4

1.5K 167 8
                                    

"Sehun, aku ingin bicara" Luhan tiba - tiba saja menghampiri Sehun di perpustakaan.

"Hm" Sehun masih sibuk membaca bukunya.

"Kita harus menghentikan hubungan ini"

.

"Sehun? A-aku serius" Tegas Luhan sambil menahan hatinya yang mulai teriris.

"Aku tak mau dengar hal seperti ini" Sehun menutup bukunya, melangkan keluar perpustakaan.

"Tidak, Sehun tunggu!" Luhan menyusulnya hingga di depan loker.

"A-aku... ayahku dan keluargaku akan pindah dari Korea, kami akan ke eropa. Ayah bilang kita akan menetap disana, aku... aku tak mau kau mempertahankanku yang jauh darimu-"

"Luhan!" Sehun tak tahan untuk membentaknya.

     Semua pandangan murid mulai mengarah ke mereka.

"Sehun aku mohon maafkan aku, aku tak bisa melakukan ini, kita harus berhenti, a-aku mencintaimu lebih dari apapun" Luhan tak tahan dan akhirnya menangis.

     Luhan memeluk Sehun untuk terakhir kalinya, ia terus meminta maaf sedangkan Sehun hanya memasang wajah datarnya seakan tak mau menerima keadaan.

"Pergi"

     Satu kata yang keluar dari mulut Sehun itu membuat Luhan terkejut. Ia merasa hatinya tertusuk - tusuk oleh kata itu.

"Pergi jika kau ingin pergi"

     Rangkaian kalimat lanjutan itu membuat Luhan semakin sakit, ia terus mengusap air matanya sendiri. Ia tau ia salah tapi tak akan menyangka Sehun akan seperti ini.

"Mian" Luhan mencium kepala Sehun yang menunduk itu sebelum ia pergi untuk waktu yang sangat lama, bahkan tak akan kembali.

     Tak banyak yang berani menyaksikan kejadian itu, mereka segera membubarkan diri setelah Luhan pergi.

》》》

     Keesokan harinya, Sehun terlihat sangat tidak bersemangat sejak pagi bersekolah. Ia terlihat seperti orang yang tidak tidur semalaman.

"Sudahlah, jangan pikirkan itu" Kai teman Sehun berusaha menenangkannya.

"Aku tidak memikirkannya" Jawab Sehun sambil menatapi bukunya.

"Bayangkan jika kau terus seperti ini dan nilai tesmu akan menurun, dan lebih parahnya aku hanya bisa menyontek denganmu otomatis nilaiku juga hancur" Jelas Kai.

"Aku baik - baik saja" Sehun segera berjalan menuju perpustakaan.

"Aku harap begitu"

》》》

     Di sisi lain, Baekhyun masih saja memikirkan hal yang membuatnya menangis malam itu. Ia sedang duduk di perpustakaan sambil membaca buku resep yang ia pinjam sebelumnya. Sedangkan Chanyeol asyik mengunyah makanannya.

"Baek, apa kau tidak ngiler melihat gambar - gambar makanan itu" Ucap Chanyeol sambil menunjuk ke gambar makanan yang ada di buku baekhyun.

"Kau yang akan ngiler ketika aku membuatnya nanti" Ledek Baekhyun.

"Ah bukan cuma ngiler, aku akan menghabiskannya bahkan sebelum kau mengupload foto shortcake mu" Hal itu membuat mereka saling tertawa.

     Disaat keseruan mereka berdua, tiba - tiba Sehun datang dan membuat mereka berhenti tertawa. Sehun menatap mereka dengan pandangan sedikit sinis dan tiba - tiba ia keluar.

"Apa apaan dia" Ujar Chanyeol bingung.

     Namun, Baekhyun malah menatap Sehun seakan pandangan itu sangat berarti padanya, seakan pandangan itu memberitaunya, seakan pandangan itu memperingatinya. Baekhyun masih tidak mengerti dengan sikap Sehun.

》》》

"Hei kau mau kemana!?" Kai yang baru saja menyusul Sehun malah ditinggal olehnya yang kembali dari perpustakaan.

     Sehun berjalan cepat tanpa memperdulikan sekitarnya, tanpa memperdulikan tatapan yang mengarah kepadanya entah itu megatif ataupun positif. Ia terus berjalan menuju kelasnya.

     Entah apa yang terjadi pada Sehun, ia merasa sangat sakit akan situasi belakangan ini. Tapi ia memikirkan suatu hal lain, ia merasa risih melihat Baekhyun bersama orang lain, sangat akrab. Entah mengapa. Tidak ada yang tau.

.
.
.
.
.

Tidak ada yang tau kecuali sang reader ;)Yang biasanya chapter sebelumnya panjang tapi kali ini pendek hm :v apa yang terjadi dengan saya :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang tau kecuali sang reader ;)
Yang biasanya chapter sebelumnya panjang tapi kali ini pendek hm :v apa yang terjadi dengan saya :v

Watermelon ( Sebaek \ Hunbaek )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang