BAB III : kenapa ini terjadi?

404 10 1
                                    

------------------------------------------------------

"Iya, bintang memang selalu indah, karena sinar yang mengendap di dalamnya tak akan pernah pudar oleh apapun, seperti rasa cinta yang tersimpan dalam hati,"
------------------------------------------------------

Di pagi hari Tessa masih tidur, sedangkan hari ini ia harus masuk sekolah. Mamahnya pun datang untuk membangunkannya.

"Sayang bangun yuk, ini udah jam 07.00 loh, kamu nanti kesiangan."

"Tess...Tessa!" mamahnya masih mencoba membangunkan Tessa.

Tessa memang sangat susah untuk di bangunkan, sikit demi sedikit ia berbalik badan ke arah ibunya dan menjawab,

"Hmmm.. apa sih mah."ia pun menjawabnya dengan sangat lemas, Seperti terlihat sangat pucat.

"Tessa! Kamu kenapa nak kok muka kamu pucat gitu, sini mamah pegang jidat kamu."ucap mamah nya khawatir dengan keadaan Tessa.

"Enggak kok mah aku ga apa-apa."

"ga apa-apa gimana orang badan kamu panas kaya gini, Sinih mamah bawa kamu ke dokter yah."ucap mamahnya semakin khawatir dengannya. Tetapi Tessa sangatlah jengkel.

"Apaan sih mah gausah kedokter segala, lebay nih mamah." Jengkelnya Tessa.

Tessa pun terbangun dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Setelah ia selesai, ia langsung pergi dan meminta izin pada ibunya.

Dan mamah memang sangat khawatir dengan keadaannya hanya tetapi mau tidak mau ia harus mengizinkan nya untuk sekolah. Tessa pun pergi ke sekolah dengan membawa motornya.

***

Hari itu juga Tessa tidak terlambat. Lalu ia jadi mengingat kembali kejadian waktu di cafe, dan berusaha melupakannya. Ia menyimpan tasnya di kursi dan duduk sambil menulis sesuatu di bukunya, teman dibelakangnya pun ikut menemaninya mengobrol. Alana pun datang dengan tergesah-gesah dan mengambil nafas sedikit, teman yang menemani Tessa pun pergi ke tempat duduknya kembali, karena tempat yang ia duduki tadi itu tempat duduk Alana. Alana langsung menyimpan tasnya dan duduk dipinggir Tessa.

"Tess kamu kemana kok ga jemput aku. Untung aku ga telat."

"Biasanya kamu nelpon dulu kalau kamu ga jemput." Ucap Alana bingung kenapa Tessa tidak menjemputnya.

Dan Tessa memilih untuk cuek dan diam, Alana sedikit aga heran dan melirik ke arah Tessa. Sepertinya dia tidak memperdulikan Alana ada di sebelahnya, Alana terus melihatnya tetapi tetap tidak ada respon dari Tessa.

"Tessa..kamu ga papa kan?."

Tessa masih menulis dan tetap tidak memperdulikan Alana bertanya apa.

"Tessa... aku mau ngomong sama kamu."

Setelah ngomong seperti itu, Tessa merasa dirinya terganggu dengan adanya Alana di pinggirnya. Lalu ia membereskan buku-bukunya dan membawa tasnya ke tempat duduk lain.

"Tess... Tessa... Tess." Ucap Alana sambil menarik tangan sahabatnya itu.

Alana semakin dibingungkan dengan sikap Tessa. Kenapa Tessa pergi dan pindah tempat duduk lain dan kenapa ia tidak mau duduk dengan ku lagi (pikir Alana). Ia sangat sedih sahabatnya tidak duduk di sisinya lagi.

DS (Dilema Sahabat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang