chapter 4

22 3 0
                                    

Hallu!!

Maafkan author yang lama publis chapter baru, dikarenakan kesibukan yang padat!!.

Oh ya author minta saran dan coment tentang cerita yang author buat ini!!

Jangan lupa vote dan comennya ya!!!!
                  Salam author ^o^

*Happy reading !!*

     ***

     Alarm kamarku membangunkanku pagi ini, waktu menunjukkan pukul 04.30 lebih awal  dari kemarin saat hari pertamaku ke agensi. Entah kenapa aku takut terlambat kembali. Aku mengangkat tubuhku yang masih setengah mengantuk ini menuju ke kamar mandi.
     
     Air dingin menusuk kuat kulitku, membuat gigiku menggeretak karena saling bersentuhan, setelah cukup lama membersihkan badan aku lekas mengambil handuk dan segera menuju ke lemari. Aku tak kuat lagi, tubuhku sangat menggigil sekarang, bahkan tanganku sudah seperti es. Aku lekas mengambil baju panjang dan celana Jeans, tak lupa aku juga mengambil mantelku.

     Hari ini memang cuaca sedang tak stabil, hingga siapapun tak akan heran dengan perubahan cuaca yang terkadang dingin maupun panas. Aku lekas menuju kebawah dan melihat ibuku sudah memulai beraktivitas.  Ibuku tau bahwa aku akan berangkat pagi sekali mulai hari ini, dan ibu mengerti keadaanku itu. Ia rela bangun pagi demiku,padahal aku bisa memasak sendiri sarapanku.

"pagi ibu" sapaku sambil meletakkan jaketku dan menghampiri ibuku yang sibuk memasak.

"Pagi my sweet "sahutnya yang masih sibuk memanggang roti.

"apa perlu aku bantu?? " tanyaku.

"tak perlu, duduklah manis, dan tunggulah sarapan mu siap, ok " ucapnya dan memintaku menunggu diruang makan.

"Baiklah" jawabku.
    Aku tak bisa menolak perlakuan ibuku yang sangat perhatian terhadapku. Aku dan ibu memang sangat dekat, bahkan diantara kakak dan adikku, akulah yang paling diperhatikan olehnya. Seharusnya adikku lah yang mendapatkan perhatian itu.

   Tak lama roti bakar itupun jadi dan dengan antusias aku menghabiskan roti itu tampa tersisa. Ibu terkekeh melihatku bersemangat memakan roti itu. Bahkan ia mengusap sisa roti yang berada dimukaku. Aku tersenyum kepadanya yang sedari tadi melihat tingkahku.
  
      Setelah sarapanku habis, aku ingin mencuci piringku. Namun ibu melarangku melakukan itu. aku kesal dengan tingkah ibuku yang seperti ini,  ini sudah diluar kendali. Ia adalah ibuku bukan pembantuku.

"hentikan ibu, jangan seperti ini, kau adalah ibuku bukan pembantuku,  biarkan aku mengerjakan hal yang bisa kukerjakan, kumohon " ucapku dengan muka memelas.
  
     Mendengar hal itu ibu tersenyum dan mengizinkanku untuk mencuci piring, selesai mencuci piring, kulihat Jam ditanganku dan jam menunjukkan pukul 05.30 ,aku memutuskan untuk berangkat.
    
    Namun sebelum aku berangkat aku berpamitan dengan ibuku. Beliau mengantarku hingga pintu rumah, dan saat aku berjalan aku melambaikan tanganku kepadanya.

    Dengan mantel tebalku ,aku berjalan menusuri jalanan yang masih terlihat sepi, sekitar 20 menit aku sampai di stasiun kereta.  Tak lama keretaku datang, dalam kereta aku duduk sambil mendengarkan lagu. Tak disadari waktu terus berjalan dan sekarang waktu menunjukkan pukul 06.15 dan aku sampai Di stasiun tujuanku. Aku turun dari keretaku dan langsung berjalan menuju gedung agensiku.

If you can do it Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang