Epilog: I love you too

1K 56 4
                                    

1 year later

Luhan tersenyum melihat istrinya berdiri di balkon kamar mereka. Hari itu adalah hari ulang tahun Hyemi. Ia pun berjalan pelan-pelan tanpa suara ke arah Hyemi dan mengejutkan Hyemi dengan memeluknya dari belakang. "Hai cantik," sapanya ngecup pipi hyemi, "Happy birthday..."

Luhan bisa menebak sekarang senyum Hyemi terkembang. Ia pun ngeluarin sesuatu dari kantong jasnya dan memberi barang tersebut ke Hyemi. Hyemi agak tersentak karena tiba-tiba Luhan melambaikan barang di tangannya di depan wajah Hyemi. Hyemi pun memperhatikan barang di tangan Luhan, di depan matanya. "TIKET KE MALDIVE?!?!" kagetnya.

Luhan menyengir, "Bulan madu tertunda," jawabnya.

Hyemi langsung membalik badan lalu memeluk Luhan dan sedikit loncat-loncat kegirangan. "Dari mana kau tahu aku ingin pergi ke sana?!" tanyanya antusias.

"Apa yang tidak aku tahu tentangmu? Haha," goda Luhan.

Hyemi terlalu senang sampai tidak bisa berkata apa – apa lagi selain mengucapkan terima kasih.

Luhan meletakkan dagunya di bahu Hyemi, "Maaf."

Hyemi menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Maaf untuk apa?"

"Maaf aku memakan waktu terlalu lama untuk mengucapkan ini. Yixing benar. Aku sudah merasakannya sejak lama dan aku bodoh karena aku terlalu sibuk meragukan perasaanku sendiri," jawab Luhan mengingat – ingat kembali ucapan Yixing 2 tahun yang lalu.

"Jung Hyemi, I love you."

Dan tidak butuh hitungan detik, Luhan langsung mendapat respon dari Hyemi berupa pelukan hangat dan erat. "I love you too, Luhan," ucapnya tepat di sebelah telinga Luhan dengan penuh emosi dan Luhan bisa merasakan air mata Hyemi di kulitnya. Air mata bahagia.


6 years later

Luhan dan Hyemi pergi ke butik. Hari itu mereka sudah janji menemani Saera mencoba gaun pengantin sekalian mereka mau menjemput Ziyu dan Zifan, anak kedua mereka, yang dari pagi memang kebetulan bersama Saera.

Sekarang mereka hidup dengan sangat bahagia meskipun kadang masih suka ribut kecil. Anak mereka juga sudah ada 2 sekarang dan sebentar lagi akan menjadi 3 karena saat ini Hyemi sedang mengandung 4 bln. Zifan lahir saat Ziyu berumur 3 tahun.

"Jongin di mana?" Tanya Hyemi pada Saera sesampainya mereka di butik.

"Tidak bisa ikut, ada rapat mendadak," jawab Saera yang sudah mulai mencoba gaun pengantinya.

Setelah menemani Saera fitting gaun pengantin, Hyemi da Luhan harus pergi ke rumah sakit untuk check up kandungan. Jenis kelamin anak mereka bisa diketahui di check up kali ini kata dokter mereka.

"Papa, ituuut," rengek Zifan.

Zifan dan Ziyu sangat manja, apalagi ke Luhan. Itu karena sejak kecil Luhan care sekali pada anak-anaknya dan sangat memanjakan mereka, membuat Hyemi kadang frustasi. Zifan memanggil Luhan papa karena ikut – ikutan Ziyu. Dulu waktu Ziyu baru bisa bicara, kata pertama yang bisa ia ucapkan duluan itu "pa" karena sering diajari mengucapkan "baba" oleh Luhan. Namun sayang baba malah jadi papa gara-gara Ziyu tidak bisa melafalkan huruf "b" saat itu. Tapi Luhan tidak mempermasalahkan hal tersebut, toh papa baba sama saja, sama – sama ayah artinya.

"Sama bibi Saera dulu ya? Papa dan Mama harus ke rumah sakit. Kalau kalian jadi anak baik dan mau tinggal sebentaaaar lagi dengan bibi Saera, nanti Papa belikan es krim. Kalian suka es krim kan?" bujuk Luhan/

"Mau! Mau!" seru Ziyu dan Zifan bersamaan.

"Anak-anak pintar! Kalian main lagi di apartemen bibi Saera. Nanti pulang bersama paman Sehun oke?"

Beautiful Sin v 1.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang