Part 2

3K 151 5
                                    

Oleh : Santi Iksakirana

"Nas... Nasya..." Teriak Riris dari jarak 20 meter dari arah timur. Aku menoleh

"Maaf ya bikin kamu nunggu lama, nih tugasnya" Riris menyodorkan kertas folio padaku sambil tersenyum cengengesan.

"Udah setengah 5 nih, aku pulang duluan ya Nas" pamit Rifki padaku.

"iya Rif hati-hati"

"cie cie Nasya Rifki udah jadian kah kok dari jauh tadi aku lihat kalian berduaan aja"

"apaan sih Ris, biasa aja kali kita kan teman ya nggak Rif"

"Yoi Nas... Bye..."

"Sebetulnya aku ingin nembak kamu Nas, aku suka sayang cinta sama kamu bukan hanya berteman tapi aku ingin kita pacaran, supaya aku bisa menjaga kamu,. Supaya kamu tak kesepian saat para sahabatmu sibuk kencan dengan pacar masing-masing" batin Rifki sambil menoleh ke arahku lagi meskipun kakinya berjalan menjauh dariku.

Aku dan Riris masih duduk-duduk. Tinggal menunggu Arin dan Vika yang belum datang.

"Eh Nas, si Rifki itu suka kali sama kamu kenapa enggak diterima aja sih biar kita berempat bisa ngedate jalan bareng sama pacar masing-masing"

"berteman aja cukup Ris, aku nggak mau merusak pertemanan aku sama dia"

"Hei girls maaf telat" Vika tiba-tiba datang duduk disampingku sambil membenarkan letak poninya yang agak berantakan. Tak lama kemudian Arin datang dengan lesu. Kini tugas 1 kelas sudah terkumpul semua aku hendak mengumpulkan ke ruangan Pak Syafri.

"aku kumpulin dulu ya, kalian bisa langsung pulang"

"Marah kah Nas sama kita karena telat dan bikin kamu nunggu lama?" Riris menelisik gelagatku yang biasa saja menghadapi mereka meskipun mereka sudah membuatku menunggu lama

"enggak lah ngapain marah, kalian pasti lagi ada urusan masing-masing to"

"Baik banget sih sahabatku ini sabar banget" tiba-tiba Vika memelukku

"Tadi aku nyalon Nas, soalnya habis maghrib Mas Rizal mau ngajak ketemuan kan udah 6 bulan kami LDR"

"Kalau aku jemput Andre Nas, motornya lagi dibengkel. Jemput dari Pusdik terus nganter ke bengkel dan motorku ikut di servis sekalian"

"Kalau kamu kemana Rin, lesu amat ditekuk mulu tu muka?" Vika bertanya sambil mencolek Arin

"Aku ke terminal Arjosari nganter Bang Hilal mau kursus ke Surabaya sampai 6 bulan ke depan"

"LDR juga say, sabar ya. Kemarin Mas Rizal yang kursus sekarang ganti Bang Hilal ya. Sabar semangat say" Vika merangkul Arin dan menepuk-nepuk bahu Arin

Mereka memang sibuk dengan pacar masing-masing kompak sekali. Nggak cuma itu saja kekompakan mereka, ketiga pacar mereka adalah tentara. Para sahabatku ini jatuh cinta semua dengan tentara dan para tentara itu juga 1 tempat dinas, sama-sama berdinas di Pusdik Arhanud Malang. Andre pacar Riris paling junior dibanding Hilal dan Rizal. Kalau Rizal dan Hilal teman 1 letting. Diantara mereka cuma aku yang jomblo dan tidak tertarik dengan tentara. Bukannya aku anti pacaran, hanya saja aku masih fokus untuk kuliah. Sempat mereka mengenalkan seorang tentara padaku tapi itu cukup sebatas teman. Aku benar-benar belum tertarik. 1 hal yang aku yakini kalau jodohku sudah diatur oleh Tuhan entah melalui pacaran atau tidak yang pasti seorang laki-laki yang terbaik untukku nantinya akan datang melamar dan serius denganku. Keyakinan ini aku dapat begitu saja. Sempat aku memimpikannya tapi tak begitu terlihat jelas wajahnya. Dimimpiku dia tiba-tiba datang melamarku membawa serta keluarganya dan langsung ingin menikah denganku. Sungguh mimpi yang jauh dari angan-anganku. Sekarang saja masih semester 5 masih ada 6 7 8 semester yang mesti aku lewati dalam perkuliahan. Jangankan memikirkan jodoh, memikirkan kuliah yang masih panjang saja terkadang pusing karena seringkali tugas dari dosen datang bersamaan dengan deadline yang hampir sama waktunya.

Selesai sudah aku mengumpulkan tugas di ruangan Pak Syafri. Aku berjalan menuju parkiran motor. Mengambil motor lanjut pulang ke kossan tapi terlihat ketiga sahabatku duduk-duduk di atas motorku.

"Kalian belum pulang?"

"Nunggu kamu Nas, gantian donk. Kamu udah sabar dan setia sama kita-kita gantian donk" urai Riris

"Kita pulang bareng yuk?" ajak Vika

"kos kamu kan nggak searah sama kita Vik?" Arin bertanya

"Aku mau main ke kos kalian aja Rin Nas, sekalian nunggu habis maghrib dijemput Mas Rizal, kan lebih dekat dia jemput akunya. Arin dan aku tinggal 1 kos di daerah Soekarno Hatta, Vika kos di daerah Matos sedangkan Riris asli Malang rumahnya juga tak jauh dari tempat kossku. Kami mahasiswi semester 5 jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Kami tinggal di Kota dingin ini tapi sejuk.

Sampai dikossan tepat maghrib. Aku segera mandi dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Si Vika lagi asyik mengobrol di kamar sebelah, tepatnya dikamar Arin.

Selang 10 menit lepas sholat ponselku tiba-tiba bordering.

"Assalamualikum Dek"

"Walaikumsalam mama"

"Dek Sabtu besok bisa pulang ke Kediri tidak ya? Kuliah sabtu libur kan?"

"iya ma libur, adek rencana pulang sabtu depannya lagi ma tanggal 26 Agustus, kalau minggu ini adek masih sibuk banyak tugas dari dosen ma belum bisa pulang"

" oh ya sudah sabtu saja tanggal 26 tepat saat ulang tahunmu pulang ya sayang"

"iya ma... memang ada apa ma? adek nggak mau bikin repot mama buat acara ultah. Cukup mama doakan adek saja supaya kuliah lancar cepet wisuda kerja, membahagiakan dan membanggakan ayah sama mama"

"Tidak repot kok sayang, mama sama ayah cuma mau mengadakan acara syukuran kecil-kecilan saja. Terakhir merayakan ultah kamu kan waktu kamu 17 tahun dulu. Mama mau manjain anak bungsu mama boleh kan ya?"

bersambung...

jangan lupa vomen nya. thank you...

Akhirnya Ku MenemukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang