Menjalin hubungan dengan Hanbin bukan berarti pria itu akan terus peduli padanya. Kenyataannya hanya Lisa yang berharap pesan singkat meski sekedar ucapan selamat pagi dari pria itu. Hanbin seakan tidak bahagia dengan hubungan mereka. Lisa merasa salah jalan. Menjauhi June dengan cara berpacaran dengan Hanbin tidak berpengaruh. Lantas June jadi makin possesif padanya lebih dari sebelum Lisa bersama Hanbin.
June terus menelepon Lisa, sekedar bertanya sedang apa dengan siapa dirinya. June tidak memberikan sedikit ruang untuk Lisa lepas darinya. Lisa tidak tahu mengapa June segitu over padanya. Bahkan perlakuannya lebih dari perhatian seorang Kakak kepada adiknya.
Lisa mendengus kesal. Gadis itu menatap layar ponselnya yang menampilkan wajah menyebalkan milik kakaknya itu. Yap, di jam pulang sekolah ini June meneleponnya. Panggilannya Lisa abaikan.
Lisa berjalan santai ke gerbang sekolah, pandangannya mengedar mencari seseorang, Hanbin tentunya. Namun tak seujung jari kuku pun Lisa lihat pria itu. Memulai percakapan virtual pun Lisa malu. Sudah cukup malu untuknya menyatakan cinta terlebih dahulu pada Hanbin, dia tidak mau menambah kehilangan rasa malunya dengan mengganggu Hanbin.
"Lisa!" Berharap Hanbin yang memanggilnya, namun salah, Jennie yang berteriak dari lorong. Gadis itu berlari dari gerbang menemuinya, "Lis, abang lo."
"Kenapa?"
"Dia bawa Hanbin dari sekolah ini tadi."
"Hah? Lo serius? Kenapa lo enggak nelpon gue?"
"Lo bilang kenapa? Gue telpon lo, nada sibuk mulu, lo telponan sama siapa."
"Gue enggak telponan," wajah Lisa bingung, "ah, daritadi June telponin gue terus, itu yang bikin nomer gue sibuk?"
"Gila, gue enggak tahu Hanbin dibawa kemana sama abang lo."
"Ini gawat."
Dengan cepat Lisa mengambil ponselnya, menekan lama pada tombol 2 hingga kontak milik June muncul di layar.
Lima menit berdering, tak ad jawaban. Membuat Lisa menggigit bibir bawahnya, panik. Ia memikirkan dengan keadaan Hanbin. Lisa merasa bersalah membawa Hanbin dalam masalahnya dengan June.
"Jen, gimana ini?"
"Terus lo hubungin."
💑👩❤️👨
"Gue bilang, lo jangan maen-maen sama adek gue."
Hanbin mendecih, tatapannya menyeringai jahat ke arah June. Tak ada adegan membahayakan yang terjadi diantara mereka berdua. June hanya membawa Hanbin menjaduh dari lingkungan sekolah agar Lisa tidak melihat mereka.
June masih tidak terima kalau saja Hanbin melakukan hal yang pastinya membuat Lisa sakit hati. Melihat Lisa murung karena Hanbin membuat June makin membenci pria itu.
Hanbin tertawa kecil meremehkan June, "Apa lagi yang mau lo omongin sama gue?"
"Putusin Lisa!"
"Lisa juga enggak akan mau gue putusin."
"Brengsek!"
"Kak Jun!!"
Sontak keduanya menoleh.
"Berhenti ganggu Hanbin! Berhenti urusin urusan pribadi aku!"
"Tapi, Lis-"
Lisa menarik tangan Hanbin dan berjalan meninggalkan June Sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR FATI • JunLice
FanfictionDosa terindahku adalah mencintaimu, bisakah aku memiliki dosaku? - June Nandaraxxi, 2018