1. Sahabat

513 42 71
                                    

Aku Alwanisa Putria. Kelas IX,  umurku 16 tahun, tapi sayangnya tahun depan. Aku mempunyai sahabat bernama Freya, selama aku bersahabat dengannya aku sudah merasakan sedikit roller coaster kehidupan. Hanya sedikit karena mungkin, ada yang lebih dari itu.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang-ya.. Kalau kalian menganggap dua minggu itu panjang. Dua minggu bagiku termasuk libur pendek. Memang selama libur tahun baru kemarin aku habiskan dengan tidur, tidur di teras sambil menghitung awan lebih tepatnya.

"Pagi Nisa!" oh itu dia Freya, semoga tidak pendek umur.

"Pagi juga Freya, kebetulan kita bertemu di jalan. Ayo berangkat bersama! " dan akhirnya aku berangkat bersamanya.

Di jalan kami cukup banyak mengobrol tentang kegiatan kami saat liburan, ralat hanya Freya yang bercerita. Aku mengenal Freya sejak 4 tahun yang lalu, jadi ia sangat hafal dengan kebiasaanku menghitung awan hingga tertidur di teras rumah.

Pernah suatu ketika, saat aku dan Freya berjanji akan mengerjakan Pr dirumahku. Aku tertidur di teras setelah lama menghitung awan. Aku memang sengaja menunggu dia datang satu jam lebih awal, dan ia malah telat satu jam. Itu arinya aku duduk di kursi terasku selama dua jam, bayangkan rasa pegalnya!

Walaupun begitu kami masih bisa mengerjakan pr, setelah Freya membangunkanku dari tidur tak nyamanku. Esoknya aku tertawa mendengar cerita Freya, bahwa aku sangat sulit dibangunkan. Sampai akhirnya ia membangunkanku dengan menyemprotkan air dari keran samping rumahku.

Sampai di sekolah, masih sedikit anak yang datang. Aku melihat beberapa anak kelas VIII berkelian. Beberapa dari mereka sedang piket, atau mengurus tanaman yang digantung di depan kelas mereka. Kalian tahu, beberapa dari beberapa itu berapa? Oh! Aku tak sempat berhitung.

Melihat anak kelas delapan, aku jadi ingat kejadian saat aku bertengkar dengan Freya di kelas delapan dulu. Kami saat itu tidak sekelas, yah.. Salah paham sebenarnya.

Saat itu, aku baru saja putus dari kakaknya Freya, Fransisco-icho. Richo, sepupuku adalah teman sekelas Icho. Suatu hari saat aku dan Icho sudah jalan 7 minggu, ia mengatakan bagaimana kelakuan Icho disekolah padaku.

"Nis, kamu pacaran sama Icho ya? Tau gak, di hpnya Icho tuh banyak foto ceweknya. Dia juga anak nakal, masa kamu mau sama dia?" aku saat itu kaget, aku tahunya bahwa Icho sekolah di SMA 1, bukan di SMK-nya Richo.

"Loh, kamu sekolah sama Fransisco ya?"

"Iya, kamu gak tahu?" ada yang salah disini.

"Nggak. Fransisco Muhammad bukan? " aku jadi bingung disini. Fransisco bilang padaku bahwa ia SMA 1, sekarang Richo bilang bahwa dia satu sekolah dengan Icho. Richo kan sekolah di SMK, semoga Icho gak bohongin aku.

"Iya, Fransisco itu. Dia tuh di sekolah juga punya pacar, kamu di dua-in dek. "

Hah! Aku? Di dua-in? Sakitnya hati ini. Udah di bohongin, di dua-in lagi. Kalau di bohongi mah aku masih bisa maafin, lah ini? Aku kecewa!
Pantas saja saat kami jalan sebulan teman Freya pernah bicara padaku seperti di bawah ini.

------------------------------------------------
"Kamu udah putus ya sama icho?"

"Hah? Tau darimana? " aku kaget? Jelas!

"Icho yang bilang, di whatsapp tadi."
------------------------------------------------
Sudah baca-kan yang di atas, aku yang shock ringan ninggalin dia gitu aja.

Entah kebetulan atau apa,  Icho berubah cuek padaku setelah kejadian aku ninggalin temennya Freya. Bahkan statusnya di BBM yang berisi namaku, hilang bagai ditelan lubang hitam. Bahkan ia tak juga muncul dari lubang putih.

Komedi (Gagal) PutarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang