Chapter 1

12 1 3
                                    

MOHON KERJA SAMANYA
SETELAH MEMBACA HARAP VOTE DAN KOMEN SARAN DAN KRITIK.
JIKA DITEMUKAN TULISAN TYPO ATAU TAK SESUAI DENGAN EJAAN KBBI MOHON DIKOREKSI BESERTA DENGAN TULISAN YANGSEKIRANYA BENAR.
TERIMAKASIH
.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.

Mata coklat kelamnya menatap lurus kedepan dengan pandangan senduh, mata yang dulu senantiasa menampakkan kehangatan dan keteduh, sekarang sudah sirna. Telah digantikan dengan tatapan penuh luka tertutupi oleh kabut kesedihan dan kepedihan hati yang dia rasakan selama bertahun-tahun.

“ hahh…” hanya helaan nafas yang bisa lolos dari bibir merah-kecoklatan tipisnya sebagai penggambaran perasaannya yang berkecamu sekarang ini. Dia melihat jejeran sarapan yang tadi dia siapkan di atas meja sejak pagi buta mendingin tak tersentuh sedikitpun, dia sudah melakukan hal ini selama tujuh tahun pernikahannya.

Mendudukkan tubuh rampingnya di kursi pusat meja makan, berusaha tersenyum di tengah-tengah kegetiran hati itu adalah hal yang sangat sulit tapi baginya itu sudah biasa. Sang suami selalu meninggalkan seluruh makanan yang dia masak begitu saja, memilih makan di tempat lain ketimbang memakan makanan yang sudah ia siapkan itu adalah rutinitas, tapi dia takkan perna bosan untuk memasak sarapan, makan siang, dan makan malam untuk sang suami selama tujuh tahun.

Biasanya dia akan menyerahkan makanan kepada tunawisma di sekitar gedung aprtemen mereka, mungkin hanya dia karena sang suami lebih memilih untuk selalu tinggal di kantor ketimbang menemuinya.

Jari-jemari kurusnya dengan telaten mulai mengemas sarapan yang dia masak untuk suami kedalam kotak sterofoam yang telah ia siapkan untuk diberi kepada tunawisma, dia telah menyiapkan kotak-kotak itu selama mereka menikah, setelah dia menyadari bahwa sang suami tak pernah menyentuh makanan yang sudah dia siapkan, melirikpun tak pernah.

Namanya Merry, Merry Magdalena Minerfa ne Shevurs wanita berumur 27 tahun, istri dari Richard Charless Shevurs. Mereka berdua menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka berdua untuk formalitas dan tali penyambung persahabatan keduanya, antara keluarga Minerva dan Shevurs yang sudah bersahabat sejak kedua orang tua mereka masih bersekolah di sekolah dasar. Dan itulah penyebab utama mengapa sang suami amat sangat membenci Merry.

“ sudahlah merr, percuma kau sedih, takkan merubah sedikitpun keadaan” cetusnya pada diri sendiri sebelum mengusap setitik kristal bening di bongkahan batu mulia yang bertengger di wajah tirusnya dan bergegas keluar apartemen memberi sumbangan kepada orang-orang sekitar

Dengan telaten Merry membersihkan setiap sudut apaertemennya, mulai dari menyapu, mengepel, dan membereskan setiap benda yang tak di tempat yang seharusnya. Sebenarnya dia bisa saja mempekerjakan asisten rumah tangga, mengingat bahwa sang suami masih membiayai hidupnya, mentransfer uang bulanan yang memiliki debit sangat banyak bagi dirinya, tapi Merry lebih memilih membereskan semua sendiri, karena bagaimanapun dia tetap istri yang bertugas di rumah.

Ketika sedang menyapu entah kenapa kaki dan pandangannya seketika berhenti ketika dia berada di depan pintu yang terbuat dari kayu oak tua dengan ukiran artistik yang memanjakan mata, tapi bagi Merry pitu itu cukup menjerat pandangan dan hati, mengingat bahwa di balik pintu oak tua itu terdapat kamar dia dan Richard yang baru sekali dia tiduri, ketika malam setelah pesta pernikahan mereka diadakan, setelah itu Merry pindah kekamar tepat di sebelah kamar pengantin mereka. Toh percuma dia tidur di kamar itu kalau dia tak pernah disentuh sama sekali oleh pasangannya.

Jemari lentiknya perlahan mengusap permukaan pintu yang di pinggirnya terdapat ukiran mitologi yunani, menatap dengan senduh kearah pintu sekaan dia dapat menerawang ruang besar yang bersembunyi di balik pintu oak itu. Pikirannya melayang, dia berusaha menerawang malam pertama-dan terakhir- dia dan Richard di kamar ini, ketika keduanya saling memunggungi selama berjam-jam sebelum akhirnya Richard beranjak dan memilh untuk menyibukkan diri dengan segala macam arsip-arsip perusahaaan ketimbang seranjang dengan Marry, dan itu benar-benar memilukan, ketika pasanganmu tak mau seranjan denganmu, menganggapmu hal paling menjijikkan di atas muka bumi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang