dengan mataku yg setengahnya dikelilingi rambut yg hampir basah tak berniat menyingkirkannya aku terus memandanginya dia tak melihatku tapi aku melihatnya apa ini mimpi?
Hujan sudah mereda orang-orang yg berada dihalte mulai menyebar dan berjalan kembali begitupun dengannya aku hanya melihat penampakan punggungnya yg mulai menjauh
Setelah hilang dari pandangan aku mulai berjalan berlawanan arah dengannya sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai kerumah dari biasanya. Aku memutuskan jalan memutar agar aku tak melihatnya lagi dan menghilangkan perasaan yg mengganjal ini aneh rasanya...
"dari mana saja?" tanya ayah saat aku masuk rumah, aku tak menghiraukannya aku langsung masuk kedalam kamar dan menguncinya
Aku menghela nafas lalu kemudian aku menyalakan musik korea dan mulai menari. Aku sebenarnya suka dance tapi aku tak mau menunjukkannya pada orang lain itu terlihat aneh menurutku
Aku mulai menari-nari mengikuti irama mengikuti tarian lagu itu yg pernah aku tonton diyoutube dan tersimpan dilaptopku
Saat aku mulai lelah dan berkeringat aku terdiam sejenak mengatur nafasku yg tersenggal-senggal setelah itu aku menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh agar segar kembali
Besok adalah tahun ajaran baru yg dimana berarti aku harus masuk sekolah
Setelah mandi aku duduk dipinggiran ranjangku dan terdiam sejenak mengingat apa yg telah terjadi sambil memejamkan mata
Tapi... yg terlihat adalah sosok itu, siapa dia?
Aku menghela nafas lalu kemudian berbaring dan tertidur.
to be continue ...
YOU ARE READING
Kelsi Dance
Novela JuvenilAku selalu berhalusinasi bahwa orang disekitarku mengajakku untuk bermain Mereka tertawa, bergembira bersama dan sambil mengajakku aku hanya bisa menghela nafas dan membuang fikiran itu saat fikiran itu terbuang semuanya berbeda dengan kenyataan mer...