Part 3 ????

134 9 2
                                    

Setiap hari di keluarga pak Burhan selalu saja ada keributan kecil. Seperti biasa Ana dan Lian selalu bikin keributan yang mengundang tawa ayah dan ibu nya.

"Ana.. Ana.. Tankap ini." Suruh kak lian diatas pohon jambu.

"Happ.." Ana langsung menangkap jambu yang dilempar oleh kak lian.

"Hahaha.. Bagus Ana, tangkapan yang sempurna" Kak lian sambil turun dari pohon jambu.

Aku dari tadi sibuk menghitung jambu yang kita dapat hasil kak lian memanjat pohon. Kalau urusan manjat memanjat serahkan ke kak lian, kak Lian jago loh soal memanjat. Karena dia itu orang nya tomboy, tapi kak lian tomboy tomboy juga pakai kerudung yah..

"Ada berapa jambunya Ana." Tanya kak Lian sambil menepuk nepuk kan pakaian dan kerudung nya.

"Ada 20 biji kak." jawabku sambil menunjuk jambu jambu yang sudah dimasukan ke pelastik.

Kak Lian sambil berjalan mendekatiku dan berkata "Yah segitu mah sedikit Na."

"Gak papa kak, kan cuma buat bikin rujak doang, pasti cukup kak." jawabku sambil menenteng kantong kresek yang sudah terisi jambu.

"Hmm.. Yah sudahlah." jawab Kak Lian sambil menghela napas.

Hari ini libur sekolah soalnya tanggal merah. Dari pada bosen di rumah kak lian mengajakku untuk bermain bersama teman teman nya itu untuk membuat rujak.

"Ayo Ana kita kerumah teman kakak." ajak kak Lian sambil berjalan di dapanku.

"Iyah kak." jawabku dan mengikuti langkah kak lian.

Setelah berjalan melewati beberapa rumah kini aku dan kak Lian sampai dirumah temannya itu. Dilihat ada beberapa orang disana sekitar ada 5 orang, yang 2 itu perempuan memakai kerudung, dan yang 3 nya lelaki yang memakai kaos dan kemeja lengan panjang.

"Assalamualaikum." Ucapku dan kak Lian.

"Waalaikumsalam, sini Lian masuk." salah seorang perempuan menjemputku dan Kak Lian.

aku dan kak Lian menurutinya.

"Lian ini adikmu." Tanya seorang lelaki yang memakai kaos tangan pendek.

"Iyah, ini adikku nama nya Kirana Arkarna, panggil aja dia Ana." Jawab kak Lian sambil menunjuk ke arahku.

"Hai Ana, kenalin aku Arya, ini Putra dan ini Syahpei" Sapa kak Arya, kak putra dan kak Syafi'i.

Dan akupun tersenyum dan berkata "Hai juga kak Arya, kak Putra, dan kak Syafi'i."

"Kenalannya udah dulu yah, sekarang kita bikin sambel rujaknya." potong kak Suci dan kak April.

"Iyah iyah." jawab serempak lelaki itu.

"Arya kupasin mangga, Putra kupasin kedondong sama bengkuang nya yah." sambil menyodorkan buah buah ke arah mereka.

"Lah kok kekita semua sih, itu si Pei engga disuruh." Protes kak Arya dan Kak Putra.

"Tenang anak muda, Pei juga kebagian tugas kok." jawab kak April sambil menyodorkan Ulekan ke arah kak Pei.

"Yahh.. Kirain gak kebagian tugas." ucap kak Syafi'i.

"Ndasmu dua, gak kebagian tugas Pei." jawab kak suci yang lagi mengambil gula, garam dan cabe.

"Sudah sudah ayo cepet mulai jangan protes mulu nanti gak kelar kelar ngerujak nya." Potong kak Lian yang sedang mencuci buah buahan yang telah dikupas kak Arya dan kak Putra.

Akupun hanya melihan mereka yang sedang bekerja. Aku hanya duduk manis saja disini, kerjaan ku hanya makan. Haha..

Setalah semuanya selesai kak Lian pun langsung memotong mangga, kedondong dan bengkuan. Sementara itu kak Suci dan kak April sedang mengulek untuk membuat sambelnya.

"Ehh.. Ini mau pedes atau sedeng." tanya kak Suci.

