2.}Pertemuan

62 9 3
                                    

      Pertemuan kita bukanlah
             Sebuah kebetulan
               Tetapi ini takdir

"Lo gak bisa seenaknya kaya
gitu Di,lo juga harus bersikap
seperti anak lainnya.Dan lo
gak bisa ngambil keputusan
sendiri,ngerti"
Aldi hanya tersenyum kecut
mendengar perkataan Fadhli.
Fadhli adalah ketua osis di
SMA Trasana,ia adalah sepupu
Aldi sendiri.
"Kenapa lo gak seneng"
Tanya Aldi dengan nada
sedikit menantang,Fadhli
tetap menahan emosi nya.

"Jelas gw gak seneng Di,lo itu
udah remaja seharusnya lo
itu bisa berfikir lebih matang"
"Terserah"
Aldi tidak menghiraukan
omongan Fadhli,ia langsung
pergi meninggalkan Fadhli yang
masih terdiam menahan emosi
nya.

~°°•°°•°°•°°~

"muka gak usah ditekuk gitu
kali"
Sindir Salsa,namun yang disindir
tidak menggubrisnya.dia
adalah Maudy.
"Udah deh Sa,stop godain gue
Sekarang gue lagi males
ngomong dan ribut Ok"
Salsa mengerutkan dahi nya
melihat sifat Maudy yang
seperti ini.
"lo kenapa sih Dy,pms?"
Maudy berbalik badan dan
menatap tajam ke arah Salsa.

"Gue lagi kesel sama bu Erni
Guru BK"
"kesel kenapa sih"
Maudy pun menceritakan
awal mula kisah nya.

•Flashback On

Maudy sedang berjalan menuju
kelas nya,saat sudah sampai
dikelas ia terkejut bukan main
saat tas nya digantung didepan
papan tulis itu semua adalah
ulah Fina musuh bebuyutan nya.
Sejak kelas 10 sampai sekarang
kelas 11.

Semua siswa memperhatikan
Maudy dengan tatapan takut
Karna Maudy akan mengeluar
kan kata kata pedasnya
Setiap ada seseorang yang
mengganggunya.

"woyy,siapa yang gantung tas
gue disini hah...?"
Fina langsung berjalan dengan
gaya sombong melipat tangan
nya didepan dada sambil
menyunggingkan senyuman
sombong nya.

"Gue yang ngelakuin itu
semua,kenapa lo gak seneng"
Maudy menatap Fina dengan
sorot mata penuh amarah.

"Lo itu kenapa sih gak bosen
bosen ganggu hidup gue,pasti
setiap hari ada aja yang slalu
lo lakuin untuk nyusahin gue"

"karna gue benci sama lo
Cewek so cantik dan sekarang
lo deketin Fadhli dasar cewek
murahan"

"Cukup ya Fin,lo boleh ngusilin
gue.tapi enggak untuk ngehina
gue,dan inget satu hal lagi
gue gak pernah kegenitan
deketin kak Fadhli,karna gue
gak pernah ada rasa apapun
sama dia"

Tidak lama kemudian Fadhli
datang untuk melerai perdebatan
diantara Maudy dan Fina.

"Stop ada apa sih kalian ribut
begini"
Fadhli bertanya pada Maudy
dan Fina,tapi diantara mereka
tidak ada yang menjawab.
Fadhli mengedarkan pandangan
nya dan ia melihat tas Maudy
yang tergantung tepat didepan
papan tulis.

"itu bukan nya tas lo Dy"
Maudy hanya mengangguk
malas menjawab pertanyaan
Fadhli.

"Terus kenapa bisa disitu"
Kemudian Maudy menatap
ke arah Fina sangat tajam.

"ini semua ulah dia"
Fina tidak tinggal diam,ia pun
membela diri.agar tidak di
cap jelek oleh Fadhli.

"Apaan sih Fadhli dia itu bohong
Bukan aku yang ngelakuin
itu,dia itu suka halu jadi kaya
gitu nuduh orang sembarangan"

Fadhli sedikit kesal karna
Fina bergelayutan ditangan nya.
Fadhli pun melepas paksa
tangan Fina.

"Lo bisa sopan dikit gak sih
Pertama gue itu kakel lo jadi
panggil gue dengan sebutan
'kakak',kedua gak usah caper
sama gue Ok"

Maudy sedang berusaha
menggapai tas nya,tapi tidak
sampai.jelas saja tinggi
badan Maudy saja hanya
Sejajar dengan dada Fadhli.

"sini biar gue yang ambilin
tas lo"
Fadhli sudah mendapat tas
Maudy namun Maudy
menggeleng ia tidak mau
Fadhli menolong nya,karna
ia tahu pasti Fina akan terus
terusan mengatakan nya
'caper' dengan Fadhli.

"gak perlu kak,gue bisa sendiri
kok makasih"
Maudy terus terusan berloncat
untuk menggapai tas nya
Kelakuan Maudy membuat
Fadhli tersenyum geli,karna
Maudy hanya membuang
tenaga untuk melakukan hal
konyol yang tidak berguna
sama sekali.toh tidak mungkin
Tuhan memberi keajaiban
dan Maudy dapat mengambil
tas nya yang tinggi itu.

10 menit telah berlalu,namun
tak kunjung Maudy mendapat
kan tas nya.Fadhli sekarang malah tertawa paling keras
membuat Maudy kesal lalu
menatap tajam ke arah Fadhli.

"kenapa ketawa"
Fadhli pun berhenti tertawa
namun masih tercetak jelas
senyuman dibibir Fadhli.

"udah mau habis lo jam istirahat
nya,lo gak mau gue ambilin
aja tas nya"

Maudy berfikir sejenak,dan
dia berfikir ada benar nya
juga tidak mungkin dia akan
terus berloncat loncatan
untuk mengambil tas nya
akhirnya di mengangguk,yang
berarti dia mau.Fadhli pun
langsung mengambil tas nya.

"nih tas lo"
"makasih ya kak"
"yaudah gue pergi dulu ya"
Maudy hanya mengangguk

•Flashback Of

"jadi kenapa lo kesel sama bu
Erna"
"karna si Fina ngaduin gue ke
guru BK kalo gue yang tadi
nya mancing duluan"
"terus lo dapet ikan berapa kg"
"Salsa...! Auah pusing gue ama lu"
Maudy pun berjalan duluan
meninggalkan Salsa,yang masih
diam bertampang ogeb.

~°°•°°•°°•°°~
Maudy berjalan dengan rasa
kesal dihati nya,sampai ia
Tidak memperhatikan jalan
dan menabrak sesuatu lebih
tepat nya Seseorang,dia adalah
Aldi.

The Promise {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang