Prolog

37 7 1
                                    

Semilir angin disertai daun yang berguguran membuat porseni akhir tahun ini lebih berkesan.

Panitia-panitia yang sibuk mengurus acara pun menikmati angin yang begitu mendukung ini.

Walaupun matahari nyaris tenggelam, panitia-panitia itu tetap tersenyum sembari menyelesaikan tugasnya sebagai penanggung jawab acara.

Aku sendiri menikmati kesendirian ku di rofftop sekolah ini.

Di temani minuman kaleng dan sandwich keju kesukaanku yang ku beli di stand anak-anak porseni itu.

Aku lebih suka diriku yang sekarang di banding aku yang harus berpura-pura menjadi seorang 'siswa'

Langit senja yang kulihat disini begitu indah.

Aku selalu berharap, hidupku bisa seperti langit senja yang kulihat sekarang.

Namun, entah kenapa sekarang perasaan tenang itu menjadi perasaan yang tidak enak.

Aku merasa akan ada sesuatu yang mendekat ke arah ku.

Suara langkah itu.

Benar, ada seseorang yang menuju ke rofftop ini.

Aku bisa pastikan dia adalah seorang siswa perempuan yang merupkan salah satu panitia porseni itu.

Ah, gawat

Aku harus bagaimana sekarang?

Aku terus merapatkan jaket hitam ku.

Kalaupun aku bersembunyi sekarang, pastilah bakal ketauan.

Karena, gadis itu sudah berjalan ke arah ku.

Pikiran ku menebak pasti dia sedang berkata dalam hatinya
"ada seseorang disini ya? siapa dia? bukannya semua siswa sudah dipulangkan kecuali panitia ya?"

Aku mengatupkan bibirku dan terus berpikir bagaimana caranya menghindar dari gadis ini.

"Hei!,"

Astaga!

Dia menepukku

Aku tidak berkutik dan tetap diam sambil memejamkan mataku.

"Hei, kau ini budeg atau gimana ya?"

"Hello, ini orang atau bukan?"

"Ah, atau jangan-jangan..."

stop

Aku muak dengan ocehannya.

Mau tidak mau aku harus membalikkan badan.

Dia, - gadis itu terkejut.

Gadis itu menutup mulutnya yang terbuka.

Matanya membulat sempurna.

hm, manis

Astaga!

Aku bilang apa barusan?!



"WAW, DAEBAK!" ucapnya.

Astaga! cewek ini!


Aku langsung berlari ke arah pintu rofftop dan meninggalkan nya.

Aku tidak tau apakah dia melihat wajahku atau tidak.

Yang jelas, sekarang aku harus pergi jauh.

Supaya tidak ketauan identitas Mr. Black ku.

9 o'clockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang