2

732 117 20
                                    

Jinyoung melipat pakaian nya dan memasukkan nya ke dalam koper berukuran besar. Setelah pulang dari kantor jaebum,dia segera bergegas untuk pulang karena yugyeom menghubunginya dan memberitahu jika dia akan tiba di seoul setengah jam lagi.

Sebagian pakaian yang diperlukan nya sudah selesai dimasukkan. Jinyoung membawa langkahnya menuju dapur,dia membuka kulkas yang masih penuh dengan beberapa ikat sayuran dan 4 potong tofu.

Masih ada waktu untuk memasak,dia langsung mengambil apron dan mengambil semua bahan di kulkas.

"Aku buatkan sup tofu saja untuk jaebum hyung."gumam jinyoung.

Tangan kecilnya bergerak membersihkan sayur dan memotong tofu menjadi beberapa bagian kecil.

Tepat saat yugyeom datang,jinyoung selesai memasak. Dia meletakkan peralatan masak yang masih kotor ke wastafel. Bunyi bel beberapa kali terdengar,jinyoung langsung menghentikan aktifitasnya. Apron belum lepas dari tubuhnya,langkahnya ringan menuju pintu.

Yugyeom tersenyum lebar saat jinyoung membuka pintu untuknya. Dia langsung memeluk jinyoung hingga tubuh yang lebih kecil terdorong ke belakang

"Hey..hey...yugyeommie." jinyoung tertawa-tawa kecil sambil menepuk-nepuk pundak yugyeom yang lebar.

"Hyung...kau tahu tidak aku sangat merindukan mu."dia mempererat pelukan nya,jika jinyoung tidak mendorong tubuh yugyeom menjauh mungkin jinyoung kehabisan nafas.

"Masuk lah gyeom ah,"yugyeom mengangguk.

"Duduklah,aku harus mengecek pakaian yang belum dimasukkan ke tas."

Yugyeom duduk di sofa dan menyetel penghangat ruangan.

Bau sedap makanan yang baru dimasak jinyoung tercium hingga ruang tamu. Yugyeom yang saat ini memang sedang lapar,melirik ke meja makan.

"Hyung sedang memasak?"

"Eumm...kau mau makan? Aku membuat sup tofu."teriak jinyoung dari dalam kamar.

Yugyeom langsung menghampiri meja makan dan mengambil piring yang sudah tersusun rapi disana,mengisi nya dengan nasi hingga terisi setengah.

"Hyung..kenapa memasak sebanyak ini jika kau akan pergi ke panti?"ujar yugyeom setengah berteriak,mulutnya sudah penuh dengan makanan.

Jinyoung keluar kamar sambil menarik koper besarnya. Dia ikut duduk di samping yugyeom lalu menuangkan segelas air untuk yugyeom.

"Lalu saat jaebum hyung pulang,dia mau makan apa kalau aku tidak memasak?"

Yugyeom berhenti mengunyah makanannya,dia beralih menatap jinyoung.

"Dia beruntung memilikimu,hyung."

Jinyoung hanya tersenyum kecil mendengarnya. Yugyeom adalah orang kesekian yang mengatakan itu,tapi bukan itu sebenarnya pilihan kata yang tepat.

Bukan jaebum yang beruntung memilikinya,tapi dia lah yang beruntung memiliki jaebum. Bahkan semua orang di luar sana mengagumi sosok suami tampannya itu. Dilahirkan dari keluarga yang kaya raya, jaebum tumbuh menjadi namja yang gagah dan tidak pernah sedikit pun kekurangan.

"Lalu kenapa dia menduakan mu."lanjut yugyeom.

"Uhukkk......"

Jinyoung tersedak mendengar ucapan yugyeom. Yugyeom tadi bicara apa? Menduakan? Apa yugyeom tahu selama ini jaebum selingkuh?

Jinyoung tidak bisa untuk tidak menatap yugyeom,sorot matanya seolah memaksa yugyeom untuk berkata sejujurnya.

"Aku melihatnya bersama namja lain,bergandengan tangan mesra. Saling peluk,mata mereka seolah-olah mengatakan jika mereka pasangan baru yang dimabuk cinta."nada bicara yugyeom berubah meninggi.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang