Chapter-10 Hati Nurani Seorang Siluman

525 39 3
                                    

Setelah beberapa jam di perjalanan, hari semakin siang, mereka bereempat menemukan sebuah desa dan bergegas ke desa tersebut

"Waahhh akhirnya, kita menemukan desa haaahhh...., kita bisa beristirahat," kata Rosella sambil mengehela nafas

"Iya kau benar, haaah... aku harap tidak ada lagi rintangan saat ini," balas Kirana penuh harap

"Jangan kau mengatakan itu, mungkin saja ada rintangan di desa ini," kata Alfiana

"Iya kau benar, harapanmu tidak salah, tetapi jangan kau gegabah saat kita sudah ada di desa," kata Crystan

Kemudian mereka bereempat masuk desa itu, sesampainya disana, nampak semua warga sedang mempersiapkan senjata, dan mulai berjalan ke arah hutan

"Kenapa mereka semua membawa senjata?," tanya Kirana

"Iya kau benar, apa mereka akan berperang?," tanya Rosella

"Ahh rasanya itu tidak mungkin, kalau memang mereka akan berperang, kenapa mereka tidak menggunakan baju perang," kata Alfiana

"Iya kau benar, dari geraknya sepertinya mereka bermaksud untuk mengusir seseorang," kata Crystan

"Haah... maksudmu?," tanya Alfiana penasaran

"Sebaiknya dari pada kita penasaran, lebih baik kita ikut dengan mereka siapa tahu kita bisa membantu," kata Crystan

"Iya benar," kata Alfiana

Kemudian mereka bergegas ke arah para warga pergi, ditengah perjalanan Kirana merasa arah yang mereka tuju adalah arah adanya pecahan Crystal, selain itu Kirana juga merasakan pecahan Crystal itu ada di dekatnya

"Kakak sepertinya arah yang kita tuju ada pecahan Crystal, selain itu ada pecahan Crystal di sekitar kita," kata Kirana

"Apa, jangan - jangan para warga ingin membunuh siluman, dan mengenai di sekitar kita ada pecahan Crystal sepertinya dia siluman juga," kata Alfiana

"Tapi disekitar kita tidak ada siluman, mereka hanya warga desa yang akan menuju arah hutan, dan arah mereka menuju hutan itu siluman," kata Rosella

"Dugaan Alfiana sepertinya benar, kita harus waspada dengan pengalaman sebelumnya, dan arah para warga ke hutan sepertinya memang benar ada siluman disana," kata Crystan

"Tapi mereka hanya para warga, rasanya seperti pengalaman yang kemarin tidak ada yang berani melawan siluman, tapi para warga ini sangat berani untuk melawan siluman itu," tambah Crystan

"Iya sepertinya kau benar, ada yang aneh," kata Alfiana

Sesampainya mereka bereempat di hutan, disana terlihat kebun yang luas dan ada sebuah rumah sederhana, mereka bereempat tidak mengerti kenapa para warga datang ke tempat itu padahal tempat itu indah dengan perkebunan dan ladang yang penuh dengan tanaman, dan rumah sederhana yang tidak begitu besar

"Apa sebenarnya maksud para warga ini?," tanya Rosella heran

"Iya, mereka ingin membunuh siluman atau mengacak - acak tempat ini?," tanya Kirana

Tak lama kemudian salah satu warga berteriak memangil - manggil orang di rumah itu,

"Heiii keluarlah siluman," teriak salah satu warga

Kemudian dari rumah sederhana itu keluar seorang ibu - ibu sambil membawa pedang,

"Heii sudah kubilang jangan datang kesini lagi, kalau tidak kalian akan kubunuh," ancam seorang ibu itu sambil mengancungkan pedangnya

"Ada apa dengan para warga ini, diakan hanya seorang ibu bukan siluman?," tanya Kirana heran

"Iya kau benar," kata Rosella

Crystal Fairy and The Swordsman✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang