; Kado Terindah #2

40 24 7
                                    

Sepulang sekolah, tanpa ganti baju lagi aku langsung merebahkan diri di kasur empukku. Saat baru akan memejamkan mata, dering handphone mengejutkanku dan tertera nama Indra di sana.

"Iya Ndra, kenapa?" tanyaku.

"Kamu lagi ngapain Ra? Udah makan belom? Aku ganggu gak?" tanya Indra bertubi-tubi.

"Gak lagi ngapa -ngapain. Gak kok gak ganggu," jawabku seadanya.

"Gimana kabar kamu, baik-baik aja kan?" tanya Indra lagi.

"Baik kok, kamu?"

"Baik juga. Ya udah ya Ra, baik-baik ya. Aku cuma pengen denger suara kamu aja kok," Ucap Indra kemudian dan dia langsung mematikan telepon. Mendengar ucapan terakhirnya, aku terdiam.

🌛🌝🌜

Setelah hampir 1 bulan aku putus dengan Indra, muncul seorang yang ingin jadi pengganti Indra. Namun sama dengan Indra dulu, aku belum kenal lama dengan Gion. Tapi untuk sekedar melupakan Indra bolehlah pikirku. Akhirnya setelah akupikir-pikir, aku juga menerima Gion. Gak terasa hubunganku dengan Gion bertahan lama hingga hampir 6 bulan, namun semakin lama aku semakin merasakan bahwasifat Gion mulai berubah. Dia emosian dan mulai posesif serta temperamental.

Aku mulai mencoba untuk lepas dari dia, namun ancaman - ancamannya terus membuatku takut. Hingga hampir satu bulan aku bertahan dalam keadaan penuh tekanan, hingga akhirnya tiba-tiba sosok Indra datang lagi.

"Hai Ra, gimana kabar lo? Kok kelihatannya lo sakit yah? Pucat banget wajah lo," ujar Indra saat bertemu di sebuah kafe. Memang sejak bermasalah dengan Gion, aku mulai berubah. Karena penuh tekanan, aku sering memikirkan masalah itu sehingga kesehatanku menurun. Aku hanya memendamnya sendiri karena aku takut menceritakannya kepada orang tuaku.

"Hmm, gapapa kok. Lo ngapain disini?" tanyaku mencoba menghindar dari pertanyaan Indra.

"Gak usah bohong Ra, gue tau dari mata lo. Cerita sama gue, gue pasti bakal bantuin lo," ucap Indra terdengar khawatir.

Akhirnya setelah diyakinkan oleh Indra, aku pun menceritakan semua yang aku alami dengan Gion hingga tanpa sadar aku meneteskan airmata di hadapan Indra.

"Eh, maaf ya Ndra, gue jadi cengeng kayak gini."

"Udahlah Ra, keluarin aja semua kekesalan lo. Gue akan dengerin lo kok, tenang aja yah. Gue pasti ada buat lo." Indra merebahkan kepalaku di bahunya. Saat itulah aku merasa tenang dan damai ketika berada di samping Indra.

"Ndra, maafin gue yah dulu gue mutusin lo tiba - tiba. Tanpa alasan yang jelas pula," Aku tiba - tiba membahas masa - masa yang bagiku itu adalah hal bodoh yang telah kulakukan.

"Ya udahlah Ra, udah terjadi juga. Sekarang juga kalo lo mau, gue pengen ngajak lo balikan lagi." ucap Indra yang serta merta mengagetkanku.

"Ndra, lo serius? Lo kan tau gue masih sama Gion."

"Iya Ra, gue tau. Tapi gue juga tau kalo hati lo tuh gak sama Gion. Kita bisa kok backstreet dari dia, gue bakal nyimpan rahasia ini. Cuma untuk kita berdua." jawab Indra meyakinkanku.

"Lo yakin Ndra? Gue belum bisa lepas dari dia. Lo yakin semuanya akan baik-baik aja?"

"Gue yakin semuanya akan baik-baik aja. Gue akan tanggungjawab kalo ada apa - apa."

"Iya Ndra, gue mau. Makasih ya Ndra, lo janji akan nyimpan rahasia ini baik-baik. Gue juga akan usahain untuk secepatnya lepas dari Gion." yakinku.

"Gue janji buat lo." ucap Indra sambil mencium keningku.

🌛🌝🌜

Menurut kalian, janji Indra bakal di tepati apa ngga?
Jangan lupa vomment ya! luv♡

Kado Terindah [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang