lima

720 112 27
                                    

Udahan ya flashbacknya:))






💑💑

June terus memetik gitarnya. Membuat keributan di depan kamar Lisa.

"Ooh~ Lisa! Dengarkanlah! Jreng jreng!" Ekspresi June tak kalah heboh dari suara berisiknya, "Aku cinta padamu sampai mati!"

Setelah berulang-ulang lirik itu saja yang dinyanyikan June akhirnya Lisa keluar dengan wajah memerahnya. Merah bukan dalam artian tersipu, tidak, Lisa geram. Pasalnya Lisa masih marah karena ciuman kemarin yang bodohnya malah membuat Lisa jadi aneh dan canggung kalau bertemu June.

"Bisa diem, nggak?!"

June mati kutu, tapi dia malah tersenyum karena Lisa mau keluar juga menemuinya. June tidak peduli kalaupun Lisa keluar hanya untuk memakinya, June sudah biasa diomeli siapapun. Kuping June terlalu tebal untuk mencerna omelan orang lain.

"Akhirnya bidadariku keluar juga." June berdiri ingin memeluk Lisa tanpa rasa bersalah, tapi Lisa malah mendorongnya, "apa salah kanda, dinda?"

Refleks Lisa malah terkekeh. Hanya sebentar dan air mukanya emosi lagi.

"Nah gitu kek senyum."

"Kak, kamu tuh enggak waras! Ini udah malem dan kakak malah gonjrang gonjreng di depan kamar Lisa!"

"Lagian kamu dari kemarin diemin aku, diajak berangkat bareng enggak mau mana pesen grab di depan rumah lagi." Omong June, "pulangnya udah ngilang gitu aja, enggak tahu apa arjuna tertampan seantero Jakarta ini rindu berat!"

"Lebay! Tidur sana! Pusing! Besok Lisa mau UAS! Kalo Lisa enggak naik kelas kakak yang Lisa salahin!"

Brakk

Lisa membanting pintu kamarnya membuat June tercengang dan senyum kemudian. Akhirnya hari ini June bisa tidur dengan tenang.

💑💑

"Lo kenapa sih diem aja?" Jennie kesal melihat Lisa murung, "gue tahu ini kita lagi UTS tapi enggak usah murung gini! Tumben amat lu galauin ulangan."

Lisa malas menjawab omongan Jennie. Masih merengutkan wajahnya. Lisa masih belum bisa lupain rasanya bibir June di bibirnya.

Apa gini rasanya ciuman pertama? Ah tapi masa sama kakak sendiri kan enggak elit! Kenapa enggak sama Hanbin!

"Huwee"

"Lis, kenapa? Kesurupan? Lo aneh sumpah gue merinding!"

"Berisik lo!"

"Lo kenapa, sih?"

"Gue butuh oksigen dari Hanbin."

"Eh?"

"Jangan aneh-aneh! Gue cuma pengen ketemu Hanbin!"

"Yaudah, mumpung pelajaran bahasa belum mulai ulangan kita ngantin yuk siapa tahu ada Hanbin."

Lisa senang. Siapa tahu melihat Hanbin ia bisa lupain June. Maksudnya melupakan kejadian tak mengenakan dengan June yang lalu.

💑💑


Karena sedang UTS, Lisa jadi pulang lebih cepat dari biasanya. Momen ini ia manfaatkan untuk pulang bareng Hanbin.

Hari ini Hanbin bawa motor jadi Lisa bisa peluk-peluk manja cowok berhidung mancung itu. Tapi dalam khayalan. Karena Lisa sadar kalau sampai detik ini Hanbin masih menggantungnya. Lisa saja tidak tahu Hanbin ini suka atau enggak sama Lisa.

AMOR FATI • JunLiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang