"Bang!!! Bangun bang!!"
Gue ngegedor-gedor pintu kamar abang. kebetulan di rumah cuma ada gue ama dia."Bang woy!! Gue Ancurin nih ya pintu kamar lo!!"
Ceklek
Akhirnya pintu kamar dia ngebuka.
Nampaklah sesosok manusia tinggi putih bersih.
"Apaansi baru juga bangun gue" kata abang gue, Baekhyun.
"Sekolah woi. Liat udah jam berapa" gue nunjukin jam yang ada di hp gue ke dia.
"Masih jam 8. Dah ah lanjut bobo" niatnya abang gue mau nutup pintu, Tapi gue tahan.
"Tai. Sini lo gue mandiin" gue narik tangan dia biar keluar kamar.
"ehh ehh ehh iya iya iya gue bangun nih gue bangun"
"nah gitu. Cepetan jangan mandi kembang." kata gue sambil jalan ninggalin kamar dia.
"iye akh cerewet"
$
Gua masuk kelas dan para kutil anoa sudah menanti dibangku gue.
"tumben." gue nyapa mereka.
"Gaboleh? Gakan ditraktir ya ntar pas istirahat." kata lisa.
"aswu lu nraktir aja ga pernah" gue nyenggol lengan lisa dan dia ketawa kecil.
"kalo sekarang gue bakal traktir lo" dia ngelipet tangannya di dada.
"Mie ayam bu surdi?" kata gue penuh harap.
"cilor pa sobar."
" Paling dibeliin dua kan? Ogah ah."
"Sepuluh gapapa"
"jangan ngibul kamu kampret."
"gamau yaudah. Jisoo Jennie ama iyong mau kok." kata lisa sambil nunjuk-nunjukin orang yang namanya tadi dia sebut.
"oqd ngapapa." kata gue.
"tapi.."
"apaan?"
"lo mesti bantuin gue."
"ngaduk semen? Emoh."
"bukan anj."
"jadi apaan?"
"dapetin nomer dia" kata lisa sambil nunjuk bangku kosong sebelah kiri gue.
"siapa?"
"ntar juga tau. Dapetin nomernya ye." Lisa pergi ke bangkunya terus duduk
Pegel kali.
Galama bel sekolah bunyi
Tung tak tung
Eh bukan bukan
KRIIIIINGGGGGGGG
Semua murid pada berhamburan masuk ke kelas. Gue yang daritadi duduk ya duduk aja. Yakali jualan kolor.
Sialnya Bu Anis masuk pelajaran pertama. Mana galak banget lagi. Duh tak karuan jantung ku.
Semua murid pada diem gaberani ngomong sama bu anis. Yaiyalah, paling galak se-sekolah.
Nyari mati kali ngajak ngomong bu anis mah.
"masuk" kata bu anis sambil lambai lambai ke arah luar kelas.
Muncul lah seorang lelaki sebaya gue. Kulitnya putih. Pake tas di pundak kanan doang. Rambutnya ga dipomade tapi keliatan rapi.
Dari atas sampe bawah aja udah ketauan tuh kalo dia
Manusia.
"Kenalin diri kamu"
"Suho kim."
"Adalagi?"
Doi geleng-geleng
"Oke kamu boleh duduk di bangku kosong belakang sebelah sana."
Gue liat sekeliling gue dan sial.
CUMA BANGKU SEBELAH GUE YANG KOSONG.
Wah wah tu murid anyar nyamperin bangku sebelah gua.
Lah berarti gua harus minta nomer si suho ye buat ditraktir cilor pa sobar?
Okesip.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT [ Suho Kim ]✔
Fanfiction[ PROSES REVISI ] "1 suho itu di punggung gue." "Kalo lo satu di hati"