===Suasana sekolah SMA Nusantara di hari sabtu terlihat berisik. Pertama, karena ada suara lantang khas pemimpin upacara. Karena anak kelas XI MIA 4 sedang berlatih upacara untuk hari senin. Kedua, karena suara lantang milik Ananda Mario yang sedang melatih silat di tengah lapangan. Ketiga, suara merdu milik anak padus yang sedang menyanyikan lagu daerah 'Tarik Layar'. Dan terakhir gemuruh suara sorak sorai penonton pertandingan basket.
Di atas tribun berdiri sosok yang tengah memerhatikan gerakan anak buahnya. Pria berkumis tebal itu sering dipanggil Pak Sam oleh anak didiknya. Termasuk Fadil yang sedang mendapat pelototan darinya.
"Gila tuh orang! Nggak takut keluar apa matanya!" gumam Fadil ketika ia mendapati Pak Sam yang tengah melotot padanya.
Tomy yang berdiri di sampingnya hanya bisa terkekeh geli. Sementara Alcander tampak tak ingin menggubris. "Siapa suruh males!" batinnya sambil lalu.
"Gimana bro, usaha lo promosiin Aufar ke Shafa?" Sikut Fadil ketika semua anak basket tengah beristirahat di pinggir lapangan setelah sparing hampir 2 jam lamanya.
"Baru juga kemaren nyoba."
Fadil meraih air minum yang tersimpan dalam kantung tas ranselnya. "Respon, respon?"
Tomy mengedikkan bahu. "Susah, bro. Shafa kayanya udah kecantol sama ini orang," sahutnya sambil menyikut lengan temannya. Alcander.
Sementara Alcander yang akrab disapa Al hanya memberikan senyum tipis. Mungkin orang takkan tahu jika ia tersenyum karena saking tipisnya.
"Gue juga nggak tahu ini orang pake jampi-jampi apa."
Fadil terkekeh mendengar sindiran Tomy. Semua tahu jika Alcander adalah sosok paling beruntung. Karena satu-satunya anak laki-laki yang bisa dekat dengan Ashafa Zathira. Si cantik SMA Nusantara. Sebenarnya masih banyak perempuan cantik di SMA Nusantara. Hanya saja Ashafa Zathira menjadi terlihat unggul karena sosoknya yang ramah dan supel. Mudah sekali berbaur dengan orang.
Hanya karena hal sepele. Alcander memberi tahukan gadis itu kalau saat itu si gadis sedang kedatangan tamu bulanannya. Ya elah, Fadil juga pernah tuh kasih tahu Bu Zahra kalau rok beliau juga tembus. Tapi Bu Zahra nggak ada tuh bau-bau mau kasih nomor hapenya.
"Dan gue juga nggak ngerti ini orang kenapa pake acara gantungin si Shafa. Lo dibilang lempeng, man! Lambat lo! kaya ulat bulu."
Tanpa mempedulikan ucapan Tomy dan tawa Fadil, Al menarik ponsel yang sedari tadi ia biarkan menyala.
Alcander
Dimana?Harusnya ia sudah biasa mendengarkan ucapan kedua temannya yang selalu ikut campur hubungannya dengan Shafa, tapi ucapan Tomy sedikit mengusik perasaannya.
"Gue mau comblangin Shafa sama Aufar. Titik-sorry, tapi gue emang nggak ngerasa kalo lo ada hati sama Shafa, bro."
Al membuka mulutnya ingin memberi bantahan. Namun getaran di ponselnya jauh lebih penting. Shafa membalas pesannya.
Ashafa
Kantin. Y?Selalu singkat dan menyebalkan. Harusnya teman-temannya itu tahu kalau Shafa lah yang terlihat sedang main-main.
Y?
Pesan itu bukan bermakna seperti kata ya? Tapi lebih kepada kalimat tanya dalam bahasa Inggris. Why? Yang berarti Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Georgeous Witch
Teen FictionPercaya dengan keajaiban? Keajaiban datang ke pada orang-orang terpilih. Entah melalui apa dan siapa. Pertama, seperti yang terjadi pada dunia Aufar. Selama ini ia terjebak pada dunia yang menyebalkan, belum ada yang bisa menyelamatkannya dari kuban...