BAB 1

4.1K 91 5
                                    


Pagi ini, seperti biasa Risa menunggu temannya didepan rumahnya. Mereka memang sudah sangat dekat sejak mereka kecil. Mereka saling dekat saat mereka kelas empat di sekolah dasar yang sama. Kebetulan rumah mereka berdekatan sehingga mereka menjadi semakin dekat. Kedekatan tersebut berlanjut hingga mereka duduk dibangku SMA. Mereka selalu menjalani masa-masa sekolah itu bersama. Karena mereka sudah sangat dekat, mereka memutuskan untuk selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Seperti saat ini, Risa menunggu Aldi sambil memakan sarapannya. Tak lama, Aldi membunyikan suara klakson motornya didepan rumahnya, Risa pun bersiap untuk segera keluar dari rumahnya. Saat ia keluar rumah, Aldi sudah menunggunya dengan motornya. Dalam perjalanan, mereka selalu membuat banyak lelucon yang membuat suasana perjalanan mereka tidak begitu sepi.

Kedekatan mereka membuat banyak temannya yang beranggapan bahwa mereka sedang berpacaran, namun keduanya selalu memberikan jawaban yang mengatakan bahwa mereka hanya bersahabat sejak kecil. Ada pepatah yang mengatakan bahwa, persahabatan seorang perempuan dengan laki-laki itu tidak murni berteman, tapi ada kemungkinan bahwa salah satu dari mereka akan ada yang menyimpan perasaan pada sahabatnya tersebut. Tapi, mereka selalu bilang bahwa mereka akan selalu bersahabat sampai mereka memiliki pasangan mereka masing-masing.

Karena kedekatan mereka pula, mereka telah melalui banyak hal bersama. Mulai dari memiliki hobi yang hampir sama, mempunyai tempat favorit yang sama, bahkan mereka juga sering melakukan kegiatan bersama. Tak banyak pula yang mengira bahwa mereka bersaudara. Namun lagi-lagi mereka bilang bahwa mereka hanya bersahabat.

Aldi. Itu nama dari sahabat Risa yang sudah sangat dekat sejak kecil. Ketampanan Aldi yang membuat banyak perempuan sangat ingin mendekatinya membuat Risa sering terkena masalah dengan para "fans" dari Aldi. Kejahilan yang ia lakukan pada Risa membuat banyak perempuan yang iri dengan kedekatan mereka. Selain tampan, Aldi juga laki-laki yang sangat cerdas. Jadi, tak heran jika banyak perempuan yang sangat ingin mendekatinya. Namun, dari sekian banyak perempuan yang berusaha ingin mendekatinya itu, tak satu pun dari mereka yang didekati oleh Aldi. Karena, ia hanya melihat perempuan yang sangat ia sukai sejak lama.

Sedangkan Risa, perempuan cantik yang tidak kalah cerdasnya dengan Aldi pun memiliki banyak laki-laki yang ingin mendekatinya. Namun sayangnya, Risa sangat cuek dengan keberadaan laki-laki yang ingin mendekatinya tersebut. Namun sikap Risa sangat berbeda jika Risa sedang berada di dekat Aldi. Risa sangat peduli dengan Aldi. Risa juga hanya memiliki satu teman laki-laki, yang tak lain dia adalah Aldi.

***

Malam hari, di teras kamar Risa dan Aldi, mereka terlihat sedang belajar bersama. Mereka terlihat sangat serius karna mengingat bahwa ujian akan segera dilaksanakan.

"Aldi, besok kamu ada rencana buat pergi ga?" tanya Risa ditengah kesibukannya dengan buku yang ada dihadapannya.

"Kayaknya ga ada, Ris. Kenapa?" tanya Aldi.

"Engga, aku cuma bete aja, butuh hiburan nih, main yuk pulang sekolah, gimana?" saran Risa

"Kalau ada waktu malem ini, kenapa ga sekarang aja?" kata Aldi yang juga memberikan saran. Risa berfikir sejenak. Kemudian, dia memukul kepala Aldi dengan pulpen yang ada ditangannya.

"Sakit! Ya! Kenapa harus mukul kepala sih? Kalau aku bego kamu mau tanggung jawab?" kata Aldi yang protes dengan kelakuan Risa barusan.

"Sejak kapan Aldi ga bego? Udah tau sekarang kita lagi belajar, malah ngajakin sekarang, gimana sih?" kata Risa sambil kembali fokus pada bukunya..