"Pedess kak." jawabku paling cepat diantara mereka.

Dan semua nya pun tertawa dan mengangguk.

"Oke deh." jawab kak Suci dan kak April.

5 menit kemudian semuanya sudah beres dan semuanya pun langsung menyerobot dan memakan buah buah yang sudah dipotong potong oleh kak Lian dan mencoleknya ke sambel yang dibuat oleh kak Suci dan kak April.

"Busett.. Ini sambel gak dikasih gula apa yah, pedess banget." Tanya kak Pei yang berHuhah.

"Tadikan bilangnya setuju kalau sambelnya dibikin pedes." ucap kak Arya sambil menimpuk buah mangga ke kak Syahpei. "Udah sih tinggal makan ajah Pei" ucapnya lagi.

"Ogah ahh,, kamu gak liat kuping aku udah ngeluarin asap." Tolak kak Syafi'i dan langsung mencuci tangan nya.

Dan mereka pun tertawa melihat kak Syafi'i yang kepedesan.

Sesudah makan rujak dan kak Lian, kak Suci dan kak April langsung memanggilku.

"Annaa..." ucap ketiga perempuan itu.

Ana yang tengah duduk duduk manja sambil menyenderkan punggungnya ketembok langsung menoleh kesumber suara. "Iyah kak." tanya aku yang langsung menghampiri ketiga perempuan itu.

"Bantu cuci piring." ucap kak Lian sambil menarik tanganku.

Dan akupun cuma berYahh.. Sambil menghela napas. Aku kira cuma ngabisin makanan doang ehh ternyata ada bayarannya juga Toh..

***

Setelah selesai mencuci piring aku dan kak Lian pun langsung pamit pulang, karena hari mulai sore.

"Ehh.. Aku dan Ana pamit pulang duluan yah." ucap kak Lian sambil memakai sendal nya.

"Oh iyah, nanti main lagi yah kerumahku Lian." tanya kak April.

"Insya Allah yah Prill." jawab kak Lian.

Dan kamipun langsung pulang dengan berjalan kaki. Di jalan kak Lian hanya diam ajah dan aku pun ikutan diam. Beberapa menit kemudian kami pun tiba di rumah.

"Assalamualaikum." ucap aku dan Kak Lian serempak.

"Waalaikumsalam." jawab ayah dan ibu.

"Kalian sudah pada sholat Asar belum Lian, Ana." Tanya ayahku yang sedang duduk di ruang tamu.

"Belum, ini juga mau sholat kok yah." jawan kak Lian sambil masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu juga Ana." suruh ibu yang duduk didekat ayah.

"Iyah iyah." jawabku berlalu meninggalkan ayah dan ibu.

***

Haripun mulai gelap, dan bulan, bintang begitu bercahaya. Ibu yang sedang memasak di dapur, ayah yang sedang duduk diruang tamu sambil meminum kopi hitamnya. Dan makan malampun datang. Ayah yang duduk diruang tamu menghampiri ibu yang sedang berada dimeja makan, aku dan kak Lian biasa menonton TV setelah sholat magrib tadi.

"Ayo sini makan Lian, Ana." ucap ibu yang kini sudah duduk dimeja makan.

"Iyah." jawanku dan kak Lian sambil berlari menuju dapur.

"Jangan lari lari nanti jatuh baru tau rasa." tegur ibu yang kini memelototi kami.

"Maaf." jawabku dan kak Lian.

Setelah makan malam bersma, ayah mulai memakai jaket dan mengambil kunci motornya.

"Bu, ayah kerja dulu yah." ucap ayah sambil mengecup kening ibu.

Aku dan kak Lian yang melihatnya pun senyum senyum sendiri.

"Ayah Ana juga mau dicium." ucapku sambil mendekati ayah.

Dan ayahpun mengecup keningku.

"Ayah berangkat dulu yah, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, semoga ayah dapet penumpang yang banyak, Amiinn." ucapku sambil memeluk ayah.


Assalamualaikum.. Hmm makasih yang udah ngasih kritik dan saran nya yah😊 masih ditunggu komen dan vote kaliannya..😁

Ternyata bikin cerita gak segampang yang aku pikirin😂 mumettnya ya Allah..

Tetep semangat buat nyelesain cerita ini author..😊😊

Mimpi TerindahWhere stories live. Discover now