You should believe in your childhood. Bodoh, aku tidak mengerti maksud dari kalimat tersebut pada buku dongeng tua dan aneh milikku saat aku berusia lima tahun. Aku masih terlalu polos saat itu, kakakku memberikan buku itu padaku untuk kubaca sebelum tidur. Kakakku, Gemima tidak pernah mau membacakannya untukku, entah mengapa. Tapi pernah sekali aku mendapatinya mengintip melalui celah pintu kamarku saat aku membacanya.
Saat aku berusia sepuluh tahun, aku mulai melupakan kisah dongeng pada buku itu. Aku mulai tumbuh menjadi seorang remaja, semua baik-baik saja hingga aku berusia tujuh belas. Gemima marah besar saat menemukan buku itu hancur terkena debu dan lain sebagainya, tinta-tinta tuanya juga memudar. Tapi aneh, untuk apa Gemima memarahiku hanya karena urusan buku sepele? Aku memutuskan pergi karena emosi, meninggalkan Gemima yang selalu diam menepi.
Usiaku waktu itu dua puluh satu, tepat sehari sebelum aku bertambah usia, sesuatu yang aneh terjadi. Setiap malam aku merasakan suara pijakan kaki yang keras di loteng apartemenku, aku kira itu pencuri, tapi bahkan polisi tak menemukan bukti atas keluhanku. Hal aneh lainnya, setelah meninggalkan Gemima, aku selalu mengalami mimpi aneh yang sama. Wanita yang hampir mirip dengan Gemima, memanggil-manggil namaku dalam mimpi. Hampir setiap malam sama, hingga aku sadar.
I should believe in my childhood. Perlahan, hal yang tabu menjadi sesuatu yang seharusnya aku tahu.
Aku Harry Styles, mungkin aku sama seperti kalian ... mungkin.
*
Pingin nulis fanfic🦄
Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
The Utopian
FanfictionNegeri dongeng adalah sebuah tempat di mana kau akan menemukan banyak sekali makhluk khayalan yang sejatinya tidak nyata. Tempat di mana anak-anak kecil menemukan kebahagiaan dalam mimpinya. Juga tempat di mana segala sesuatunya dapat menjadi kenyat...