CAMELLIA BAB 3

15 2 0
                                    

Biasakan vote dulu sebelum membaca & comment setelah membaca.

Selamat membaca ...

---------------------------------------------------

Dua hari telah berlalu saat pertemuannya dengan laki-laki bernama Gio. Namun yang dirasakan Lia seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Dia masih melakukan aktifitasnya seperti biasa.

"Bu Lia dipanggil pak maneger. Ditunggu diruangannya" suara salah satu rekan kerja Lia.
"Ow. Benarkah. Makasih" balas Lia kemudian bangkit dari kursi kebesarannya menuju ruangan pak Maneger.

Tok tok tok..
"Bapak memanggil saya ?"
"Silahkan duduk bu Lia"
"Ada hal penting apa bapak memanggil saya?"
"Saya Ada proyek untuk kamu. Jadi begini. Ada sebuah perusahaan Galeri yang meminta perusahaan ini untuk mengirim salah satu karyawan terbaik disini ke sana. Untuk lebih lanjutnya akan dijelaskan disana. Dan saya mengirim kamu kesana sebagai karyawan terbaik disini" jelas pak Maneger.

"Jadi kapan saya ke sana pak?"

" sekarang juga. Kau bisa?"
"Bisa pak. Kebetulan saya tiada jam mengajar. Kalau begitu saya permisi"
"Iya"

Lia meninggalkan kantor menggunakan taxi online yang sudah dipesan setelah dia keluar dari ruangan maneger.

Tidak membutuhkan waktu lama. Taxi yang di tumpangi Lia sudah sampai di depan sebuah perusahaan besar "Galerian Corp". Lia memasuki gedung dan langsung menuju resepsionis. Setelah mendapatkan kepastian atas kedatangannya dia di antar menuju ruang meeting.

Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan meeting. Lia yang mengetahui langsung memberi salam.
"Selamat siang pak.." ucapannya terhenti begitu melihat orang yang dia sapa.

"Selamat siang ju.. Lia !?"
"Mas Gio..!?"
Mereka sama-sama terkejut dipertemukan lagi.

"Apa kau yang di utus Maneger Heri kesini ?" Tanya Gio.
"Ia mas. Kok tau pak Heri ?."
"Karena aku yang memintanya. Silahkan duduk Lia"
"Ia. Terimakasih pak" jawab Lia dengan formal.
"Tidak usah terlalu formal begitu"
"Tidak pak. Kita sedang bekerja. jadi harus"
"Terserah kau sajalah. Sebentar lagi waktunya makan siang. Bagaimana kalau kita makan sambil membahasnya ?"
"Boleh juga pak. Biar tidak tegang " jawab santai Lia lalu henda berdiri. Namun pertanyaan Gio menghentikannya.
"Apanya yang tegang ?" Tanya Gio mencoba menggoda Lia.

Lia otomatis langsung malu dengan pertanyaan itu. Walaupun yang dimaksud lia bukan itu. Tapi berhasil membuat pipi Lia bersemu.
"Relax Lia" batin lia untuk dirinya sendiri.

"Tentu saja tegang dalam bekerja pak. Apa lagi" jawab Lia sambil tertawa. Padahal dia sangat malu.

"Baiklah. Ayao kita pergi" ajak Gio.

Lia langsung mengikuti Gio yang entah mengajaknya makan siang dimana. Didalam mobil dia hanya diam. Sedangkan Gio sibuk dengan Hp nya entah siapa yang dihubungi.

☆☆☆☆

Giovan

Perempuan ini sungguh misterius. Walaupun aku baru mengenalnya tapi selain manis dia terlihat sangat mandiri dan sopan. Auranya membuat tenang dan nyaman.

Saat makan siang dia makan dengan lahap bahkan bersih tapi konsentrasinya tetap bertahan. Bahkan yang aku tau. Perempuan selalu menjaga Image jika didepan seorang laki laki. Tapi dia tidak seperti itu.
"Ahhh kenapa aku jadi memikirkan dia". Menepis apa yang aku pikirkan.

Aku bangkit dari kursi dan memasuki kamar yang berada di sebelah lalu mencoba untuk memejamkan mata.
"Aku lelah"

☆☆☆☆

CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang