Part 8 🔫

44 3 2
                                    

Dia kan..

Anapun langsung menoleh kebelakang dan melihat seorang lelaki yang memakai baju koko berwarna putih ada garis panjang bewarna biru disebelah kancing, sarung berwarna coklat dan peci berwarna hitam.

Anapun langsung memanggilnya "SULTAN!" teriak Ana, dan Sultanpun menoleh lalu memberikan senyuman yang teramat manis.

Sultanpun mendekat menuju Ana "Assalamualaikum Ana." kata Sultan sambil menangkupkan tangannya didepan dada. Anapun sama menangkupkan tangannya didepan dada. "Waalaikumsalam"

"Ada apa Na?" tanya Sultan yang berada sesikit jauh dari Ana. Yah, dia anak Santri dipesantren AN-NABA diTasikmalaya.

"Ehh, gak ada apa apa ko, cuma mau manggil ajah kirain bukan kamu Tan." jawabku tersenyum malu kepada Sultan.

"Oh yah udah kalau begitu saya permisi dulu kemasjid soalnya mau Adzan magrib, Assalamualaikum" Sultanpun berbalik menuju kearah Masjid Al-Ikhlas.

"Waalaikumsalam" Anapun menatap kepergian Sultan.

Asstagfirullah,, dosa Ana. Ucap batinku.

Anapun langsung berlari ke warung untuk membantu Kak Lian meladeni para pembeli yang semakin banyak.

***

Allahuakbar... Allahuakbar ...

"Alhamdulillah" ucap keluargaku berbarengan.

"Ayah, Ana mau Es kelapa nya Ayah" kataku lalu mengambil gelas yang sudah berisi Air Kelapa muda.

"Baca doa dulu Ana" sela Ibu yang langsung melotot kearahku.

"Hehe iyah Ibu, Allahuma lakasumtu wabika amantu waalarizkika afthtortu birohmatika ya arhamarohimin" setelah membaca Doa buka puasa Ana pun langsung meminum Air Kelapa muda yang sudah disiapkan Ayahnya.

"Kakak minta Ana, jangan dihabisin iiihh" kesal kak Lian yang langsung menarik gelas yang ada didepanku.

"Siapa yang ngabisin orang Ana cuma minum setengah" kesal Ana.

"Udah udah jangan berantem mulu, yah udah ayo sekarang kita makan nasi" ucap Ayah yang menengahi pertengkaran Ana dan Kak Lian.

"Ayah, ibu Ana udah kenyang" sambil menepuk nepukan perutku.

"Ya Allah, kamu kan cuma minum air Kelapa muda sama kolak doang" ibu hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Nanti ajah makan nya selesai Sholat Tarawih yah." jawab Ana nyengir.

"Ana nanti Sholat bareng sama Kakak didepan, saf pertama perempuan." sambil menyenggol lengan Ana.

"Iyah iihh." ketus Ana.

Setelah makan bersama, Ayah, Ibu, kak Lain dan Anapun langsung pergi kemasjid untuk melaksanakan Sholat magrib yang tertinggal dan Sholat Isya berjama'ah lalu dilanjutkan Sholat Tarawih berjama'ah. Dijalan Ana bertemu dengan Indra bersama keluarganya.

"Assalamualaikum pak Burhan" sapa pak Aan dan menjulurkan tangannya. Pak Aan adalah Ayahnya Indra.

"Waalaikumsalam pak Aan" dan Burhan pun menjabat tangan pak Aan.

Kedua orang tua kamipun saling mengobrol dijalan, Burhan dengan Aan dan Nuri ibu Ana mengobrol dengan Iis ibunya Indra. Dan Ana, Indra, dan Kak Lian sudah mendahului mereka yang asik mengobrol. Sesampainya diMasjid Anapun masuk dan berjalan kearah belakang sesangkan Indra menuju kedepan.

"Ana gelar Sajadahnya, bagi dua sama kakak" suruh kak Lian lalu pergi meninggalkan Ana ketempat Wudhu. Tanpa menjawab Anapun langsung menggelar sajadah untuk berdua dengan kak Lian.

"ANA.." Tengok Indra dibalik gorden untuk memisahkan antara Laki-laki dan perempuan.

"Berisik Indra" jawabku sambil menaroh jari didepan mulut. Dan Indrapun hanya nyengir.

"Ana kamu gak Wudhu." tanya Indra yang sekarang duduk membelakangi gorden, yah walaupun Indra tidak menghadap kearah Ana tapi Ana bisa.mendengar suara Indra.

"Iya ini juga mau Wudhu." jawabku sambil berjalan kearah tempat Wudhu.

Setelah sampai ditempat Wudhu kak Lian telah selesai Berwudhu, Anapun langsung menyalakan keran dan membuka Jilbabnya lalu segera Ana berwudhu. Ditengah tengah berwudhu kak Lian jahil mencipratkan air hingga terken baju dan jilbabku.

"Kak Liannnnnn.. Jahil banget sih" seru Ana, kak Lian hanya terkekeh melihat adiknya yang kesal. Ana yang mau membalas dengan menyiramkan air ke kak Lian, namun telat kak Lian sudah berlari menuju tempat perempuan.

Awas ajah nanti bilangin Ayah! Kesal Ana.

Setelah berwudhu dan mendengar Adzan Isya Ana, kak Lian dan jama'ah yang lainnya langsung berdiri menunggu Komat. Setelah komat, jamaah yang lain sholat berjamaah yang dipimpin oleh Sultan anak pesantren. Sultan, umur 17 tahun sudah bisa menjadi imam sholat. Subhanallah.

Setelah selesai sholat isya berjamaah lalu dilanjutkan sholat Tarawih. Suasan dimasjid Al-Ikhlas sangatt damai, tentram dan khusyu. Sholat Tarawih delapan Rakaat dan tiga Rakaat witir. Tidak semua orang yang khusyu pada sholat tarawih, ada yang duduk, main hp, selfi, dan ada juga yang pergi keluar untuk jajan dibelakang masjid.

Jam 20.45 sholat tarawih akhirnya selesai, Ana dan kak Lian pun berdiri untuk bersalam salaman dengan ibu ibu atau anak anak perempuan. Setelah bersalaman dengan ibu ibu Anapun langsung pergi meninggalkan masjid. Digerbang Ana dan Kak Lian menunggu Ayah dan Ibu.

"Ayah, ibu.." teriak Ana dan melambaikan tangannya.

Setelah semuanya berkumpul Ana langsung meminta Ayah dan ibunya untuk pulang secepatnya.

"Kamu kenapa sih Ana" tanya Kak Lain penasaran.

"Itu Kak si Hamdani liatin Ana mulu, risi tau diliatin kaya gitu." Dumel Ana sambil mempercepat jalannya.

"Suka kali sama kamu Na." goda kak Lian sambil menenggorkan bahunya kebahuku.

"Apa sih kak, anak bandel gitu mendingan Indra." Ana keceplosan dan langsung mendekap mulutnya sendiri. Sedangkan kak Lain yang mendengar malah tertawa sampai Ayah dan Ibu menoleh kebelakang.

"Ada hal apa yang sampai membuat kamu tertawa Lian" tanya Ayah sambil berjalan.

Sela Ana "Ehh gak kok Ayah, ayo pulang yah udah malem Ana sama Kak Lian udah ngantuk" Anapun tersenyum senis ke arah Kak Lian yang sedang meredam tertawanya.

"Ana, suka itu boleh sama seseorang, tapi jangan sampai berlebihan karena kamu masih kecil." Kak Lian menasehati dan menarik hidung Ana pelan.

"Iyah iyah kak, tapi kakak jangan bilang ke Ayah sama Ibu. Ana malu kak" Ana merundukan kepalanya.

"Gak akan kakak bilangin kok ke Ayah sama Ibu" kak Lain tersenyum kearahku "Tapi kalo gak kesiangan" lanjut kak Lain sambil tertawa memegangi perutnya.

"Kakak mahh iiihhhh, nyebelin" sambil memanyunkan bibirku.

Setelah sampai dirumah, Ana dan Kak Lian izin untuk pergi kekamar untuk beristirahat, Supaya sahurnya gak kesiangan. Anapun langsung merebahkan tubuhnya dikasur, sedangkan Kak Lian duduk dimeja belajar sambil memainkan benda pipih yang sedari tadi digeletakan dimeja belajar.

"Lagi chatan sama pacar yah kak." tanyaku yang sudah berada disamping kak Lian.

Kak Lian pun terkejut melihatku ada disebelahnya "Astagfirullah, kaya setan kamu Na tiba-tiba udah ada dipinggir Kakak." sambil menyembunyikan Smartphone nya.

"Hayoo.. Pacaran sama Kak Arya yah" Ana memincingkan matanya menyelidik.

"A-apa da kamu tuh Na" jawab kak Lian gerogi.

"Hahaha.. Bilangin Ayah aahh.." ledekku ke Kak Lian "Ayyaaahh.." kak Lianpun langsung mendekap mulutku. Dan Anapun hanya terkekeh melihat kak Lian yang memerah pipinya.


Mudah mudahan banyak yang suka yah, jangan lupa Votmed nya yah😊

Tetep stay dilapak sini yah😂

Mimpi TerindahWhere stories live. Discover now