Dia telah lama ingin melihat apakah ciuman dari pacar robot itu hangat dan terlihat seperti manusia. Dia sudah mencium mantan kekasihnya sebelumnya jadi sepertinya dia ingat bagaimana rasanya berciuman tapi tidak ada yang dia persiapkan untuk cara Chanyeol menyentuh wajahnya, matanya yang gelap.
Baekhyun merasa tenggorokannya tercekat melihat pemandangan itu, apakah Chanyeol benar-benar dibuat untuk melakukan hal ini? Matanya masih terbuka lebar ketika bibir mereka bersentuhan.
Beruntung bagi dia, Chanyeol tidak memperdalam ciumannya. Itu hanya akan membuat Baekhyun menjadi lebih panas dengan logikanya sendiri. Dia masih belum melupakan peringatan Kris mengenai 'seratus hari'.
Baekhyun sepertinya gila mengingat perkataan Kris, tidak akan ada upaya tegang di pihak Baekhyun untuk jatuh pada Chanyeol. Dia tahu ini dan memahami perasaannya dengan baik. Dia sengaja menahan dirinya kembali karena berbagai alasan, beberapa yang hilang dari pikirannya ketika Chanyeol menarik dia kembali, bibirnya dengan begitu lembut dan hangat mencium dahinya.
Pacar robot rupanya benar-benar, benar-benar baik pada apa yang mereka lakukan, Baekhyun mengamatinya.
Ketika Chanyeol menuju ke kamar tidur untuk pengisian baterai, Baekhyun tetap berada di tempat yang sama, mulut terbuka. Seperti terbakar dan hatinya berpacu dengan rasa sakit di dadanya. Bagaimana bisa kini ia jatuh cinta kepada robot?
Setiap argumen terhadap hubungan ini diserang oleh kenangan dimana ia hidup dengan Chanyeol dan senyum menggemaskanya. Chanyeol itu nyata. Dia bukan manusia tapi dia mampu merasakan beberapa perasaan dan Baekhyun ingin emosi tidak 'nyata' yang kejam itu (cinta) menjauh darinya. Dia tahu betapa Chanyeol ingin menjadi manusia. Baekhyun yang hidup pun cukup mengetahui Chanyeol bolak-balik untuk berusaha 'tidur' hari ini daripada dia tiga minggu lalu, dan ia membenci hal itu.
Sulit untuk dipercaya, tidak terlalu lama Baekhyun menatap katalog di dapur dan mengutuk Tao yang menempatkan ide-ide seperti itu di kepalanya. Sekarang dia masih di dapur, tapi ada seorang robot di kamar tidurnya dan ada perasaan cemas dalam dadanya yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Dia melihat ke kalender, ia membalik menuju kalender dua bulan lagi. Seratus hari dengan Chanyeol dilingkarinya dengan tinta merah.
Masih ada cukup waktu yang tersisa. Kris selalu bisa salah. Dia mesin dan mereka tidak selalu sempurna. Semuanya yang hidup pasti pernah membuat kesalahan. Benarkan?
.-.-.-.-.-.-.-.
" Aku mengembalikannya. "
Chanyeol berhenti dari perilaku gelisahnya ketika duduk dikursi, tiba-tiba memutar kepalanya menghadap Tao yang tiba-tiba mengatakan kalimat aneh.
" Mengembalikan siapa? "
" Kris. "
Tao mulai menyesap kopinya secara dalam.
Baekhyun dan Chanyeol mengerutkan dahi masing-masing.
" Kenapa kau melakukan itu? "
Tao menghindari kontak mata dengan Chanyeol dan malahan ia bertatapan langsung dengan Baekhyun.
" Aku tahu. Aku menyadari.. Aku menyadari... Aku tidak menginginkan dia. Aku tidak ingin memiliki pacar yang palsu. Aku ingin seseorang yang nyata. "
" Tapi dia nyata― "
T/N : aku mau update biar sama kayak yg sudah aku publish di ffn hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Chanyeol (indo trans)
FanfictionChanyeol bukanlah robot sempurna, tapi itu tak masalah bagi Baekhyun karena Chanyeol memang hanyalah suatu benda dan juga manusia yang sempurna bagi Baekhyun.