Kim Seokjin

4.6K 918 31
                                    

"Waahh..Jinnie-ah..ini untukku ?" Pekik seorang gadis kecil berusia 7 tahun, teman sekolah Seokjin.

Seokjin tersenyum dan mengangguk,"Ne..Yuna suka ?"

"Tentu sajaa..!!! Kyaaa...terimakasih Jinnie-ah..kau memang teman Yuna yg paling baik..!!" Teriak gadis kecil itu senang sambil memeluk kotak kado berisi satu set pakaian dan sepatu keluaran terbaru yg harganya sudah pasti tidaklah murah.

***

Seokjin melangkah riang di koridor sekolah barunya. Ia baru saja pindah minggu lalu dari Jepang dan sudah mendapat satu teman baru, Park Yuna. Gadis manis dengan mata bulat menggemaskan.

"Tuan muda lagi senang ya ?" Paman Cha, pelayan pribadi Seokjin yg bertugas mengantar dan memastikan Seokjin tiba dikelas tanpa goresan.

Bocah kecil berwajah cantik itu terkekeh dan menggoyang-goyangkan tangannya yg digenggam sang pelayan.

"Ne..Jinnie dapat teman baru paman..cantik dan baik..hehe"

Paman Cha tersenyum lembut dan membiarkan Seokjin bersenandung ria. Hingga mereka tiba di belokkan membuat Seokjin menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara yg ia kenal.

Ia tersenyum, hendak menghampiri tapi langsung terdiam saat mendengar percakapan mereka.

"Yuna-ah..kudengar kau dapat hadiah mahal dari si anak baru ya ?"

Yuna terkekeh,"Iyaa..padahal aku hanya bilang akan jadi temannya dan dia lngsung memberiku hadiah..bodoh sekali..!"

Kedua temannya tertawa geli,"Hanya begitu saja ? Kalau begitu nanti aku juga akan bilang bersedia jadi temannya, mungkin ia akan memberiku satu set boneka Barbie terbaru..!"

"Ya..benar. Kim Seokjin itu bodoh...dia dari keluarga kaya..pasti tidak masalah jika kita manfaatkan kan..?"

Dan mereka kembali tertawa riang, tidak menyadari Seokjin yg terdiam dengan raut wajah kosong. Menjatuhkan tangannya yg digenggam sang Pelayan lalu berbalik memutar jalan.

"Tu-tuan muda..?"

"Pulang...Jinnie mau pulang paman..hiks.." Lirihnya dengan isakkan pelan.

Paman Cha menghela nafas pelan, melirik tajam sekumpulan bocah-bocah perempuan yg entah kenapa diusia semuda itu sudah memiliki pikiran jahat.

***

Sejak kejadian itu..Seokjin jadi lebih pendiam. Tidak mempercayai siapapun lagi. Pikirannya seolah terdoktrin bahwa semua orang selain kedua orang tuanya dan paman Cha adalah orang jahat.

Seokjin hampir membenci semua orang yg tersenyum padanya. Merasa jijik dengan senyuman mereka.

Kim Junmyoon dan sang istri Kim Yixing, bingung dengan perubahan sang putera. Seokjin yg selalu tersenyum dan cerewet itu seolah membangun dinding pembatasnya sendiri.

Ia kini lebih memilih menghabiskan waktu diruang bermainnya bersama boneka-boneka kesayangannya.

Bahkan Seokjin lebih terkesan sadis, ia pernah meminta sang Ayah memecat seluruh pelayan dirumahnya karena membuat salah satu bonekanya terjatuh.

Seokjin benci.

Ia benci semua senyuman tulus itu.

Bahkan kini..ia mulai membenci kedua orang tuanya yg selalu saja membohonginya dengan mengatakan janji-janji yg tak pernah di tepati.

Dan tidak butuh waktu lama..Seokjin benar-benar membenci semua orang, menatap rendah mereka seolah mereka tidaklah berharga. Tatapan matanya yg mengejek dan menjatuhkan membuat beberapa dari mereka tersakiti.

Seokjin tidak perduli.

Mereka bisa menyakitinya, kenapa ia tidak ?

Mereka bisa memanfaatkannya, kenapa ia tidak ?

Bagi Seokjin..semua orang itu penjahat dan tidak berguna.

Tapi Seokjin bukan tipe yg akan melenyapkan semua orang yg ia benci meski kenyataannya ia bisa melakukannya dengan mudah.

Ia akan mempermainkan mereka dulu, menjatuhkan lalu menghancurkan mereka hingga mereka berfikir kematian mungkin lebih baik.

***

Seokjin tersenyum penuh arti saat melihat sekumpulan bocah-bocah yg mulai berjalan menghampirinya lagi.

Baiklah..mari mulai dari mereka...ini akan sangat menyenangkan...


Chap 6 ; Kim Seokjin [End]
Vreyalene 😇

Wkwkwkwk...disini tuh ceritanya Seokjin kyk kena tekanan batin gitu karena terus menerus dibohongi dan dimanfaatkan. Jadi kepribadiannya itu berubah menjadi lebih kejam.

Klo ada yg bingung..silahkn bertanya..

Vomment ? 😆

The Hot Baby's (Vk,MN,NJ,Hoseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang