17

4.7K 743 128
                                    

"Ya terus kalo emang bener gue pacaran sama bang Danik kenapa? Ada urusannya sama lo?!"

Jihoon sudah sangat kesal pada Guanlin. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu apartemen Guanlin, tapi langkahnya terhenti ketika Guanlin memeluk tubuhnya dari belakang. Menghentikan langkahnya tepat di depan pintu.

"Jangan pacaran sama Danik, Hoon," ucapan lirih Guanlin terdengar jelas di telinga Jihoon. 

Jihoon memejamkan matanya, mulai mengatur lagi emosinya. Entah kenapa ia merasa harus menjelaskan hubungannya dengan Daniel pada Guanlin. Padahal ia tau kalau Guanlin bukan siapa-siapa baginya.

Jihoon melepaskan tangan Guanlin yang melingkar di dadanya. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap Guanlin yang kini ekspresinya berubah sendu.

"Ya udah kita makan dulu. Lo juga udah masak buat gue kan?"

Guanlin mengangguk. Ia mencoba untuk tersenyum pada Jihoon. Ia menarik tangan Jihoon menuju meja makan yang sudah terisi makanan buatannya, lalu mengajaknya untuk duduk bersampingan.

Jihoon duduk di samping Guanlin, lalu matanya menyisir seluruh isi meja makan dan sedikit terkejut karena Guanlin membuat makanan cukup banyak, "Guanlin," Jihoon menjeda ucapannya dan membuat Guanlin menoleh padanya, "lo beneran masak buat gue doang? Banyak banget ini."

Guanlin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "habis gue bingung. Nggak tau lo sukanya apa Hoon."

Jihoon mengambil sumpit, lalu mencoba makanan di depannya. Matanya langsung melebar ketika makanan itu masuk ke dalam mulutnya. Susah payah ia mengunyah karena harus mengatakan sesuatu pada Guanlin, "Lin ini serius buatan lo? Ini enak banget!"

"Syukur kalo lo suka," Guanlin tersenyum dan mengusap kepala Jihoon pelan, lalu mengambil sumpitnya.

"Ini udang ya Lin?" Jihoon mengambil sekali lagi dan memasukkan ke mulutnya.

"Iya. Ini namanya honey orange firecracker shrimp," Guanlin juga ikut menyuapkan udang itu ke mulutnya.

 Ini namanya honey orange firecracker shrimp," Guanlin juga ikut menyuapkan udang itu ke mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmmmm, jarang banget gue makan udang," Jihoon tampak menikmati hidangan yang dibuat Guanlin itu.

"Kenapa?" Guanlin sedikit heran. Seharusnya Jihoon bisa memakan apapun yang ia suka dengan kekayaan yang ia punya. Pasti kendalanya bukan di keuangan, "lo punya alergi?"

"Bukan gue, tapi bang Danik."

Mendengar ucapan Jihoon, Guanlin langsung menaruh sumpitnya lagi di meja. Mendadak napsu makannya hilang begitu saja.

Jihoon menyadari kalau mood Guanlin langsung rusak begitu ia menyebut nama Daniel. Jadi Jihoon berinisiatif untuk menyuapi Guanlin, "ehehehe iya maap maap. Ayok makan."

Guanlin kembali tersenyum dan mengambil sumpitnya lagi. Sementara Jihoon kini mencoba menu lain yang dibuat oleh Guanlin.

"Kalo ini apa Lin?"

Aquiver - PANWINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang