"Berhentilah merengek padaku, Choi Minki. Aku tidak akan menuruti keinginanmu!"
"Aku mohon~. Aku tidak mungkin mengembalikan rubah cantik itu kepenangkaran, aku sudah susah payah mendapatkan surat izin merawatnya. Baekho pleasee..." pria berambut blonde panjang sebahu itu terus merengek pada si pemilik rumah. Dengan menyatukan kedua telapak tangannya, Choi Minki yang tidak lain adalah sahabat Baekho terus memohon dengan wajah yang dibuat murung. Kang Baekho menarik nafasnya dalam. 'Anak ini benar-benar membuatku jengkel'
"Kenapa harus aku? Kau bisa minta bantuan Jonghyun, Minki. Dia pasti tidak akan menolak. Aku? Sekali tidak ya tidak. Pergilah, kau berisik !" ucap Baekho tegas.
Sepagi ini, apartemennya sudah sangat berisik berkat sahabatnya ini. Sudah mengganggu tidurnya, mau menambah bebannya pula. Bisa-bisa si Choi Minki itu berniat menitipkan rubah itu padanya. Baekho? Bahkan belum pernah merawat binatang berbulu semacam itu.
"Jonghyun sedang sibuk, Aron Hyung juga sedang di kampung halamannya. Hanya kau yang bisa membantuku, Baekho. Aku mohon~" Minki terus berjalan mengekori Baekho, menarik ujung baju Baekho seperti anak kecil minta uang jajan. Matanya berkaca-kaca siap menangis.
"Lalu kau pikir aku tidak sibuk, begitu?!" Bentak Baekho. Hey, jangan harap ia akan luluh hanya karna tatapan penuh iba. Baekho terlalu paham Minki itu aktor seperti apa.
"Setidaknya kau selalu dirumah da- " ucapan Minki terpotong. Handphone ditangannya bergetar dan menampilkan nama Jonghyun di layar. Minki mengangkat telpon itu dan memunggungi Baekho.
"Kau sedang dimana? Kenapa kau tidak mengangkat telpon dari managermu? Manajermu terus menelponku. Kau harus cepat ke bandara, Minki. Kau akan terlambat nanti" suara Jonghyun terdengar begitu keras di balik telpon. Sudah dipastikan, dia kesal.
"Aku sedang di apartement Baekho. Aku ingin menitipkan Rubah Minyeo padanya. Tapi dia tidak mauu~ (ToT). Jonghyun bantu aku membujuknya~ (ToT)" dengan aktingnya yang apik, sukses membuat Baekho kesal bukan main.
'Lihat ! Si Kelinci sukses menjadi rubah sekarang. Dasar picik!' Ucap Baekho dalam hati.
Tiba-tiba saja, Minki menyodorkan handphonenya ke telinga Baekho. Baekho sedikit tersentak.
"Jonghyun ingin bicara denganmu!" Ucap Minki ketus.
"Baekho~ya, mengalahlah padanya. Kau hanya perlu memberinya makan sekali sehari. Rubah itu jenis rubah gurun, dia tidak makan banyak. Aku jamin, dia tidak akan menyusahkanmu"
"Tapi Jonghyun, aku ---" ucapannya terpotong
"Aku akan membantumu merawatnya. Aku usahakan mampir ke apartementmu setiap 2hari sekali. Lagipula kau hanya perlu merawatnya selama 2minggu saja, Baekho" Kalau Jonghyun sudah bilang seperti itu, Baekho bisa apa?
"Baekho~ya, Minki sangat senang mendapatkan rubah itu. Itu jenis rubah yang sangat dia inginkan. Dia sudah berbulan-bulan mengurus surat izinnya. Kau tahu itu kan?" Baekho mengangguk dan mengiyakan.
"Jadi sekarang cepat suruh dia ke bandara. Dia akan terlambat nanti. Aku percaya padamu, Baekho" Telponpun dimatikan, bahkan Baekho belum mengatakan kesediaanya astaga !
Dihadapannya kini, Minki berbinar-binar menatapnya. Ia lalu memeluk Baekho dan terus mengucapkan terimakasih. Baekho hanya diam tak bereaksi.
'Sudahlah, faktanya perintah Jonghyun adalah mutlak' Baekho pasrah.
Minki mengeret tangan Baekho mendekat ke kerangkeng besi yang ia taruh di sisi kiri pintu apartemen ini. Tadi Baekho melarangnya membawa masuk rubah itu kedalam.
Disana terlihat seekor rubah sedang meringkuk. Tubuhnya mungil. Telinga panjangnya seolah melengkapi wajahnya yang tirus. Rubah yang sangat cantik.
"Dia aku beri nama Minyeo. Jadi kau harus memanggilnya Minyeo. Oke?" Minki antusias mengenalkan rubah cantik ini pada Baekho. Yang diajak bicara hanya tersenyum penuh kepalsuan.
'Lagi pula aku tidak akan pernah mengajaknya mengobrol. Ck! Jangan harap' Baekho berucap dalam hati.
Setelah berbicara segala macam tentang rubah itu, Minki bergegas pergi. Baekho memandangi kandang kecil berisi rubah itu dengan bingung. Lalu apa? Apa yang harus dilakukan? Mungkin itu yang ada difikiran Baekho sekarang.
Baekho membawa rubah itu masuk kedalam apartementnya. Ia sedikit melihat-lihat sekitar, mencari tempat di sebelah mana rubah ini bisa ia taruh. Akhirnya dia memutuskan untuk menaruh rubah itu di dapur. Jauh dari penglihatannya.
"Nah, kau di pojok sini saja. Dan hey rubah kecil, selamat datang di istana milikku" ujar Baekho lebay dengan gesture tangan membentang ke udara.
"Haiss. Kau bahkan tidak menyahutnya sedikitpun. Kau benar-benar tidak punya insting yah? Yak! Minyeo?" Tapi tunggu dulu, yang bilang tidak mau mengajak ngobrol rubah itu siapa yah tadi? Oh mungkin Baekho lupa.
Dan begitulah akhirnya, Baekho akan tinggal dengan seekor rubah yang cantik itu selama 2minggu kedepan. Kang Baekho, yang bahkan hanya punya peliharaan ikan di akuarium, itupun ada di kampung halamannya. Jadi, ayo kita berdo'a semoga dia tidak membuat rubah itu kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Fox
FanfictionCerita tentang Kang Baekho yang terpaksa merawat seekor Rubah Fennec cantik milik salah satu sahabatnya selama dua minggu di apartementnya. BaekMin ☆ Brothership ! No Yaoi ! a Nuest Fanfic with Fantasi side