Jangan tanya seberapa kencang Audina berlari dari simpang universitas yang akan ia jadikan tempat menuntut Ilmu.
Sebagai Mahasiswa baru alias MABA ia tentu tak ingin terlambat. Alhasil dari pagi buta Audina sudah bersiap diri, hanya saja mungkin hari ini dia sedang sial saja. Pasalnya Aditya kakak kandungnya sangat payah untuk di bangunkan. Padahal Audina sudah mengingatkan kakaknya agar mereka cepat sampai di kampus esok hari dikarenakan status MABA yang akan di sandangnya esok. Kalau ia terlambat tamatlah sudah, bisa di pastikan harinya akan sengsara."kak adiitt!!! awas aja pulang dari kampus kakak bakalan kenak amukan kuuu.. Argh sialan kaki gue juga kenapa pendek amat sih? Gak sampek sampek kalau gini jadinya.. Telat kalau gini keadaannya" teriak Audina sambil berlari.
Audina gadis mungil dengan tinggi badan 154 cm ini baru saja lulus dari SMA TARUNA. Lulus dari sana ia dengan tekad bulat mengambil jurusan yang awalnya tak terpikirkan olehnya Farmasi.
Seperti mahasiswa baru yang lainnya di jurusan Farmasi baju nya persis seperti pegawai SPG "Hitam Putih" serta sepatu hitam. Ia datang diiringi dengan nafasnya yang tersengal-sengal di akibatkan upayanya memburu waktu. Untung saja ia belum terlambat.
"haahh.. Haahh.. Aduhhh.. Capek.. Untung.. Haaahh gak telat" ucapnya masih tersengal-sengal
"Ayo pada berbaris kalian semua!! Jangan ada yang ngumpul disana lagi!! Ayo dek!! Baris kalian semua!! "teriak salah seorang di tengah lapangan menggunakan jaket Hijau, kemudian disusul dengan orang-orang yang memakai jaket hijau di sekeliling lapangan mengarahkan agar mereka dalam sebuah barisan yang rapi.
Lalu acara pembukaan di jurusan ini pun dimulai diawali dengan ucapan selamat datang oleh ketua jurusan dan di lanjutkan dengan kata sambutan oleh ketua HIMA di jurusan farmasi. Semua masih berjalan normal sampai siang hari.
Pukul 13.15
Audina sudah tampak mengantuk di tempat duduknya. Setelah tadi pagi mereka di kumpulkan di lapangan, menjelang pukul 10 mereka pindahkan ke Aula jurusan. Ruangan yang dingin dan sejuk membuat Audina terbuai dalam diamnya. Setelah di biarkan beristirahat untuk makan siang aula mulai berisik karena banyaknya mahasiswa baru yang mulai mencari teman.
Audina sudah mendapatkan teman barunya tadi tapi kali ini ia memilih untuk diam saja. Ia sudah sangat mengantuk kali ini. Padahal setelah makan seharusnya tidak boleh tidurkan? Tapi ia sudah tidak tahan dalam waktu singkat ia sudah melalang buana dalam mimpi.
"gue tidur sebentar ya.. Ntar kalau udah bangunin gue ya mit" pesan Audina kepada mita teman barunya tadi. "sipp, percaya sama gue " kata mita mengiyakan pesan temannya
20 menit kemudian..
"siapa yang tidur disana? "suara bass dari depan podium menyentak suasana menjadi semakin hening.
******
Halo ini cerita pertama ku
Sebenarnya emang gak punya bakat sih
Jadi karena masih pemula saran dan komentarnya dibutuhkan ^^Terima Kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Perilouse
Teen FictionRafiq? Sekali mengenalnya bersiaplah masuk kedalam jurang pesonanya yang dalam. Setelah terperosok di dalam jurang itu persiapkan juga tubuh mu untuk memanjat dinding terjal di sisi jurang itu agar bisa keluar dari sana. Tapi apa ini berlaku untuk...