"Kamu butuh hiburan juga kan karena kamu belajar mulu. Mending sekarang aja, mumpung masih belum terlalu malem, ayo!" ajak Aldi. Kemudian, Aldi mulai membereskan bukunya lalu masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

"Ishh.. dasar jelek! Aku yang ngajak, dia yang ninggalin." Dumel Risa sambil membereskan bukunya.

"Aldi, tungguin yaa, aku ganti baju dulu!" teriak Risa kemudian masuk ke kamarnya.

Aldi sudah menunggu Risa di depan apartement nya. Tak lama, Risa pun keluar dari rumahnya kemudian mereka menuju sebuah cafe dengan berjalan kaki, karena cafe yang akan mereka tuju lumayan dekat dengan apartement mereka. Cafe Dongjak Bridge.

Cafe ini dekat dengan Sungai Han, Seoul, Korea Selatan. Mereka memang ada di Seoul sejak mereka SMA. Pada awalnya, mereka pindah rumah karena tugas kantor orang tua mereka dipindahkan ke Seoul. Setelah tugas kantor orang tua mereka selesai, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Seoul, sedangkan orang tuanya pulang ke Indonesia. Mereka juga membeli apartement yang berdekatan dengan Sungai Han. Sesekali, kakak mereka datang untuk menjenguk mereka sekalian menikmati liburan di Korea.

Cafe Dongjak Bridge berpapasan langsung dengan keindahan Sungai Han dan Jembatan Dongjak. Cafe ini cukup romantis untuk orang yang memiliki pasangan. Selain itu, tempat ini juga ramai dikunjungi orang. Mereka pun mengambil tempat yang langsung berhadapan dengan Sungai Han. Tempat ini memang sangat romantis. Namun, mereka sering mengunjungi tempat ini saat mereka ingin minum secangkir kopi atau sekedar menenangkakn pikiran mereka masing-masing.

Hari ini cafe itu sangat ramai dikunjungi orang-orang. Lantunan musik pun mengiringi keromantisan suasana saat ini. Seorang laki-laki yang bermain saxophone sangat lihai memainkan alat musik yang sedang dimainkannya. Membuat Risa sangat kagum dengan permainan musik laki-laki tersebut. Aldi hanya diam memandangi Risa yanng terkagum itu. Laki-laki itu adalah teman sekelas Aldi di sekolah. Dia memang sangat populer dan tampan. Farrel namanya. Dia memang hanya populer di kelasnya, bukan di sekolah.

"Aldi, kamu kenal sama cowo itu? Sepertinya aku pernah ngeliat." Kata Risa yang masih memandang laki-laki itu kagum.

"Ya, aku kenal, dia temen sekelas aku. Kenapa? Kamu suka?" tanya Aldi santai sambil meminum Moccachino-nya. Risa mengangguk kemudian menatap Aldi. Aldi sedikit terkejut dengan pengakuan Risa saat ini. Pasalnya, sangat jarang Risa mudah menyukai orang yang baru ia kenal.

"Boleh kenalin aku sama dia ga, Al?" tanya Risa dengan tatapan memohon pada Aldi. Aldi kembali terdiam. Permainan musik tadi kemudian berhenti dengan suara tepuk tangan penonton yang sangat menikmati musik tersebut. Laki-laki tersebut turun dari panggung kemudian menghampiri meja Aldi dan Risa yang tidak jauh dari panggung tersebut.

"Hai, Al. Tumben lu kesini malem-malem. Sama pacar lu lagi." Sapa Farrel pada temannya itu.

Aldi terdiam sejenak. "Dia..." kalimat Aldi terpotong sambil melihat Risa yang terkejut dengan kehadiran Farrel yang tiba-tiba baginya.

"Dia bukan pacar aku, dia sahabat aku. Kenalin namanya Risa. Risa, ini Farrel." Kata Aldi saling memperkenalkan kedua temannya itu. Risa pun tersenyum.

"Salam kenal. Gua Farrel." Kata Farrel sambil mengulurkan tangannya pada Risa.

"Risa, salam kenal juga." Kata Risa sambil tersenyum kemudian menjabat tangan Farrel. Aldi yang melihat itu hanya diam dan meminum kembali Moccachino-nya.

***

To Be Continue...

FriendZone? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang