; Kado Terindah #4

35 21 2
                                    

2 hari lagi ultahku yang ke-17 dan aku berniat untuk merayakannya. Namun hingga ultahku kali ini, sudah sekitar 1 bulan masalahku dengan Gion tak kunjung usai. Indra yang selalu membuatku tenang, juga telah hilang.

Saat malam pesta ultahku, yang datang pertama kali adalah Gion dan dia langsung terus berada di sampingku dan ikut menyalami teman-temanku yang datang.

"Ih, ngapain sih nih Gion disini terus. Ya Allah, aku mohon jauhkanlah Gion dari kehidupanku untuk selama-lamanya. Gue gak mau kenal dia lagi." gumamku dalam hati.

"Kak, risih nih sama Gion. Maunya sampingku melulu. Oh iya, kak Riko mana?" Aku curhat sama kak Vina, satu - satunya orang yang tahu masalahku dengan Gion.

"Kamu pindah aja, jangan ditanggepin, anggap aja dia gak ada kalau dia terus deketin kamu. Kak Riko bentar lagi dateng kok, dia lagi nunggu mobilnya yang dipake Dio buat jalan sama Mita."

"Loh masih sama Mita? Kan kemaren kakak bilang Mita jalan sama Indra?"

"Iya sih, ternyata Indra sama Mita itu cuma temen deket. Mereka udah lama temenan dan memang sering jalan berdua, kemaren juga Mita minta Indra buat nemenin dia ke toko buku soalnya Dio lagi ada kegiatan. Dio juga kenal kok sama Indra." Jelas kak Vina. Aku kaget dan terdiam mendengarnya, kemaren aku udah curiga sama Indra bahkan langsung mutusin dia. Dia gak sempat ngejelasin soalnya aku udah motong kalimatnya duluan. Aku pun merasa menyesal karena selama ini Indra lah yang selalu nenangin aku.

Satu persatu teman-temanku datang, dan pada saat acara tiup lilin akan dmulai. Teman - temanku yang berada di depan terdengar riuh, sempat terdengar teman perempuanku menjerit. Kami pun mencoba melihat apa yang terjadi. Hampir semua teman-temanku ikut berlarian ke depan rumahku. Saat aku berlari, aku melihat sebuah kendaraan terbaring di depan pagar rumahku dan aku tercengang melihatnya. Itu adalah motor Indra.

"Indra.. itu motor Indra. Aku yakin itu. Tapi kenapa Indra disini? Dari tadi aku juga gak ngeliat Indra, dan aku juga gak pernah ngasih tahu dia kalo aku ngerayain pesta." aku mencoba menerka - nerka.

"Ra. Indra." kak Vina langsung menghampiriku dan menarik tanganku kearah temen - temenku yang sedang mengerumuni sesuatu. Saat melihat apa yang ada di tengah-tengah mereka, seseorang yang terbujur kaku dengan kepala bersimbah darah. Aku terduduk di hadapannya dan sontak aku menjerit sambil meneteskan airmata.

"Indra! bangun Indra!. Kenapa bisa kayak gini. Bangun Indra!" aku menjerit memanggil nama Indra. Namun Indra tetap terbaring lemah, beberapa detik kemudian mata Indra perlahan terbuka, dia tersenyum dan dengan bersusah payah dia mencoba meraih pipiku. Aku meraih tangannya dan melekatkannya ke pipiku. Setelah itu dia kembali memejamkan mata dan perlahan tangannya terlepas dari genggamanku.

"Indraaaa...." aku menangis dan langsung memeluk Indra. Tak kuhiraukan gaun pestaku telah dipenuhi oleh darah. Gion mendekatiku dan menarikku. Tak kuhiraukan panggilannya, aku malah menepis tangannya dari pundakku. Kemudian kak Vina mendekatiku.

"Ra, tadi kakak nemuin ini di dekat tubuh Indra." Kak Vina memberikan sebuah kotak mungil yang lucu.

Dengan meneteskan air mata, perlahan aku membuka kado tersebut. Isinya adalah sebuah kalung bertuliskan my angel dan sebuah kartu kecil. Aku membaca tulisan di kartu tersebut.

"Aura my angel, happy birthday ya. Walaupun kisah kita begitu singkat, tapi semuanya begitu indah. Makasih ya udah jadi my angel. Aku akan selalu sayang kamu."

🌛🌝🌜

Apa yang terjadi setelah Aura membaca surat dari Indra tersebut?
Jangan lupa vomment ya! luv♡

Kado Terindah [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang