chapter 7

13 1 0
                                    

"gw tau gw adalah lelaki pengecut, hal yang membuat gw menyesal adalah gabisa ngebahagiain orang yang gw sayang untuk terakhir kalinya"
-James maguella-

"sekuat apapun kita merelakan, maka rasa perih dan kesedihan semakin membekas"
-Felicia gwency-

Author Pov

Perjalanan james dan feli terus berlanjut, tetapi tak ada pembicaraan diantara mereka, sampai feli mulai berbicara.

"james maafin gw, gw langsung marah-marah disaat gw gatau apa-apa"

"iya gapapa kali, hal kayak gitu pasti semua orang lakuin, termasuk gw"

"sekarang kita mau kemana sih"

"ke suatu tempat ,dan gw mohon lo diem dulu ya"

"iya"

Perjalanan mereka cukup berlangsung lama, tanpa disadari feli tertidur dengan lelap, james tidak tega membangunkan feli yang sedang tertidur karena kelelahan, ia hanya menatapi gadis itu, ia juga heran kenapa dia sangat terobsesi dan sayang kepada feli entah karena apa feli seperti berbeda dari yang lainnya.

James terkejut kala feli tiba-tiba saja membuka matanya, ia gelagapan saat tertangkap basah sedang menatapi feli yang sedang tertidur pulas.

"lo ngapain?"tanya feli yang membuat james tambah gelagapan.

"ehhh, gk gw cuman mau bangunin lo tadi" ucapnya beralasan.

Dalam hati feli merasa ada yang aneh dengan sikap james tadi "anak itu ngapain sih, wah dia mencurigakan"  ucap feli dalam hati.

"kita udah sampe nih"

Feli mulai melihat keluar kaca mobil, ia tercengang melihat pemandangan yang indah di luar sana,pemandangan yang sangat jarang ia temui di perkotaan, gadis itu tersenyum melihat hamparan bunga berwarna warni melenyimuti padang rumput yang berada tepat didepan mobil yang sedang mereka naiki. Tetapi kekagumannya tak sampai situ, saat james mengajaknya untuk keluar dan melihat langsung hamparan bunga-bunga itu, bunga-bunga yang sangat cantik dan sangat indah dimatanya,  ini adalah kali pertamanya melihat pemandangan seperti ini, sehingga ia terkagum dengan apa yang dia lihat sekarang.

James menggenggam tangan feli secara perlahan dan menarik gadis itu untuk mengikutinya melewati hamparan bunga yang terpampang luas di permukaan bukit ini. Awalnya feli tidak membalas genggaman tangan james, tapi semakin lama tangan feli menggenggam tangan james dengan erat, seerat genggaman tangan james kepadanya.

James mengajak feli kepuncak bukit yang merupakan puncak dari segala rintangan, perjalanan, awal cerita mereka dan james merasa bukit ini akan menjadi saksi bahwa james mulai mencintai feli, gadis yang tiba-tiba-tiba saja datang kedunianya, dan dapat merubah sikap nya yang berubah karena kejadian masa lalu james yang tidak menyenangkan, feli dapat membuat james nyaman dalam hitungan hari bahkan saat kedatangan feli ke agensi sejak itu pula james sudah merasakan bahwa dia mulai mencintai gadis itu.

Feli terkesima dengan pemandangan diatas bukit bunga ini. Ia tak bisa mengungkapkan rasa senangnya, tetapi ia terkejut tak kala james menyelipkan bunga di rambutnya dan membuatnya tersipu karena kata-kata yang diucapkan oleh james.

"bunga ini cocok sama lo"

"hah" ucap feli yang masih tak sadar dengan ucapan james.

"maksud gw bunga ini cocok buat orang cantik kayak lo"

Setelah mendengar itu feli merasa pipinya merona, ia mulai mengalihkan pandangannya kearah lain untuk menutupi rona merah diwajahnya. "aduh kenapa gw deg deg an waktu dia bilang kayak gitu" ucapnya dalam hati.

James membuyarkan lamunan feli, gadis itu melamun entah memikirkan apa, dan james membuyarkan lamunan feli dengan mulai angkat bicara.

"fel, makasih ya"

"buat apa??" tanya feli heran.

"buat hari ini" jawab james.

"biasa aja kali, gw juga seneng kok apalagi lo juga ngajak gw ketempat kayak gini, sumpah indah banget" ucap feli kegirangan.

"ini tempat terakhir gw bercanda bareng mom gw fel, dan sejak itu tempat ini jadi tempat favorit gw" ucap james sambil tersenyum.

"jujur gw gatau apa-apa tentang semua ini, tapi gw cukup seneng lo mulai bisa merelakan mom lo buat pergi, seenggaknya dia bisa bahagia kalo ngeliat lo bahagia" ucap feli dan membalas senyuman james.

James terpaku dengan senyuman feli, senyuman yang sangat indah terukir diwajah gadis itu. Mengingatkannya akan masa lalu saat ibunya berkata "sekeras apapun batu, batu itu akan hancur jika diterjang dengan derasnya air, sekeras apapun kehidupanmu kelak kamu harus melawannya dengan keikhlasan dan senyum james" ucap wanita paruh baya itu yang tak lain ibunya dengan senyuman manisnya persis seperti feli yang menanggapi james dengan segala hal positif tanpa ada pikiran negatif.

"james,, hello" ucap feli yang menyadarkan james dari lamunannya.

"hah, iya" ucap james gelagapan karena tertangkap basah sedang melamun.

"lo ngelamun lama juga ya" ucap feli sambil terkekeh melihat tingkah james yang gelisah.

"udah ahh, gw ngelamun gak sesering lo ngelamun kok" oceh james tak terima.

"ok, gw ngaku emang gw suka ngelamun" jawab feli karena tak ingin ada perdebatan lagi dengan james.

"ok, tuan putri sepertinya hari mulai gelap dan sebaiknya kita untuk pulang atau saya akan kena marah dengan ibunda anda" ucap james karena merasa hari mulai petang dan tak ingin dirinya kena tegur ibu feli karena terlalu lama membawa anak perempuannya.

"apa sih james gak usah berlebihan deh, bilang aja kita pulang susah amat" oceh feli karena merasa james berlebihan.

"siap tuan putri" sahut james dan terkekeh karena feli yang mulai kesal karenanya.

"yaudah ayok kita pulang" sahut feli.

Next tidak ya??

Maaf kalo typo beretebaran karena cerita belum direvisi!!

Salam dua jari dari author :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If you can do it Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang