Pandangan Lisa tertuju pada sosok pria yang sedang bermain basket di lapangan. Posisi tempat duduk Lisa sangat sempurna untuk memperhatikan pria itu, duduk di barisan ketiga dari belakang dan berdampingan dengan jendela membuatnya leluasa menatap keluar kelas kala ia merasa bosan.
Hanbin, pria yang selama ini sedang dekat dengan Lisa asik men-dribble bola basket tak sadar kalau ada wanita yang memperhatikannya.
"Lis, Lisa!" bisik Rosa yang tak terdengar olehnya. Kesal gadis itu tak menoleh, Rosa lantas melempar potongan penghapus yang ada di mejanya.
"Aduh!" Lisa mencari si pelaku sambil meringis, "apaan, sih?"
"Pinjem catetannya si Yoyo, dong!"
"Yaelah, panggil aja kali enggak usah nimpuk." Lisa mengambil buku catatan bersampul coklat milik Yoyo, setengah berdiri ia memberikannya pada Rosa yang duduk berseberangan dengannya, tubuhnya diatas Jennie yang sedang tiduran diatas meja.
Jennie melenguh merasa terganggu.
"Sorry, Jen."
Setelah buku itu diterima Rosa, Lisa duduk kembali dan menatap pria tampan yang mencuri hatinya.
"Lis," panggil Jennie yang masih dengan posisi yang sama, dijawab dehaman oleh Lisa, "kak Jun itu kayaknya kena sindrom odipus complex, deh."
"Eh, apa itu?" pandangannya kini tertuju pada Jennie.
"Ituloh sindrom yang kayak abang lo rasain, malah ada yang jatuh cinta sama nyokap sendiri terus jadiin bokapnya ini sebagai saingan."
"Ih, serem amat sih." Lisa bergidik membayangkannya, "terus gimana dong caranya biar kak Jun sembuh?"
"Kita cariin pacar aja buat kak Jun."
"Siapa cewek yang cantiknya ngelebihin kak Irene?"
"Satu yang mungkin abang lo suka dari lo itu rasa nyaman, kita harus cari cewek yang pedulian banget, mau dengerin curhatan orang, bukan cuma cantik, Lis! Kalo cantik mah gue lebih cantik dibanding kak Irene itu."
"Najis pede banget lu, iguana."
"Siyal!"
"Eh kita deketin sama kak Ugi aja kali, ya? Dia kan anggota pmr, siapa tau dia bisa peduli sama Kak Jun?"
"Ya enggak anggota pmr juga kali."
"Tapi kak Ugi juga cakep kok, apalagi sekarang ponian kayak gue.. Ya meskipun gue masih lebih cakep, sih.."
"Najis!" Jennie duduk menghadap Lisa, "tapi boleh juga sih ide lu, kita pulang sekolah ke UKS ya?"
"Okeey."
💑💑
"Lis, sore ini kamu bisa nggak aku ajak ke cepe, ada film baru, mau nonton?" Hanbin senyum, manis sekali hampir membuat Lisa diabetes karenanya.
"Mau banget, Bin.. Tapi kamu izin sama kak June, ya? Mau, nggak?"
Hanbin hanya diam. Bukannya Hanbin tidak mau, tapi malas berdebat dan berujung saling adu jotos. Hanbin juga sering mendengar kalau June selalu berkata kalau dia ini kekasih Lisa, Hanbin kesal dan tidak percaya. Hanbin yakin June cuma mau melindungi Lisa, tapi kenapa terus dilarang dan berkata seperti itu?
"Bin, gimana?"
"Eh, sampe mana tadi?"
"Kamu izin ke kak June, ya? Kalo aku yang izin pasti nggak dibolehin."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR FATI • JunLice
FanfictionDosa terindahku adalah mencintaimu, bisakah aku memiliki dosaku? - June Nandaraxxi, 2018