8.}Mungkinkah?

27 7 2
                                    

        Entah bagaimana caranya
            perasaan ini tumbuh
                 dihatiku secara
           perlahan sampai aku
            tidak menyadarinya

Maudy masih menatap
ponselnya yang terus berdering
karna seseorang menghubungi
nya,tapi Maudy tetap diam
tidak menggubris telpon itu
sedikitpun.

Rita pun mengetuk pintu
kamar Maudy,dan Maudy
langsung turun daru kasurnya
dan membukakan pintu nya.

Rita tersenyum lalu dia masuk
kekamar Maudy,sedari tadi
ia mendengar telpon Maudy
berbunyi ia mengira Maudy
sedang tidak ada dikamar
makanya telpon nya tidak
diangkat ternyata salah.

Sekarang Rita duduk dipinggir
ranjang kasur Maudy,lalu Maudy
juga duduk disampingnya.

“kenapa telpon nya gak diangkat
Dy,bunyi juga daritadi siapa
tau penting”

Maudy menggeleng “itu sama
sekali gak penting,malah
nyusahin mah” Rita mengibas
ngibaskan tangannya didepan
wajah Maudy untuk
membuyarkan lamunanya.
Maudy tersentak lalu menatap
Mamahnya lagi.
“enggak kok mah,cuma temen
sekolah doang ngajak main
keluar,tapi Maudy lagi males”
Rita hanya mengangguk.
“oh yaudah mamah keluar
dulu yah,mau nyiapin makan
malem kamu juga nanti
turun yah makan malem”

Maudy mengangguk sambil
tersenyum,lalu menutup
pintu kamarnya lagi saat
Rita sudah keluar.Dia
menghembuskan nafasnya
kasar,dia kembali menatap
ponsel nya yang masih
berbunyi.Maudy mencoba
menenangkan pikirannya
akhirnya dia memutuskan
untuk mengangkat telpon itu.

“Hallo Dy”
Suara dari seberang sana

“Ada urusan apalagi sih
Pake cara nelpon segala lagi”

“apa kabar Dy”

“baik,tapi karna lo nelpon
gue lagi rasanya detik ini juga
gue pengen mati”

“Syukur deh kalo lo baik baik
aja,gue seneng dengernya”

“udah deh kak,gak usah
Banyak basa basi sebenernya
apa tujuan lo nelpon gue?”

“gue kangen sama lo Dy”

Maudy terdiam saat mendengar
perkataan dari cowok diseberang sana,kalimat itu
juga yang mewakili perasaan
nya sekarang “gue juga kangen
sama lo kak” tak terasa air
mata Maudy sudah mengalir
di pipi nya.

“Udy lo masih denger suara
gue kan?”

Maudy menghampus air mata
nya dari pipinya.

“iya”

“Lo emangnya gak kangen sama
gue?”

“Enggak sama sekali”
Jawab Maudy dengan suara
datar dan dingin.

“Lo lagi ngapain”

“mencoba untuk menghapus
semua kenangan itu”

Disisi lain cowok yang
menelpon Maudy,sedang
menatap foto Maudy yang
sedang digendongnya
sambil tersenyum.Dia adalah
Reyhan Adiniata,dia adalah
kepingan masalalu Maudy yang
sangat menyakitkan untuk
dikenang.Reyhan adalah
mantan kekasih Maudy
1 tahun silam saat Maudy
masih kelas 10 SMA mereka
adalah sepasang kekasih
yang sangat harmonis
dulu Reyhan adalah kakak
kelas Maudy,Reyhan kelas 11
dan Maudy kelas 10. Mereka
berpacaran karna pada saat
itu Maudy dan Reyhan
Satu eskul yaitu eskul musik.
Maka dari itu Reyhan mulai
jatuh cinta dengan Maudy
dan setelah 3 bulan berlalu
Reyhan menyatakan cintanya
kepada Maudy dan Maudy
menerimanya.

The Promise {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang