4

35 1 0
                                    

Warning!!

Chapter kali ini mengandung konten dewasa. Mohon kebijaksanaannya dalam membaca. Terima kasih.

---

Playing with fire

______


08.30

"Gue anggap diam lo itu sebagai jawaban 'iya'."

Yurin yang awalnya menunduk; tak sanggup berlama-lama menatap manik mata Jungkook yang terlihat menjijikan, seketika mendongakan kepala saat pria itu telah membuat sebuah keputusan gila. Yurin mundur beberapa langkah ke belakang dibarengi dengan Jungkook yang semakin memajukan langkahnya untuk mendekati tubuh Yurin yang semakin bergetar.

"Lo mau apa?" Ketakutan kembali menggerogoti tubuh Yurin. Ia takut apa yang pikirkannya akan benar-benar terjadi.

Tanpa mengacuhkan pertanyaan Yurin, Jungkook kembali mendorong tubuh mungil itu ke tembok. Untuk kesekian kalinya ia kembali merampas keperawanan bibir gadis itu dengan ganas. Yurin terkesiap sesaat karena merasakan gigitan kecil pada bibirnya. Dengan emosi yang sudah naik sampai ke ubun-ubun, Yurin dorong dengan paksa tubuh kekar Jungkook yang tengah menyeringai penuh kemenangan.

Ah, ini sangat menyenangkan, pikir pria sinting itu.

"Lo,"

"Apa? Gue brengsek? Gue gila? Silahkan hina gue sesuka lo karena udah gue nggak peduli lagi." Jungkook menyela seraya menatap lurus iris Yurin yang sudah banjir air mata; tak menyangka Jungkook berubah menjadi separah ini.

Jungkook melanjutkan, "Karena apa? Gue rasa hal ini pasti nggak akan masalah, secara lo kan suka jadi gadis simpanan--"

Plak!

Jungkook diam. Suara berdenging yang menyerang gendang telinganya membuat Jungkook membeku sesaat. Rasa perih dan panas juga semakin menjalar di permukaan wajahnya. Yurin sudah mengambil langkah yang salah, tanpa sadar ia sudah membangunkan singa lapar yang tengah tertidur. Jungkook mulai merentan hati, amarah pria itu sedikit demi sedikit mendidih pada puncak kepalanya.

"Bangs*t!"

Tanpa ada rasa bersalah Jungkook menampar Yurin sampai wanita itu limbung ke lantai. Suara tangis perempuan Yurin perlahan-lahan keluar dan merasuki kedua gendang telinga Jungkook. Ia setengah berjongkok di depan raga Yurin yang sudah duduk meringkuk di  pojok ruangan, terlalu takut melihat mata Jungkook yang sarat akan emosi yang meledak-ledak.

"Heh, liat gue." Titah Jungkook sambil menatap wajah Yurin dengan begitu dingin. Jungkook salah bertindak, sikapnya malah membuat ciut nyali Yurin untuk sekadar menatap ke depan.

Tak kunjung melihat pergerakan pada tubuh Yurin, Jungkook kembali mengulang kalimatnya. Ia buat suaranya lebih tegas dan lantang, menandakan untuk kali ini Jungkook tidak ingin di bantah. 

"Liat gue!"

Yurin menggeleng sambil menutup rapat bibirnya yang mulai bergetar sambil memejamkan mata, mencegah suara isak tangis keluar dan membuat rasa geram Jungkook semakin bertambah. Tanpa sadar dengan seperti itu Yurin malah semakin memancing amarah Jungkook untuk keluar.

"Argh!! Sekarang lo Tuli, ya?!" Jungkook langsung menarik surai hitam dari belakang kepala Yurin dengan cukup keras agar gadis itu menatap mata tajam Jungkook.

"Dasar sinting!" Yurin mengumpat sambil menarik tubuhnya menjauh agar dapat lolos dari siksaan Jungkook walau Yurin harus menahan sakit yang luar biasa pada kepalanya, karena semakin ia menarik diri semakin erat pula cengkraman tangan Jungkook pada rambut itu.

The Truth [JJK] (17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang