tweeenty.

956 183 50
                                    

its time for taeyong's story!

"udah sampe jis, jangan lupa itu belanjaan kamu di belakang." nasihat taeyong. jisoo ngangguk terus keluar dari mobil sambil bawa paper bag.

"makasih banyak ya yong," kata jisoo. taeyong senyum. "iya sama-sama,"

jisoo pun berbalik lalu membuka pagar rumahnya. "loh, jinyoung? kamu ngapain disini?"

taeyong langsung melihat jisoo dari kaca jendela mobil yang sudah dibuka. terlihat jisoo sedang panik melihat ada seorang cowo berdiri di depan pintu rumahnya.

"yang, aku nungguin kamu dari jam 2 siang, terus kamu baru pulang jam 7 malem? sama siapa kamu pulang?" tanya jinyoung.

"i-itu aku sama..." ucap jisoo gelagapan. jinyoung pun langsung melihat apa yang ada di belakang jisoo.

"anjing mampus gua diliatin," umpat taeyong sambil nutup kaca mobil.

"oh, jadi gini kelakuan kamu jis? aku tinggalin kamu sebulan cuma buat persiapan pelantikan tim basket provinsi, kamu udah berani main sama cowo lain?" jinyoung menghela nafas."aku gak ngerti lagi mau kamu apa sekarang."

"jinyoung plis, maafin aku...." kata jisoo pelan. matanya berkaca-kaca. "aku kesini mau ngasih kabar kalo aku keterima di tim itu, tapi kayaknya sia-sia ya." jinyoung tersenyum hambar, lalu pergi dari hadapan jisoo.

dan taeyong yang daritadi menyaksikan kejadian itu, langsung pergi dari kediaman kim jisoo. dengan perasaan kecewa tentunya.



"dasar bego!" umpat taeyong sambil nendang bantal dia yang udah jatuh dari atas kasur sejak tadi.

"kak taeyong, berisik ih aku lagi belajar!" teriak sang adik, chaeyoung dari dalam kamarnya. "iya chae maaf!"


jisoo💗

yong
maafin aku

iya

jangan marah

mana ada cowo yang
gak marah kalo dia tau
ternyata dia cuma selingkuhan?

yong
aku bisa jelasin

nope
gua ga butuh omongan lo
buat self-defend lo sendiri

plis yong

gak, kim jisoo.
we're over.

taeyong melemparkan hpnya ke sembarang arah. bodoamat itu hp mau ancur atau kaga, sekarang dia gak mau liat ada nama 'kim jisoo' di layar hpnya.

yang dia butuhkan adalah seulgi. sekarang juga.

"what the fuck taeyong its midnight!"

taeyong senyum. untung aja seulgi masih sudi buat ngangkat telponnya taeyong.

"hello, are you there?"

"gi."

"kenapa yong? lo digebukin warga?"

"......."

"shit, yong. gausah diem mulu. gue lagi not in the mood buat ngeladenin robot. cepet bilang lo kenapa,"

"dia ngejadiin gua boneka, gi."

"siapa? pak komar?"

"asli gak lucu gi."

"ya mana gua tau sat. siapa yang jadiin lo boneka?"

"si itu, masa lo gak tau sih."

"aha... kim jisoo?"

"yap benar."

"that's a karma for you,"

"hah? gausah ngomong inggris anjing gua remed mulu."

"hehe maaf, ya itu karma buat lo."

"kok karma sih, gajelas ni orang. sakau ya lu gi?"

"deuh si goblok. ya lo mikir aja kesalahan lo dulu itu apa,"

"salah gua banyak lah gi."

"yang berhubungan dengan cewe."

"......"

"time is ticking, taeyong. lo kalo gaada yang mau diomongin lagi mending matiin aja deh. gue ngantuk banget sumpah."

"tunggu. gua ninggalin lo, yakan?"

"nah, lo tau kan. sekarang bisa rasain gimana jadi gue yang udah lo baperin 6 bulan yang lalu selama 4 bulan? enak gak?"

"gi, gua minta maaf."

"apologies is accepted. tapi buat balik ke lo lagi? sorry yong, gue gak bisa lakuin itu."

"geez, seul you need —"

beep.

taeyong mengacak rambutnya dengan frustasi. and all of his regrets start to fill his lungs.

"gua seharusnya gak ninggalin lo gi...."


bitj 🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂

coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang