Part 1

11 3 8
                                    

    Paginya, aku mendapat sebuah kiriman. Sebuah parfum W Dressroom no. 97 April Cotton yang merupakan favoritku, sebuah topi hitam, kaus basket, sebuah parfum pria dan juga jaket bomber.

Aku tahu sekali siapa yang mengirim ini.

Siapa lagi kalau bukan Seo Youngho?

Aku hafal betul wangi dari barang-barang ini, aku menyukai wangi manly nya.

    Setelah aku menyimpan kotak berisi hadiah itu, aku pun langsung menelpon Youngho untuk ber terima kasih.

"Annyeong Youngho-ssi~! Kkkk!"

"Nado annyeong chagi, ada apa heum? Kau terdengar senang sekali."

"Terima kasih untuk parfumnya! Kau tahu sekali apa yang aku mau rupanya."

".... Parfum? Parfumku maksudmu?"

"Bukan, parfum W Dressroom no. 97 itu loh.."

"Oh? Sudah datang? Wah cepat sekali ckckck. Aku lupa karena aku memesannya baru tadi pagi setelah menelpon mu kemarin."

"Aish, kau ini. Aku kira bukan kau yang mengirimnya. Tapi, boleh kan kalau aku gunakan jaket bomber mu tiap hari??"

"Tentu saja boleh, gunakan sesukamu. Lagipula kau juga banyak membawa beberapa bajuku."

"Youngho-ah... kau tahu?"

"Hmm? Ada apa?"

"Aku ingin sekali berjalan pagi ini lalu kita makan bersama di kafe biasa. Lalu berpelukan, dan akhirnya aku pulang dengan bajumu."

"Mmm.. sabar chagi, aku pasti akan kembali padamu. Aku janji."

"Baiklah, aku memegang janjiku."

"Chagi, disini masih malam. Aku akan tidur. Bye."

"Bye~! Jaljayo!"

    Aku tak hentinya tersenyum senang. Aku sadar bahwa aku merindukan pelukannya, tapi aku yakin ia akan tetap bersamaku. Itu mungkin bukan?

1 month later

    Aku baru saja pulang dari tempat riset penelitianku untuk bahan skripsi nanti. Jam menunjukkan jam 8 malam, biasanya Youngho akan meneleponku karena biasanya dia sudah siap untuk ke kampus.

    Tapi, belakangan ini Youngho agak aneh. Ia jadi jarang meneleponku. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk, aku pun langsung membukakannya.

"Jiyoungie!!" Seru Jihoon yang merupakan kembaranku, tapi dia tinggal di Jeju bersama orang tuaku.

"Lho? Kenapa kamu disini Jihoon?"

"Oh, tidak boleh? Aku pulang lagi nih."

"Eh bukan gitu maksudku. Ini kan bukan hari libur ke kampus."

"Eomma dan appa pergi ke Cina bersama keluarga Song dan Jung. Kau ingat mereka kan? Yang anaknya ganteng-ganteng."

"Oh, itu! Jung Jaehyun sama Song Minho oppa, kan?"

"Yap. Betul sekali. Jadi aku disini untuk menginap!"

"Ah baiklah, bawa masuk kemari barang-barangmu."

"Yey! Ayo bantu aku!"

    Aku pun membantu Jihoon  untuk membawa barang-barangnya yang terhitung lumayan banyak.

Brukk.

   Aku menjatuhkan sebuah tas, dan Jihoon langsung mengambilnya dan menaruhnya.

"Jiyoung, gak apa-apa?" Tanya Jihoon.

"Gak. Gak apa-apa. Aku cuma agak pusing sedikit." Ucapku sambil berdiri dan mendudukkan diriku di kasur.

"Istirahat saja, aku akan mengurusmu." Hibur Jihoon sambil mengelus pundakku.

Aku mengangguk, lalu pergi menutup pintu kamar. Dan aku pun mempunyai perasaan yang janggal akan kehadiran Jihoon disini.

'Ah, ada apa ini? Kenapa aku berpikir yang tidak-tidak tentang Jihoon?'

Selamat membaca hehew~! Jangan lupa vote + comment yaww~!

Batas Waktu || S. YounghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang