Jay, sepupu dari Inggris (2) dan ceweknya

25 7 5
                                    

"Jay, kita udahan aja!"

Gue sama Miyu cuma bisa bengong liat Emi yang tiba-tiba aja ngomong gitu sama Jay didepan kita.

Bahkan kita bertiga belum lepas pegangan koper kami lho. Karena emang baru aja landing dari Seoul ke London. Dan baru banget sampe ke apartemen Jay.

"Em..." Jay menghela napas berat dengan memejamkan matanya, "Wait. What are you talking about?"

Gue dan kembaran gue yang masih mencerna keadaan cuma bisa diem liat mereka berdua.

Suasananya bener-bener tegang.

"Enough, Jay!"

Miyu refleks mencengkeram lengan kemeja gue, syok dengan teriakan Emi.

Gue pun kaget, bingung juga harus gimana dalem keadaan kayak gini.

"I just arrived from Seoul. Couldn't you hear me for a while?"

Jay menggenggam tangan Emi. Mereka berdua saling berpandangan. Jelas banget Emi nahan tangisannya.

Semuanya serba mendadak, sampe gue nggak sempet mikir harus tetep disini sama Miyu atau biarin mereka berdua bicara.

"That's why, Jay. I can't be with you anymore. Harusnya kamu bilang sama aku kalo mau ke Seoul. Kamu tuh mikir nggak sih gimana khawatirnya aku pas kamu hilang gitu aja?"

"Gimana aku bisa bilang kalo keadaan kita kayak gini, sih?! Tell me how? You with your own world that left me alone!"

"Jay..."

Miyu manggil Jay lirih. Ah, kenapa harus ninggiin suara sih tuh anak anak?! Parah nih udah pada emosi.

"Let me go!"

Emi menghentak kasar tangan Jay.

"We're really end here..."

Jay cuma bisa natap Emi nggak percaya dan nggak bertindak apa-apa bahkan saat Emi pergi ninggalin dia.

"Emily..."

Sempet gue panggil pelan temen modeling tercantik gue itu, pas dia jalan disebelah gue dan Miyu.

"Sorry, Ryu..."

Dan gue cuma ikutan diem dengan menatap iba Jay yang lagi ditepuk-tepuk pundaknya sama Miyu.

Gue pun merasa sakitnya mereka karena wajah nangis Emily tadi bener-bener bikin trenyuh.

**

"Ryu?"

"Hi, Em! Shall we?"

"Wait a moment. Gue ijin dulu ya sama manajer. Lo tunggu di ruang rias aja ya."

"Alright."

Dan disinilah gue duduk di ruang rias. Setelah tadi sempet menyapa beberapa orang-orang yang kebetulan juga gue kenal di dunia modeling.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Emi.

"Sorry, lama ya?"

"Not really."

Gue berdiri dan cipika cipiki sama dia. Dan kita pun duduk di bangku depan meja rias. Dengan memposisikan diri duduk berhadapan.

"Gimana liburan di London semingguan ini?"

"Yah sama aja lah, Em. Yang nikmatin banget selama disini tuh Miyu. Udah lama kan dia nggak ke London."

"Ah iya, lupa nggak kontakan sama Miyu gara-gara... Well you know lah..."

Gue cuma bisa tersenyum simpul responnya.

1991 Line (91line) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang