S A T U

2.3K 221 15
                                    

"Aku ingin kau bekerja lagi untukku, Sehun."

"Aku tidak bekerja pada orang yang sama selamanya." Oh Sehun menatap satu-satunya pria yang bersamanya di dalam ruangan tersebut dengan tatapan datar. Ia memiliki aturan yang sama untuk dirinya sendiri sejak meninggalkan Presidential Security Service (PSS) dan bekerja sebagai bodyguard, yakni untuk tidak bekerja pada orang yang sama selamanya. Ia tidak peduli seberapa banyak uang yang ditawarkan padanya. Ia tidak akan pernah melanggar aturannya tersebut.

Sang lawan bicara sekaligus mantan bosnya tersebut hanya memberikan senyuman tipis seraya memberikan sebuah amplop berisi uang kepada Sehun. "Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini, Sehun."

Sehun hanya membalas dengan anggukan dan menerima amplop tersebut dalam diam.


Usai mengucapkan salam perpisahan pada pria paruh baya yang menjadi bosnya, Sehun lantas bergegas mengemasi barang-barangnya dan kembali ke hunian mungilnya di pinggir kota yang sudah lama tidak ia tinggali karena urusan pekerjaan. Hanya beberapa saat setelah ia tiba, ponselnya berdering.

Oh Yeonseok is calling...

Dahi Sehun berkerut ketika menyadari nama kakak lelakinya yang muncul di layar ponsel. Ia mengangkat panggilan tersebut. "Halo?"

"Kau sudah tiba di rumah, Sehun?"

"Mm-hm." Sehun menggumam pelan sebelum menggapit ponsel tipisnya di antara telinga dan bahu kanannya, karena kedua tangannya sedang mencoba membuka koper miliknya. "Kenapa kau menghubungiku?" Sehun bukannya tidak menyukai Yeonseok. Satu-satunya alasan Yeonseok menghubunginya di saat-saat yang kurang logis seperti di tengah malam sekarang adalah jika ada sesuatu yang menyangkut tentang pekerjaannya. Jadi, Sehun penasaran dengan apa yang akan diberitakan oleh saudaranya tersebut.

"Kau ingat dengan William Chou?"

"Mm-hm. Tentu saja. Aku tidak akan pernah melupakannya." Sehun ingat betul nama tersebut. William Chou adalah seorang pengusaha terkenal asal China yang sempat menjadi salah satu kliennya beberapa tahun silam. Hubungan keduanya cukup dekat, terlebih karena Ayah Sehun yang mengenal Tn. Chou dengan sangat baik.

"Dia ingin kau bekerja untuknya."

"Lagi?" Sehun menaikkan sebelah alisnya. Pergerakan tangannya yang sedang mencari kaus santai di dalam koper terhenti seketika. "Yeonseok, kau tahu bahwa aku tidak akan—"

"—bekerja untuk orang yang sama." Yeonseok melanjutkan kalimat Sehun.

"Kau tahu itu."

"Aku tahu, Sehun. Aku tahu." Yeonseok menghela napas. "Dia ingin kau bekerja untuknya, tetapi tidak untuk menjaganya."

Sehun mengernyit. "Lalu, untuk siapa?"

"Putrinya."

Sehun terdiam.

"Andai aku bisa, aku sudah menolak permintaan ini, Sehun. Tetapi, kau tahu bahwa Tn. Chou adalah pria yang keras kepala dan ia sudah tahu sebaik apa kinerjamu saat menjaganya dahulu. Ia ingin kau yang menjaga putrinya, bukan orang lain." Yeonseok menjelaskan.

"Yeonseok, aku—"

"Kecuali, kau ingin berurusan dengan Ayah kali ini."

Sehun memutar bola matanya jengah. Ia terlalu loyal kepada Ayahnya, sehingga siapapun yang mengetahui hal ini pasti akan memanfaatkan sang Ayah untuk membuat Sehun mengatakan 'ya'. "Kaupikir, aku punya pilihan?" Ia menghela napas panjang.

Yeonseok terkekeh pelan. "Kau kenal Zhang Yixing?"

"Ya." Sehun mengangguk samar, sekalipun Yeonseok tidak bisa melihatnya. "Apa hubungannya dengan Yixing?"

The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang