Meet

21 0 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#JJK POV

"Nice Shoot"

Ucapku puas melihat hasil foto yang baru saja kuambil, desiran angin yang cukup dingin menusuk tubuhku tak kuhiraukan, duduk dipinggaran batu karang besar ditemani gemuruh ombak laut yang cukup besar pagi ini.

Iyah... sejak pagi buta aku sudah duduk tenang dipinggir pantai yang terkenal dengan keindahan matahari terbitnya ini, seakan tak ada hari lain pagi itu juga, sehari setelah kepindahanku kekota ini, aku langsung menuju sebuah pantai yang digadang-gadang memiliki pemandangan matahari terbit yang luar biasa indah.

Dengan langkah yang semangat, serta membawa kamera kesayanganku. Aku sedikit berlari mencari titik spot terbaik untuk mengabadikan pemandangan dengan kamera kesayanganku ini. Sejak kecil, aku sangat suka sekali memotret. Objek yang aku ambil beragam, namun yang paling aku sukai adalah pemandangan sekitar yang dapat membuat setiap orang merasa tenang saat melihat hasil jepretanku, seperti objek yang akan aku ambil sekarang ini, sebuah pemandangan matahari terbit yang indah yang dapat membuat setiap orang akan semakin memuja ciptaan Tuhan ini.

Ditemani secangkir coklat panas yang kupegang seakan coklat itu akan sedikit mengusir hawa dingin yang menjalar kesetiap inci tubuhku ini. Dengan kepulan asap putih yang keluar dari mulutku, jaket tebal dengan tudung yang menutupi hampir seluruh kepalaku, dan tas ransel yang isinya hanya dompet, handphone, dan kameraku yang kuletakan disampingku. Aku menunggu sang surya yang masih mengintip malu-malu dari balik persembunyiannya.

Dan penantiankupun berakhir.

Dan penantiankupun berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Dengan senyum yang mengembang, dan perasaan puas dengan hasil foto yang kuambil. aku memberanikan diri berjalan-jalan menyusuri setiap jalan setapak kota kecil dipinggiran pantai ini. Meskipun sebenarnya, ini baru pertama kali untukku menginjakan kaki dikota ini, dan tidak menghiraukan kemungkinan terburuk yang akan menimpaku nanti yaitu "tersesat".

Sembari menikmati setiap lekuk kota dengan berlatarkan laut lepas, tanpa lelah sedikitpun aku terus melangkahkan kakiku menyusuri setiap sisi kota kecil yang akan menjadi tempat tinggalku ini. Satu, dua kali aku mengarahkan kembali lensa kameraku saat aku melihat ada objek yang cukup menarik untuk kuabadikan. Dan tanpa terasa, sang penguasa siang sudah berada tepat diatas kepalaku.

"Kruucuukk kruucuukk"

"Haahhh... aku lapar" gumamku sambil sedikit membungkuk dan merasakan geliat genderang perang dari perutku.

Sambil melihat kiri kanan, berniat mencari sebuah minimarket untuk sekedar membeli ramyeon cup dan sosis, mataku tertuju pada sebuah kedai kimbab yang tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri.

Sebuah kedai kecil dengan arsitektur bangunan terbuat dari kayu yang begitu tradisional, membuatku tanpa sadar tertarik menuju kedai itu.

"ternyata masih ada bangunan seperti ini dikorea" gumamku dalam hati

Kulangkahkan kakiku semakin mendekat, selain penasaran dengan kedai itu serta dorongan dari perutku yang sepertinya sudah sangat parah. Akhirnya disinilah aku, tepat didepan pintu masuk kedai.

"Krriiiiinggggg"

"Selamat datang,,,, silahkan masuk"

Selangkah aku masuk kedalam, mataku tertuju pada sosok pria yang sepertinya umurnya tidak jauh denganku, namun tidak bisa dipungkiri kalau dia sangat tampan. Tubuh yang tinggi, dengan senyuman yang mempesona, garis wajah yang bagaikan sebuah ukiran karya seni bernilai tinggi, dan rahang tegas yang akan membuat setiap kaum hawa maupun sejenisnya berdecak kagum akan kesempurnaannya. Dengan memakai apron putih ditubuhnya, pria itu tersenyum manis kearahku seakan begitu menanti kedatanganku..

Ah... tentu saja seperti itu... aku kan salah satu pelanggannya, dia akan memberikan senyuman seperti itu pada setiap orang yang datang ke kedai ini, apa sih yang aku fikirkan.

"Mau pesan apa?"

Lamunanku yang masih begitu memuja sosok dihadapanku ini seketika buyar saat suara husky itu terdengar ditelingaku.

"A-Ah... aku mau satu porsi kimbab"

"Baik, silahkan duduk"

Pria itu mempersilahkanku untuk duduk didalam kedainya.

Aku mengambil tempat duduk yang tepat bersebrangan dengan dapur, yang dari posisi kursiku ini, aku dapat dengan jelas melihat sosok pria itu yang sedang sangat cekatan membuat kimbab pesanannku. Dengan tangan yang aku jadikan tumpuan wajahku dimeja, tanpa sadar mataku terus tertuju pada sosok itu, begitu mengagumi salah satu sosok ciptaan tuhan yang berada dihadapanku ini.

Menggelitik tanganku untuk mengambil kamera yang berada ditasku, dan kembali tanpa sadar mengarahkan lensa ku kearahnya. Saat aku melihat sosok itu sudah tertangkap lensa kameraku, sedetik kemudian mataku terkejut karena sosok itu menghadap langsung kearah kamera yang kupegang.

1

2

3

Detik.

Kami beradu pandang dalam dengan melalui lensa kamera kesayanganku





Tbc

MY STORY - VkookWhere stories live. Discover now