06

47 20 0
                                    


Setelah aku berada di depan gerbang, aku melihat pak tono yang melambaikan tangannya ke arahku, memberi isyarat bahwa dia sedang menungguku di sana. Aku lalu menghampirinya yang sedang berdiri di samping pintu, dan segera di bukakan olehnya. Aku langsung masuk begitu saja seraya duduk terdiam dengan lengan yang bersilang di bawah dadaku. Aku bisa menebak wajahku terlihat sangat kecut saat ini, namun aku tak peduli.

Aku mengendarkan pandanganku ke luar kaca mobil tanpa berkata apapun. Padahal jelas sekali aku mendengar pak Tono menyapaku setelah ia duduk dibalik kursi kemudi. Menanyakan bagaimana kegiatan sekolahku pada hari ini.

Namun aku tak menggubrisnya sama sekali. Karna seketika moodku berubah menjadi jelek sekali.

Kulirik kembali ke sisi kiri kaca mobilku. Menampakan sederet motor terparkir rapih serta banyak siswa yang mulai keluar berboncengan dengan temannya.

Salah satu dari mereka aku mengenalinya. Motor ninja warna merah itu milik Nicko. Tentu saja pemiliknya berada di sampingnya.

Mendapatinya yang sedang menatap ke arah mobilku. Aku lalu membuang muka ke sisi lain.

Tapi bodohnya aku yang malah membuang muka di dalam mobil ini. Padahal kaca mobil ini gelap dan tertutup. Jadi orang lain tak dapat melihat ke arah dalam mobil.

Aku pun merutuki tindakan bodohku yang sempat salah tingkah bahkan ketika aku tak ingin melihatnya.

"Bodoh!" umpatku dengan penekanan dalam katanya.

Jelas saja pak Tono yang di sebelahku mendengarnya. Ia hanya melirik ke arahku sekilas lalu tersenyum melihat bagaimana tingkahku.

"Ada apa non?" ucapnya yang kini menegurku setelah sebuah kata itu lolos begitu saja.

"Tidak apa apa ko pak" ucapku singkat.

Pak tono tersenyum kembali mendengar jawabanku itu. Jelas sekali aku sedang tak ingin untuk di tanya. Dan untungnya memang pak Tono itu paling mengerti dan tau bagaimana sikapku. Maka dia hanya diam dan berdeham saja menanggapinya.

Masih dapat ku lirik nicko melalui kaca spion. Dia masih tetap berdiri di sana sambil menatap ke arah mobilku. Sepertinya memang dia tau aku sudah berada di dalamnya.

Jelas sekali pandangan dinginnya itu dapat menusuk hatiku walaupun tak bertatapan secara langsung. Aku bisa merasakannya. Dengan mengenakan sweater merahnya dia terlihat menawan.

Tetapi alisnya beradu dengan ekspresi yang seperti ingin mengatakan sesuatu namun tak dapat berkata apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi alisnya beradu dengan ekspresi yang seperti ingin mengatakan sesuatu namun tak dapat berkata apapun.

Aku pun agak bingung sebenarnya dengan sikap nicko. Ketika tadi pagi dia berkata bahwa kemarin dia sibuk. Aku melihat auranya berubah menjadi agak abu kehitaman, dan itu bukanlah warna auranya nicko.

Bisa ku pastikan bahwa ia sedang berbohong kepadaku. Tapi keadaanku pada saat itu memang sedang sangat sensitif dan tak dapat berpikir dengan jernih. Makannya aku langsung terpancing dan meledak ketika mendengar pengakuannya. Dan menepis semua pandangan itu yang jelas jelas aku dapat melihat keraguan dalam dirinya.

I Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang