Park soo-hyun gadis berusia 16 tahun itu mulai mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan yang muncul dari celah-celah kamarnya.
"Pagi sayang" sambutan ramah itu sontak membuat mata park soo-hyun membulat dengan mulut setengah ternganga sedangkan orang yang menyambutnya tadi hanya terkekeh pelan melihat balasan soo-hyun yang menatapnya dengan tatapan terkejut."Kyaa..!! Oppa chanyeol, kau membuat ku kaget" ucap soo-hyun setengah berteriak meluncurkan aksi protesnya Sedangkan orang yang sedang di maki itu hanya tertawa tanpa suara.
"Aishh., kau mau aku cepat mati eoh??" soo-hyun melemparkan tatapan bengisnya kearah namja (pria) dihadapannya mulai mengacak rambutnya frustasi yang disambut kekehan pelan dari sang kakak.
"Aniyo (tidak) oppa hanya merindukan adik oppa saja. Tidak boleh? Kajja (ayo) sana mandi, bukankah ini hari pertama mu masuk kesekolah baru? Oppa akan mengantar mu nanti, Cepatlah." setelah mengacak acak gemas rambut adiknya itu chanyeol langsung pergi meninggalkan soo-hyun yang terduduk di ranjangnya dengan wajah kesalnya yang memandangi tubuh kakaknya yang telah manjauh.
.
.
.
.
.
.
.Perkenalkan nama saya park soo-hyun. Ayah saya merupakan seorang jaksa agung yang dipindah tugaskan ke seoul oleh karena itu saya harus pindah sekolah. Sedangkan ibu saya seorang desainer yang juga memiliki butik di daerah sini. Saya memiliki seorang kakak laki-laki yang 3 tahun lebih tua dari saya. Mohon bantuan dan bimbingan dari kalian. Gamsahamida (terimakasih)" soo-hyun
Mulai membungkukkan tubuhnya sopan."Baiklah soo-hyun kamu bisa duduk di pojok sana" ucap kim-ssaem (guru kim) menunjuk sebuah kursi kosong di pojok sebelah kanan dekat jendela yang mengarah ke lapangan olahraga.
Sekali lagi soo-hyun membungkukkan tubuhnya 90° memberi rasa hormat pada sang guru kemudian melangkahkan kakinya ketempat tujuan."Pssstt.. Hey murid baru? Nanti kita ke kantin bareng ya? Aku yang traktir deh"
Soo-hyun mengangguk mantap menerima ajakan seorang gadis yang duduk dihadapannya itu sambil tersenyum lebar.
"Jadi nama kamu siapa? " tanya soo-hyun menatap lekat kedua manik gadis dihadapannya yang kini telah berada di kantin bersama dengannya.
"Go-haera"
Soo-hyun mengangguk pelan kemudian kembali menyesap buble tea miliknya.Go-haera mengambil smartphone miliknya kemudian menyodorkannya kehadapan soo-hyun yang masih setia dengan buble teanya.
Soo-hyun yang disodorkan sebuah foto dari smartphone milik teman barunya hanya menyerngitkan dahinya bingung.
"Pacar?? " tanya soo-hyun singkat kembali menyesap buble tea miliknya.
"Pengennya sih gitu" go-haera memelas seketika.
"Itu ganteng loh haera, terima aja kali"
Wanita dihadapannya itu menggeleng pelan.
"Aniya (enggak) hyun~nah. Dia terlalu tampan buatku, lagian sudah banyak cewek yang cantik ditolak mentah-mentah oleh nya. Aku yang gak seberapa ini kan jadi minder hyun~nah. Ck, kok malah curhat sih akunya" haera menggaruk tengkuknya kikuk. "Jadi gini, cowok ini namanya xi luhan. Jangan terpengaruh sama tampang gantengnya dia, itu cuman topeng doang jadi kamu jauh-jauh dah sama yang namanya luhan, jangan sampe kamu punya masalah sama yang namanya luhan. Dia itu ketua gengster remaja di kota seoul. yah, walau begitu dia punya banyak fans cewek disini""Termasuk kamu kan?" soo-hyun terkekeh mendengar ucapannya yang berniat menggoda teman barunya ini.
Go-haera menggaruk tengkuknya kemudian mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Angel [Exo Fanfiction]
Romance"My Angel Devil" "Mungkinkah.. Mungkinkah aku akan bersamamu??" . . "Aku ingin melupakanmu, dan memulai hidup baru tanpa trauma aneh ini" . . "Aku.. Aku ingin memutar kembali waktu itu agar traumamu itu tidak bersarang di dirimu. Tapi aku hanya m...