Part 2

14 1 0
                                        

Author pov

       Ireni menuruni anak tangga menuju meja makan di sana sudah ada kakak tersayangnya ilham sedang menghabiskan sarapannya.
       "mamah sama papah udah berangkat ka" ireni membuka percakapan setelah sampai di meja makan "iya, baru saja mama sama papah berangkat" iren hanya menganggukan kepalanya "kamu sendiri mau kemana hari ini" ilham menatap adiknya dengan serius "ke toko mama di sana kan kasirnya lagi kosong ka" ilham menatap adiknya jengah "bukannya kosong tapi kamunya suruh dia pindah ke bagian lain" ilham langsung berdiri dan pergi meninggal adiknya yang menampakkan muka polosnya mendengarkan ucapan sang kakak "KA MAU KEMANA" teriak iren kepada ilham dan ilham pun berhenti dan menatap adiknya "iren ini rumah bukan hutan jadi tidak usah teriak" ilham tidak menjawab pertanyaan adiknya dan langsung melenggang pergi keluar rumah "dasar kakak nyebelin" iren berbicara sendiri.

/\/\/\

          Ireni sudah sampai ke toko kue  ibunya sejak jam sembilan tadi pagi dan sekarang sudah waktunya makan siang "mba iren ada nyari di depan" panggil salah satu kayawan ibunya "siapa si mba fitri yang nyariin aku, tumben ada yang nyariin" kepercayaan diri iren yang muncul tiba tiba membuat fitri terkekeh melihat tingkah iren dan fitri hanya mengangkat bahunya bahwa dia tidak tahu.
     
        Iren pun keluar menemui orang yang mencarinya "mba yang nyari saya tadi yang mana yah orangnya" tanya iren pada salah satu karyawan ibunya "itu mba yang di sana"

Ireni pov

        Siapa coba orang yang nyari orang yang tidak penting seperti aku ini, aku terus berbicara sendiri seperti orang gila yang di jalanan.

"permisi mba mas tadi nyari saya yah" dua orang yang aku tanya pun langsung membalikan badannya dan menatapku "hai iren, apa kabar kamu" tanya wanita itu dan langsung memelukku "baik, kakak sendiri apa kabar" aku hanya tersenyum kaku terhadap dua orang di depanku ini dan kalian tau siapa dua orang yang di hadapanku sekarang Melissa kakak sepupu dan calon suaminya yang pernah melamar aku dulu.

        Melissa dan malik calon suaminya sudah pergi setengah jam yang lalu tapi aku masih terus memandangi surat yang mereka berikan padaku ya surat undangan pernikahan mereka aku masih membolak balik undangan tersebut di dalam ruangan mamah di toko ini karena mamah dengan ada pekerjaan lain.

tok tok tok

"masuk" aku mempersilahkan orang yang mengetok pintu untuk masuk
"permisi mba, ini ada kiriman buat mba" fitri meletakkannya di atas meja "makasih fit" fitri hanya menganggukan kepalanya dan langsung pergi "kiriman siapa lagi ini"
aku pun membuka kiriman tersebut dan "OMG" Tanpa sadar aku berteriak untung aku sendiri di ruangan ini
"apa apaan ini dalam sehari gua dapat dua undangan dari orang yang pernah lamar gua beberapa bulan yang lalu" aku langsung merobek dua undangan tersebut dan langsung membuangnya ke tempat sampah, "kayanya gua butuh udara Segar sekarang" aku langsung meninggalkan ruangan tersebut.

     dan disinilah aku sekarang di taman dekat toko ibuku sambil memakan ice cream coklat ke sukaannya dengan hati yang masih dongkol "KENAPA HARUS GUA"aku berteriak karena taman ini memang sepi kalau malam hari dan aku melempar sembarang ice creamku tadi.

Plaak

"SIAPA YANG LEMPAR ICE CREAM SEMBARANGAN" teriak seseorang dari belakangku "aduh mampus gua".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JODOH DI TANGAN TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang