6

7 1 0
                                    

Kami mulai memasuki Raincity Townhall. Warna cat dalam yang cerah membuat hati kami sedikit tenang disana. Kami berjalan ke tangga yang berbentuk melingkar ke bawah. Suara sepatu hak tinggi milik Freya yang bergemeletuk setiap menginjak tangga lantai itu menemani kami yang masih tertegun melihat suasana didalam sana. Selain itu banyaknya lukisan-lukisan indah yang terpampang setiap kami melangkah menuruni tangga sangat menyejukkan pikiran kami.

Sesekali Alex berhenti sebentar untuk melihat lukisan yang ada itu. Ia membaca judul yang tertulis kecil di kanan bawah setiap lukisan. Ia hanya tertarik kepada lukisan tentang tumbuhan dan hewan, selain kedua hal tersebut ia hanya melihat sekilas. Hanya ada 1 lukisan yang membuatku tertarik, yaitu lukisan yang menggambarkan kota yang ditutupi oleh kubah. Ya, itu mirip seperti di Dome.

"Ayo Scar," suara Alex membangunkanku dari lamunanku saat melihat lukisan itu, hingga aku tak sadar telah tertinggal 10 tangga darinya. "Ehm, baik," jawabku. Di pikiranku masih terbayang-bayang segala hal tentang masa laluku. Dome, Ketua, kedua orang tua ku dan orang orang yang menembakiku dengan bola api seukuran tangan bayi yang membuatku seperti ini sekarang. Sebenarnya siapa mereka, apa tujuannya, mengapa harus aku dan teman-temanku.

Pertanyaan-pertanyaan itu masih terus berputar di otakku. Sementara ragaku mencari jawaban dari pertanyaan tadi. Aku langsung teringat kata-kata Eston, 'Ada yang berkata jika kau masuk portal tadi kau bisa menemukan semua jawaban dari masalahmu.' Aku pun masih kebingungan dengan kata-katanya. "Oh iya, kemana Eston dan Freddy tadi?," tanyaku kepada Freya yang masih sibuk dengan tab-nya. "Oh, mereka kembali bertugas, mencari orang-orang yang tersesat, seperti kalian. Itulah tugas mereka setiap harinya." Aku dan Alex hanya mengangguk-ngangguk mendengarnya.

Hingga akhirnya perjalanan kami mencapai pusat dari Townhall, yaitu di tengah-tengah gedung. Disana ada lorong yang panjang. Di ujung ada seseorang yang duduk dan bekerja disana. Ia sudah agak tua, dan memakai kacamata model lama. Ia sibuk menulis-nulis dan membolak-balik kertas pekerjaannya tersebut. Di mejanya tertulis nama, 'Mayor Fredrich Hansel.' "Ayo, kita harus menemui walikota dahulu," kata Freya.

Masih 5 meter dari mejanya ia sudah berdiri ketika melihat kami datang. "Selamat datang di Raincity Townhall," sambutnya dengan hangat. "Ya, aku sudah mendengar kalimat itu dua kali," jawab Alex dengan malas. "Selama ini kota kami telah mengalami perkembangan yang baik. Namun akhir-akhir ini penduduk dibuat khawatir dengan adanya gas XR2 dan para Krash di hutan Alcassal," ia melanjutkan pembicaraan dengan melihat ke luar melalui dinding transparan yang berada di kiri mejanya.

"Ehm, maafkan kami. Sebenarnya kami kemari hanya ingin bertemu teman-teman kami yang berpisah karena banjir besar di Deathly Dessert," jawabku. "Iya, kami tidak bisa menyelesaikan semua masalah di sini, tetapi jika anda memerlukan bantuan kami mungkin kami bisa sedikit membantu," Alex melanjutkan. Ia berbalik dan melihat kami dengan tertawa kecil, "Hahaha, anak-anak pemberani. Sudah lama aku tidak melihat anak-anak seperti kalian." "Ehm, untuk konfirmasi kami remaja bukan anak-anak," Alex bergumam. "Ya baiklah terserahmu," jawab Freya yang daritadi sibuk dengan sedikit tertawa.

"Baiklah, akan kuberitahu masalah yang ada di sini. Ehm, tunggu. Apakah Eston sudah bercerita kepada kalian?" tanya Fredrich tiba-tiba. "Sebagian kecil," aku menjawab dengan sedikit mengangguk-angguk. "Ya, kami sudah tahu tentang Hutan Alcassal, XR2, Area 10R, Deathly Dessert dan.." Alex yang menjelaskan dengan tangan yang bergerak-gerak tiba-tiba berhenti di tengah pembicaraanya. Seperti ada yang memotong lidahnya. "..dan satu yang belum kami ketahui pasti, Krash. Apakah mereka bisa disembuhkan atau akan seperti itu hingga akhir hidupnya?" tanya Alex yang penasaran.

Fredrich yang masih meminum tehnya lalu terbatuk-batuk. "Begini, Krash adalah manusia yang terkontaminasi gas XR2, kalian sudah tahu itu kan? Menurut salah satu Krash yang kami tangkap dan kami pelajari. Mereka bisa sembuh dengan 1 hal. Yaitu darah dan tulang dari manusia-manusia yang kebal terhadap gas XR2. Karena jika tulang dan darah dari manusia-manusia tadi kami berikan kepada Krash hal itu akan membuat para Krash tadi kembali menjadi manusia normal, tetapi mereka tetap tidak kebal."

"Jadi menemukan manusia-manusia ini sangat sulit. Dan akhirnya jika ada manusia yang berkeliaran di hutan Alcassal mereka akan memburu dan menangkapnya. Dan akan mereka didihkan untuk diambil tulang dan air didihan tadi akan diminum karena sudah bercampur dengan darah." "Mirip seperti memakan sup," jawab Alex. "Ssst," bisikku dengan menjawil tangan kirinya yang sedang beristirahat di kantung kiri celananya.

"Sudah 15 tahun lebih kami mencoba mencari orang yang tahan terhadap gas XR2, tetapi hasilnya nihil. Hampir semua orang di kota ini tidak ada yang kebal. Kebanyakan dari mereka berubah menjadi Krash saat mencoba melewati Area 10R. Dan para Krash pun semakin lama tidak semakin sedikit, mereka semakin merajalela. Akhirnya banyak dari Krash yang berjalan keluar dari Hutan Alcassal dan menyerang penduduk lokal."

"Gigitan dari Krash ini pun tidak main-main, mereka akan langsung terkena stroke dan langsung meninggal dalam beberapa hari kedepan. Dan obat untuk orang yang terkena gigitan dari Krash pun hampir tidak ada. Sebenarnya ada, tetapi kami harus pergi keluar kota dan perjalanan dari Raincity ke kota lainnya sangat berbahaya. Karena harus melewati hutan Alcassal. Selama perjalanan bukan tidak mungkin para Krash akan menghadang jalan kita. Mereka tidak memiliki akal yang sehat." Fredrich bercerita dengan sedikit ketakutan.

"Apa yang bisa kami bantu pak walikota?" tanyaku pada Fredrich yang masih duduk berpikir dengan melihat ke atas. "Baiklah, mungkin aku bisa mempercayakan kalian. Aku akan menugasi kalian untuk pergi keluar kota dan membeli obat tadi." Ia berdiri lalu berjalan ke belakang kursinya. Disana ada kalender yang terpampang di sebelah kiri tembok yang kosong. Ia menyentuh beberapa tanggal yang ada dikalender. Lalu tembok yang kosong tadi berubah menjadi layar transparan. Dan terdapat peta disana.

"Kalian sudah pernah melihat peta ini sebelumnya kan? Baik, paling kiri ada kota pusat dari Raincity, lalu dikanannya ada Deathly Dessert, di kanannya lagi ada Hutan Alcassal di bagian bawah dan Area 10R di atasnya. Kalian harus pergi ke sebuah kota yang bernama Ryfox City. Hanya ada satu jalur untuk mencapai sana. Yaitu kalian harus berjalan melewati Deathly Dessert lalu ke Hutan Alcassal lalu ke Area 10R, karena Area 10R hanya bisa dicapai melalui Hutan Alcassal. Kalian tidak bisa menerobos karena Area 10R dan Deathly Dessert dibatasi oleh awan hitam yang memiliki petir yang dahsyat. Cukup untuk membunuhmu seketika."

"Bagaimana caranya kita kesana? Berjalan kaki?" tanya Alex dengan kebingungan. Freya tertawa kecil sambil menjawab, "Tidak mungkin kalian berjalan kaki, kalian akan diserang Krash jika melewati Hutan Alcassal." "Maka dari itu perjalanan kalian akan ditemani oleh Eston dan Freddy," sambung Fredrich. Ia lalu memencet tombol telepon di mejanya, "Eston, aku memiliki misi untukmu, segeralah kembali ke markas, detail misi akan kukirim sekarang," terdengar suara tembakan ditelepon, "Selalu siap bertugas. Maaf tadi aku menembak Krash yang menyerang warga," jawab Eston yang tertawa kecil.

"Selain itu kalian juga akan ditemani oleh 2 orang lagi. Masuklah," kata Freya yang berbicara di tab nya. Pintu di bagian kanan kami terbuka, masuklah 2 orang. Hannah dan Smith!! Aku langsung berjalan cepat ke arah mereka dan bergantian memeluk mereka. Sementara Alex hanya menyalami mereka. "Bagaimana kau bisa selamat Scar?" tanya Hannah. "Aku diselamatkan oleh kembaran ketua," "Ketua punya kembaran? Aku baru tahu," jawah Hannah dengan tertawa kecil.

"Kalian sudah diberitahuoleh Freya tentang misi kali ini?" tanya Alex. "Tentu, setelah mendengar kaudan Scar selamat kami langsung bersiap untuk menyambutmu." Jawab Smith. "Hmmbaju kalian sudah bau," kata Hannah dengan menutup hidung lalu tertawa. "Ya,aku tidak ingat kapan aku terakhir mandi," jawabku. "Ya kalian bisa ke bawahdulu untuk membersihkan diri kalian dan mencari baju lain yang baik, marikuantar kalian," Kata Freya yang mendatangiku lalu berjalan menuju pintu yangHannah dan Smith gunakan. 


CONTINUE TO PART 7   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaincityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang