3

1.7K 171 1
                                    

Baekhyun sudah merasa kesal dan menyerah untuk mencari buku di perpustakaan karena kejadian - kejadian yang ia alami itu membuatnya tak bisa berkonsentrasi dalam segala hal.

Malam ini, Baekhyun berencana untuk membeli buku di toko yang sudah ia temukan di Maps. Ia segera bersiap - siap untuk pergi.

Di sisi lain, seperti biasa Chanyeol asyik mengunyah sambil menonton TV. Ia terlihat sangat serius sampai tak tau jika Baekhyun sudah siap untuk pergi.

"Chan antar aku ke toko buku" Baekhyun menghampiri Chanyeol yang duduk santai di sofa.

"Ah aku sedang tidak enak badan... kau tidak lihat wajahku yang pucat ini" Kata Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"Apa kau bermimpi hah wajahmu bahkan lebih dari sehat" Ujar Baekhyun kesal.

"Kau bisa naik taxi kan, pergi saja. Jangan lupa bawakan aku makanan" Perintah Chanyeol dengan santainya.

"Kau ini! Sudah tidak mau mengantarku dan lagi!? Malah memintaku yang aneh - aneh" Baekhyun memukul punggung Chanyeol dan langsung pergi.

"Jangan lupa makanannya!" Teriak Chanyeol sambil tertawa kecil. "Dasar" Tambahnya.

》》》

Usai menunjukan alamatnya pada sopir taxi yang ditumpanginya, Baekhyun akhirnya sampai di toko buku yang ia maksud.

"Aku harap bukunya tak terlalu sulit dijangkau atau pelayan di toko ini akan mengambilkannya untukku" Baekhyun bergumam.

Ia menyusuri rak - rak buku dan menemukan rak khusus resep makanan. Ia segera menyusuri buku demi buku sampai tanpa sengaja ia memandang ke ujung rak. Tanpa sengaja juga ia melihat hal yang membuatnya merasa sesak.

Ia melihat namja menyebalkan itu, orang yang sudah dua kali menolongnya. Namun, kali ini ia duduk dengan seseorang yang menyender di bahunya, orang itu terlihat menyuapi Si namja menyebalkan sesendok eskrim sedikit demi sedikit. Sedangkan namja yang menyebalkan itu hanya diam sambil asyik membaca buku dan sesekali tersenyum.

Entah apa yang membuatnya sakit, tapi Baekhyun merasakan sakit yang sangat dalam, dalam ke hati kecilnya. Baekhyun berusaha menahan sakitnya yang berujung pada air matanya yang tiba - tiba menetes.

Baekhyun langsung berlari secepatnya dan meninggalkan toko buku itu. Ia berlari tanpa arah, matanya mulai panas dan air matanya semakin banyak menetes.

》》》

Baekhyun sampai di apartemennya hanya dengan berlari, ia sangat kelelahan. Ia membuka pintunya dan langsung masuk tanpa menghiraukan Chanyeol yang masih saja menonton TV.

"Dimana makanan..." Chanyeol bingung melihat Baekhyun yang mengusap - usap matanya sambil berjalan menuju kamar ya. "Ku" Lanjutnya.

Chanyeol dengan cepat menyusul Baekhyun dan memeluknya. Lagi - lagi Baekhyun menangis, apa yang kali ini membuatnya menangis? Chanyeol tak tau hal itu. Ia hanya bisa menenangkan temannya itu.

"Apa yang terjadi lagi Baek?" Tanya Chanyeol.

Mendengar hal itu, Baekhyun semakin terisak dalam tangisnya. Tenggorokannya terasa sangat sakit, ia tak bisa menerima apa yang ia lihat tadi, entah kenapa.

"Sudahlah, jika kau terus menangis nanti siapa yang akan membelikan makanan untukku" Ledek Chanyeol untuk menghibur temannya itu.

"Diam kau!" Baekhyun tersenyum dalam tangisnya.

"Kau bahkan tak membawa makanan untukku karena kau sibuk menangis sepanjang jalan" Lanjut Chanyeol.

"Aih! Kau ini diam!" Baekhyun memukul - mukul Chanyeol.

"Ah kau telah memukul wajahku yang tampan ini!" Chanyeol berteriak.

Tawa mereka memecah suasana dan sekaligus menenangkan hati Baekhyun yang baru saja terluka tanpa ia tau alasannya

"Jadi..." Chanyeol menyela tawa Baekhyun. "Kenapa kau menangis Baek yang imut - imut sampai aku ketularan imutmu..." Lanjutnya.

"Tidak ada" Baekhyun menunduk, ia tak mau mengatakannya pada Chanyeol. "Aku hanya bertemu dengan teman sekelas yang duduk di belakang kita" Ujarnya.

"Maksudmu Luhan?" Jelas Chanyeol.

"Ah iya Luhan, aku lupa namanya" Baekhyun menahan rasa sakit saat mengingat hal tadi.

"Ada apa dengannya? Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia menyakitimu?" Tanya Chanyeol khawatir.

"Tidak ada, aku hanya melihatnya dengan seseorang, aku yakin itu kekasihnya" Perkataannya sendiri malah semakin menyakitinya.

"Hah orang itu, dia sudah sejak lama bertunangan dengan Sehun, sampai semua wanita iri padanya, Luhan hebat juga ya" Chanyeol bergumam sendiri.

"S-sehun" Baekhyun tanpa sengaja mengulang nama itu.

Nama itu, akhirnya ia tau nama namja yang  telah menolongnya ah! Tidak dia menyebalkan tapi Sehun, telah menolongnya dua kali, tatapan Sehun yang membuatnya terbodohi.

"Ya dia adalah idola yang paling digilai oleh murid di sekolah. Dia sangat pintar dan lagi, wajah tampannya membuat semua murid menyukainya. Tapi tetap saja menurutku dia sangat sombong dengan ekspresi wajahnya itu, memangnya dia pikir dia lebih tampan dariku" Chanyeol mengomel sendiri.

"Aku akan menghajarnya" Baekhyun bergumam.

"Apa!? Ahahaha" Chanyeol tiba - tiba tertawa.

"Memangnya kenapa!? Dia yang telah membuatku kesal saat di perpustakaan! Aku akan menghajarnya besok!" Baekhyun berkata dengan sangat percaya diri.

"Ahaha, kau ini" Chanyeol mengusap rambut Baekhyun. "Apa kau sudah gila, sekali kau memukulnya, kau akan dipukuli murid satu sekolah, dan tentu saja termasuk aku ahaha" Chanyeol meledeknya.

"Diam kau aneh!"

"Kau yang aneh menangisi pasangan lain"

"Aku tidak menangisi pasangan lain!"

"Ah bilang saja nasibmu sangat malang karena tak memiliki pasangan"

"Memangnya kau punya pasangan hah! Jaga mulutmu"

"Tentu sajaaa, kau meremehkanku"

"Ah bodoh"

.
.
.
.
.

Wanjayy :v anggap ini mukak mereka di epep ini:'

Dari temen bisa jadi pacar tuh si Luhan ama Sehun :v Latar tempat masih misterius kawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari temen bisa jadi pacar tuh si Luhan ama Sehun :v
Latar tempat masih misterius kawan... :v

Watermelon ( Sebaek \ Hunbaek )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang