Terbongkar?

3.1K 231 18
                                    

*Esok paginya*

Luhan berangkat pagi2 karena berencana menjemput sehun.

"Huh kenapa aku gugup begini?"
Gumam luhan sebelum keluar dari mobilnya, namun matanya tertuju pada kaca yang tergantung di mobilnya.

"Apa aku terlihat jelek?"
Luhan meraba wajahnya yang polos tanpa polesan make up.

"Aishhh luhan apa yang kau pikirkan? Kau tidak akan pergi untuk kencan kan!"
Luhan memukul kepalanya kemudian turun mobil dan memencet bel rumah sehun. Tak lama sehun pun keluar seperti biasa dengan aura tampan nya yang membuat semua gadis meleleh.

"Sehun hyuung selamat pagi"
Sambut luhan sebelum akhirnya terpana dengan ketampanan sehun

"Luhan kau kesini? Ada apa?"
Luhan hanya melongo menatap sehun. Sehun pun menahan tawanya melihat ekspresi luhan yang lucu itu.

"Xi luhan?"
Sehun melambaikan tangannya di depan wajah luhan hingga luhan sadar dari lamunannya dan merasa malu dan salah tingkah.

"Ahhh... A-ayo berangkat ke sekolah bersamaku"

Sehun terdiam sejenak dan mengerutkan alisnya. Perlahan sehun pun mendekati luhan dan menepuk bahu luhan hingga membuat luhan terbelalak dan menatap mata tajam sehun.

"Luhan sepertinya kau tidak mengerti, kau tak lupa kan dengan pesanku kemarin."

"Aku tidak lupa, hyung untuk apa takut pada seseorang? Apa salahnya kita berteman?"

"Tapi kau tak mengerti lu. Aku takut kau terluka. Banyak orang yang datang dan pergi dalam hidupku tapi saat ini hanya kau lah satu-satunya teman yang ku miliki. Bagaiman jika kau terluka, takut kemudian meninggalkanku?"

Luhan terenyuh mendengar ucapan sehun seperti sesuatu meremas paru-parunya dan membuatnya sulit bernafas.
"Hyung berapa kali harus ku katakan? Aku tak akan meninggalkammu"

"Tapi lu,,,"

"Tidak ada alasan sekarang hyung masuk mobil. Masalah irene, aku yang akan hadapi penyihir itu"

Luhan menarik paksa sehun masuk ke mobilnya. Sehunpun pun tak kuasa menahan luhan dan masuk mobil itu. Dengan sigap luhan menyalakan dan melaju dengan mobilnya. Sepanjang perjalanan sehun begitu banyak bicara dan mengomel sampai membuat luhan pening mendengar ocehannya.

"Kita sudah sampai hyung. Ayo turun!"

"Yakkk bocah ini! Parkir mobilnya di tempat yang lebih sepi agar tidak ada yang melihat."

"Hyung, apa bisa kau lebih santay sedikit. Aku pusing mendengar complaint mu dari tadi. Beginilah begitulah"

"Lu! Aku hanya ingin kau aman"

Luhan memutar bola matanya kemudian turun dari mobilnya dan menarik sehun keluar juga.

"Lu lepaskan aku"
Teriak sehun saat luhan menarik sehun menuju lorong sekolah. Seperti yang sudah di duga luhan, irene pun melihat mereka berdua dan dengan wajah geram langsung memaki luhan.

"Nyali mu sangat besar ya. Bukankah aku sudah memperingatkanmu!"

"Siapa kau berani memperingatiku?"

"Kau benar-benar menantangku eoh?"

"Cihhh... ne! Aku menantangmu dan sekarang aku yang memperingatkanmu!"

"Apa maksudmu?"

Luhan tersenyum dan mulai berbicara.
"Jika kau masih berani mengganggu sehun dan aku. Maka aku akan katakan yang sebenarnya tentang dirimu dan keluargamu ke seluruh sekolah ini. Aku sudah tau semuanya. Haruskah ku jelaskan lagi?"

My Boyfriend Is A Girl ✔COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang